Berita Bekasi

Pembelajaran Tatap Muka Kota Bekasi Dimulai Besok, Simak Aturan PTM Berbasis ATHB-SP, Wajib Dipatuhi

Sekdisdik Kota Bekasi Krisman Irwandi jelaskan aturan pendidikan PTM berbasis ATHB-SP Kota Bekasi yang wajib dipatuhi murid dan orang tua murid.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Muhammad Azzam
Sekdisdik Kota Bekasi Krisman Irwandi jelaskan aturan pendidikan PTM berbasis ATHB-SP Kota Bekasi yang wajib dipatuhi murid dan orang tua murid. Foto: Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2, Kota Bekasi melakukan simulasi belajar tatap muka pada Senin (3/8/2020). 

Saat itu katanya anak tidak diperkenankan naik kendaraan umum meskipun pihak sekolah juga sudah menyiapkan Protokol kesehatan/SOP.

Saat pengawasan ke SMKN 11 Kota Bandung pada Juni 2020, kata Retno penyiapan yang dilakukan  juga hampir serupa dengan SMKN 9 Kota Bandung. 

Perbedaannya, SMKN 9 Kota Bandung juga menyiapan modul-modul pembelajaran kolaborasi beberapa mata pelajaran.

Hal ini katanya untuk memudahkan PJJ dan penilaian yang efektif.

Karena satu tugas dinilai oleh guru beberapa mata pelajaran, sehingga meringankan para siswa, dan tidak terjadi penumpukan tugas. 

Pada Juni-November 2020, kata Retno KPAI juga menemukan beberapa sekolah yang memiliki catatan penyiapan yang baik.

"Misalnya SMPN 4 Kota Solo. Di sekolah tersebut sistem masuk kedatangan dan kepulangan peserta didik, ditata dengan sangat baik"

"Sehingga tidak memicu adanya penumpukan dan kerumunan karena mengantri masuk sekolah atau pulang sekolah," katanya. 

Selain itu tambah Retno semua kendaraan roda dua dari penjemput memasuki areal sekolah dengan mengantri secara teratur.

"Ada tali-tali pembatas dipasang, dan siswa yang dijemput akan dipanggil untuk siap di depan lobby sekolah," ujarnya.

Selain itu, SMPN 1 kota Madiun juga memiliki penyiapan yang terbilang bagus.

Retno mencontohkan pintu masuk dekat gerbang sekolah terdapat mesin pengering tangan setelah anak mencuci tangan.

"Hal ini sangat bagus, selain menghemat tissu, meminimalkan antrian kedatangan peserta didik, juga mencegah peserta didik mengeringkan tangan dibaju seragamnya," katanya.

"SMPN 1 Kota Madiun juga menyiapkan bilik disinfektan yang sekaligus mengukur suhu"

"Ada palang besi yang akan terbuka otomatis jika suhu peserta didik di bawah 37.3, jika diatas itu maka palang pintu tidak akan terbuka," kata Retno. 

Penyiapan tatap muka sekolah di Provinsi Kalimantan Barat juga patut dijadikan contoh.

Menurut Retno, pemerintah daerah melakukan tes PCR kepada seluruh guru dan peserta didik secara sampling. 

"Kalau ditemukan kasus atau hasil tes positif maka pembukaan sekolah ditunda. Kalau sekarang tes antigen lebih murah"

"mungkin hal ini bisa dijadikan salah satu syarat, saat membuka sekolah tatap muka,” kata Retno.

Tes antigen katanya, akan semakin efektif dan efesien jika diserti dengan penyiapan infrastruktur dan protokol kesehatan/SOP Adaptasi kebiasaan Baru (AKB) di satuan pendidikan.

Rekomendasi KPAI

Dari semua temuan dan hasil pengawasan itu kata Retno, KPAI memberikan beberapa catatan atay rekomendasi, yakni:

1. KPAI mengapresiasi sejumlah pemerintah daerah yang sudah memulai perencanaan PTM dengan mitigasi resiko yang baik

Namun sekolah harus tetap didampingi dan dibantu pembiayaan dalam penyiapan infrastruktir dan prokes/SOP AKB di satuan pendidikan. 

Pemda juga harus memastikan bahwa Prokes/SOP sudah di sosialisasi ke seluruh  warga sekolahtanpa kecuali dan para orangtua siswa;

2. KPAI mendorong Pemerintah Daerah untuk berhati-hati dalam membuka sekolah pada Juli 2021.

Mengingat ada liburan lebaran pada Mei 2021 yang akan memicu pergerakan orang secara besar-besaran karena mudik.

Setelah itu, pada Juni 2021 adalah liburan kenaikan kelas dan dapat memicu pergerakan orang mengunjungi family atau ke tempat rekreasi.

Pergerakan orang ini berpotensi besar akan meningkatkan kasus covid-19 di berbagai daerah.

Hal ini perlu diwaspadai dan dipertimbangkan;

3. KPAI mendorong pembukaan sekolah bukan didasarkan karena guru sudah di vaksin.

Namun haruslah utamanya didasarkan pada kesiapan sekolah dalam menyediakan infrastruktur dan protokol kesehatan/SOP Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di satuan pendidikan.

Juga memastikan seluruh Protokol Kesehatan/SOP tersebut sudah di sosialisasi ke warga sekolah termasuk para orang tua siswa.

(bum)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved