Aksi Terorisme
Densus 88 Bekuk Satu Terduga Teroris di Kelapa Dua Tangerang, Inisialnya AM
Menurut Yusri, setelah tim Densus menangkap AM, kemudian dilakukan penggeledahan di rumah terduga teroris tersebut.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
"Aktivitas pelatihan di Jawa Timur, di sekitar Gunung Bromo, dan juga telah merencanakan aksi terorisme yang akan menebarkan rasa kekhawatiran, ketakutan di masyarakat."
"Salah satu sasarannya adalah aparat keamanan khususnya anggota Polri yang sedang bekerja atau bertugas di lapangan," jelasnya.
Baca juga: Suap Izin Ekspor Benur, Edhy Prabowo Dikasih Kode Paus, Daun Artinya Uang, Si Kuning Bermakna Rolex
Dari tangan tersangka, Densus 88 telah menyita 1 pucuk senjata api jenis FN dengan 50 butir pelurunya, beraneka macam senjata tajam dalam bentuk samurai, pedang, pisau, hingga panah busur.
Densus 88 juga mengamankan berbagai macam buku yang mayoritas berisi tentang jihad.
Sebelumnya, 22 tersangka teroris Jaringan Jamaah Islamiah (JI) yang ditangkap di Jawa Timur, bakal segera dibawa ke Jakarta.
Baca juga: Bingung Jika Ternyata KLB Demokrat Sesuai Hukum, Yasonna Laoly: Bagaimanalah Aku Ambil Keputusannya?
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, kelompok teroris Jawa Timur tersebut menamakan dirinya sebagai kelompok Fahim.
"Sebentar lagi dibawa ke Jakarta."
Baca juga: Moeldoko Bakal Diusung Jadi Capres 2024? Jhoni Allen: Kalau ke Bandung Harus Mampir ke Bogor Dulu
"Kelompok JI mereka menamakan diri kelompok Fahim Jawa Timur."
"22 tersangka dalam waktu dekat bakal dibawa ke Jakarta," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/3/2021).
Kelompok ini, kata Ahmad, merupakan bagian dari sel-sel atau jaringan anggota JI yang masih eksis di Indonesia.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Mengaku Pernah Diajak Kudeta AHY, Jhoni Allen: Jangan Asbun, Beda Integritas
Total, diperkirakan sebanyak 6.000 anggota dan simpatisan JI yang masih ada di Tanah Air.
"JI itu anggota dan kelompoknya pernah kami sampaikan jumlahnya 6.000."
"Nah, 6.000 itu gabungan anggota dan simpatisan."
Baca juga: UU Pemilu Batal Direvisi, Pilpres 2024 Diprediksi Bakal Makin Seru, Ini Alasannya
"Simpatisan bisa bergeser."
"Tentunya Densus 88 enggak berhenti, akan terus lakukan pemantauan dan monitor terhadap kelompok tersebut," tuturnya.