Vaksinasi Covid19
Masa Simpan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Sampai Akhir Mei 2021, Kemenkes Yakin Bisa Segera Dihabiskan
Peninjauan kriteria dan rentang waktu yang dilakukan para ahli juga untuk menentukan kelompok prioritas yang tepat disuntikkan vaksin AstraZeneca.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Langkah penundaan distribusi vaksin AstraZeneca dilakukan pemerintah, demi kehati-hatian pelaksanaan vaksinasi.
Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penundaan distribusi bukan semata-mata terkait isu penggumpalan darah sebagai akibat dari penyuntikan Vaksin AstraZeneca.
Saat ini BPOM, ITAGI, dan para ahli sedang meninjau kembali apakah kriteria penerima vaksin Sinovac dapat diterapkan juga pada penerima vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Djoko Tjandra: Tommy Sumardi Saya Kenal Atas Rekomendasi Mantan PM Malaysia Najib Razak
"Karena kita tahu Badan POM bukan hanya mengeluarkan izin penggunaan darurat."
"Tapi juga mengatur tentang indikasi serta rentang waktu yang paling optimal untuk mendapatkan immunogenitas yang terbaik ya," ujar Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/3/2021).
Peninjauan kriteria dan rentang waktu yang dilakukan para ahli juga untuk menentukan kelompok prioritas yang tepat untuk disuntikkan vaksin AstraZeneca.
Baca juga: BREAKING NEWS: Indonesia Tunda Distribusi Vaksin AstraZeneca karena Ada Kasus Pembekuan Darah
Alasannya, masa simpan vaksin ini terbilang singkat, yakni hingga akhir Mei 2021.
"Tetunya 1,1 juta dosis vaksin yang sudah kita terima ini harus kita prioritaskan pada tempat-tempat di mana sebelum masa shelf life-nya habis, vaksin ini sudah kita gunakan untuk penyuntikan dosis pertama."
"Kalau memang nanti rentang waktunya itu adalah 9 sampai dengan 12 minggu," tuturnya.
Baca juga: Murni Tindak Pidana Korupsi, Mahfud MD Pastikan Kasus Asabri Takkan Diselesaikan Secara Perdata
Meski memiliki waktu simpan terbatas, ia optimistis vaksin AstraZeneca tetap dapat digunakan sebelum masa simpannya berakhir.
"Kami cukup optimistis, karena kalau kita lihat saat ini dosis penyuntikan kita per hari itu sudah mencapai angka 250 ribu sampai dengan 350 ribu."
"Artinya kalau kita akan melakukan penyuntikan sebanyak 1,1 juta dosis vaksin."
Baca juga: Temui Jaksa Agung, Mahfud MD Tak Ingin Salah Administrasi Diproses Hukum Sebagai Kasus Korupsi
"Kalau kita anggap saja, misalnya, kita mampu melaksanakan penyelidikan itu 200 ribu, berarti dalam kurun waktu 6 hari vaksinnya akan habis," ujar perempuan berhijab ini.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Indonesia akhirnya memutuskan menunda distribusi vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Hal itu dilakukan setelah adanya laporan pembekuan darah usai disuntik vaksin asal Inggris tersebut.