Sport
Menpora Zainudin Amali Sebut Mendikbud Beri Respons Positif Terhadap Grand Desain Olahraga Nasional
Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa grand desain olahraga nasional yang dirancang mendapat sambutan positif dari Mendikbud Nadiem Makarim.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengikuti rapat terbatas bersama yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan tersebut, Zainudin menyampaikan dua agenda yang dijalankan oleh Kemenpora.
Pertama, soal agenda tentang desain besar olahraga nasional atau yang dikenal selama ini dengan grand desain olahraga nasional.
Kedua, tentang penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI di Papua tahun 2021.
Khusus grand desain olahraga nasional, Zainudin mengatakan bahwa kini pihaknya terus membenahinya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo pada perayaan Haornas September lalu meminta kepada Kemenpora untuk mereview total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga Nasional.
Kemudian, penggunaan big data selain itu juga arahan Presiden Joko Widodo tentang menjadikan sport science sebagai unsur utama di dalam pembinaan olahraga nasional.
“Atas arahan Bapak Presiden dan perintah beliau ketika itu kepada saya sebagai Menpora, kami agar menyusun desain besar tentang olahraga nasional tentu dengan kerja sama dengan stakeholder besar lainnya dengan KONI, KOI, dan NPC serta perguruan tinggi, para akademisi, para praktisi di bidang olahraga,” kata Zainudin, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Joko Widodo: PON XX dan Peparnas XVI Papua Digelar dengan Utamakan Prokes dan Keselamatan Atlet
Baca juga: Esports Buatan Indonesia Lokapala akan Dipertandingkan di PON XX 2021 Papua
Baca juga: Aceh dan Sumatera Utara Jadi Tuan Rumah PON XXI 2024
"Kami lakukan ini selama beberapa waktu setelah mendapatkan arahan dari Bapak Presiden. Setelah itu, kami mendatangi kota-kota dan perguruan tinggi untuk uji coba publik desain olahraga nasional. Sehingga, dalam perjalanannya itu juga dapat masukkan dari para praktisi dan para akademisi dan stakeholder olahraga. Hari ini, saya diberi kesempatan untuk memaparkan di hadapan Bapak Presiden," tutur Zainudin.
"Pada intinya, arahan Bapak Presiden desain besar ini diterima tentu ada tambahan sana sini, ada masukan dari beberapa menteri yang hadir. Ini akan jadi masukan kami untuk melengkapi lagi,” ujar Zainudin.
Di samping itu, Kemenpora juga merencanakan akan membuat 10 centra pemusatan latihan di beberapa daerah tertentu yang disesuaikan dengan potensi yang ada dan yang paling mendasar adalah potensi talenta ketika di SD.
Bahkan, Mendikbud Nadiem Makarim yang hadir dalam kegiatan tersebut mendukung rencana Kemenpora yang akan melihat potensi atlet dari sekolah.
"Tadi, Mendikbud juga memberikan respon yang luar biasa positif. Beliau akan melakukan tugasnya seperti yang ada dalam desain besar ini. Kemudian, centra-centra ini akan berisi anak-anak kita yang punya potensi yang sudah terseleksi usia SMP. Selanjutnya, usai SMA kita kan dorong ke Cibubur tempat SKO kita," kata Zainudin
"Nanti, kami juga pertimbangkan untuk bisa melihat Hambalang. Menjadi tempat untuk centra atlet senior dan atlet elite kita yang sudah siap untuk bisa bertanding. Tentu, ini rangkaian panjang untuk sebuah prestasi. Menurut para pakar minimal membutuhkan waktu 10 tahun atau kira-kira 10.000 jam untuk bisa menuju prestasi,” papar Zainudin.
Target Olimpiade 2023
Selain itu, Zainudin bersama jajarannya terus menyusun grand desain olahraga nasional guna meningkatkan prestasi Indonesia ke depannya.
Salah satu unsur dari grand desain yang tengah dimatangkan, yakni adanya target baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Zainudin berharap, jika Indonesia menang bidding menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 tidak hanya sukses penyelenggaraan, tetapi juga ada peningkatan prestasi yang signifikan.
Zainudin pun mematok Indonesia harus finihs 10 besar di Olimpiade 2032.
"Kedua adalah target, tentu kami merencanakan dalam desain besar ini sampai dengan 2045. Tetapi, ada yang kami buat target-target (Olimpiade) 2024, 2028, dan 2032,” kata Zainudin dalam pernyataan resminya usia rapat terbatas, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Menpora Zainudin Amali Beri Respon Timnas Basket Indonesia yang Ingin Kembali Naturalisasi Pemain
Baca juga: Menpora Zainudin Amali Ingin Selektif saat Naturalisasi Pemain Jelang Piala Dunia Bola Basket 2032
Baca juga: Perenang Azzahra Permatahani Ingin Memerbaiki Catatan Waktu di Olimpiade Tokyo dan SEA Games 2021
"Olimpiade 2024 itu di Prancis, 2021 di Tokyo, dan 2028 di Los Angeles (Amerika Serikat), dan 2032 harapan kita bisa menang bidding jadi tuang rumah Olimpiade 2032,” ujar Zainudin.
"Kami tidak hanya ingin jadi tuan rumah, tetapi prestasi juga harus ditorehkan. Oleh arena itu, dalam grand desain ini kami targetkan 2032, Indonesia berada di posisi 10 besar, baik untuk Olimpiade dan tentunya juga Paralimpiade," ujar Zainudin.
Guna mewujudkan itu, politikus asal Golkar tersebut meminta adanya dukungan penuh baik itu pendanaan, infrastruktur, dukungan kerjasama antara kementerian dan lembaga, BUMN, perusahaan swasta, serta yang paling penting adalah dukungan dari daerah.
"Nah, Bapak Presiden memberikan arahan kepada kami. Itu semua dirumuskan lagi nanti tentu ada akan lahir keputusan dari Bapak Presiden," terang Zainudin.
"Kami belum tahu bentuknya seperti apa yang pasti desain besar ini akan kami dorong, karena ini satu perencanaan prestasi olahraga kita yang dalam jangka panjang dan terdesain dengan bagus,” tutur Zainudin.
Prokses Ketat dan Disipilin
Guna memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang jadi syarat utama diadakan kompetisi, Zainudin meninjau langsung jalannya kompetisi IBL 2021 di Robinson Resort, Bogor, Sabtu (13/3/2021).
Zainudin yang tiba sekitar pukul 15.30 WIB disambut Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih, Direktur IBL Junas Miradiarsyah, dan Deputi Peningkatan Prestasi Chandra Bhakti.
Setiba di lokasi, Zainudin langsung mengikuti aturan protokol kesehatan dengan mencuci tangan dan pengukuran suhu.
Setelah itu, Zainudin melihat susunan kursi para pemain yang akan melakukan swab PCR.
Setelah melewati pintu pemeriksaan protokol kesehatan, Zainudin langsung melihat tempat tinggal tim Amartha Hangtuah yang masih dalam satu kompleks.
Kemudian, Zainudin melihat klinik medis 24 jam untuk pemain hingga mengecek hall tempat makan dan cara penyajian makanan untuk pemain.
Tidak ingin terlewati, Zainudin juga menyaksikan pertandingan antara Louvre Dewa United Surabaya melawan Bima Perkasa Jogja.
"Saya sengaja tadi jalan keliling Robinson Resort untuk melihat satu-satu bagaimana pelaksanaan protokol kesehatan dijalankan. Mulai dari kamar pemain, klinik medis, tempat makan hingga bagaimana cara penyajian makanan untuk para pemain. Saya cukup puas. Semua protokol kesehatan dijalankan dengan cukup ketat dan disiplin,” kata Zainudin.
Baca juga: Harry Prayogo Asisten Pelatih Amartha Hangtuah, Timnya Sudah Siap 90 Persen Hadapi IBL 2021
Baca juga: Terapkan Prokes Ketat, Dalam Pertandingan IBL 2021 Hanya Ada 50 Orang
Baca juga: Junas Miradiarsyah Terapkan Prokes Ketat di Pertandingan IBL 2021, Hanya Ada 50 Orang Dalam Bubble
"Saya kira penerapan protokol kesehatan yang dilakukan IBL 2021 sudah sesuai dengan yang disampaikan saat rakor dengan pihak kepolisian beberapa waktu lalu. Ini bisa menjadi contoh bagi cabor lain yang ingin menggelar kompetisi atau turnamen dengan standar protokol kesehatan Covid-19," ujar Zainudin.
Sementara itu, Direktur IBL Junas Miradiarsyah menyampaikan pelaksanaan IBL 2021 yang sudah berjalan empat hari ini terus menerapkan prokes ketat.
Bahkan, prokes ketat IBL akan dilanjutkan hingga fase kedua yang diadakan di Mahaka Arena, Kelapa Gading, Jakarta.
"Menjalankan protokol kesehatan Covid-19 pada pelaksanaan IBL 2021 memang benar-benar, kami jalankan dengan ketat, dan Pak Menpora melihat langsung tadi. Kami akan terus menjaga protokol kesehatan ini dengan baik sampai pelaksanaan IBL selesai,” kata Junas.