Aceh dan Sumatera Utara Jadi Tuan Rumah PON XXI 2024

Acara itu digelar di Auditorium Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (19/11/2020).

Usai menyerahkan SK tersebut, Zainudin berharap Aceh dan Sumatera Utara bisa bekerja sama.

Apalagi, penyelenggaraan PON di dua provinsi itu merupakan hal yang baru kali pertama dilakukan.

"Ini pengalaman yang pertama buat kita. Biasanya, satu provinsi. Sekarang, kita ada di dua provinsi,” kata Zainudin dikutip dari Tribunnews.com.

"Karena ini pengalaman pertama, kita harus benar-benar. Harus padu antara Aceh dengan provinsi Sumatera Utara, KONI Aceh, dan KONI Sumatera Utara. Kami dari pemerintah pusat, akan memantau terus kemudian secara teknis itu dari KONI Pusat," ujar Zainudin.

Menteri asal Gorontalo itu meminta kepada KONI Pusat untuk membuat panduan secara detail, agar kedua provinsi itu punya bagian masing-masing.

Sehinga, nantinya tak menimbulkan konflik.

“Ini jadi pengalaman kita yang pertama. Jangan sampai SK keluar, kemudian hal-hal yang ada di SK itu masih dianggap abu-abu,” ucap Zainudin.

“Itu akan jadi perselisihan dua tempat. Nanti, saya minta kepada KONI Pusat untuk mendetailkan. Buat panduan, supaya jangan sampai ini jadi penyebab dalam tanda kutip konflik. Sebab, akan muncul ego kedaerahan nantinya,” jelas Zainudin.

Sementara itu, Kadispora Provinsi Aceh, Dedy Yuswadi, yang hadir dalam acara tersebut mengaku senang dengan turunnya SK ini.

Ia mengatakan bahwa untuk persiapan PON, Pemprov Aceh telah menyiapkan lahan sekitar 150 hektar.

"SK ini sudah kami tunggu-tunggu sejak lama untuk persiapan tuan rumah PON. Aceh sudah menyiapkan lahan 100 hektar dan pada 2021 dan akan ada pembebasan 50 hektar lagi untuk dibangun main stadium,” kata Dedy.