Berita Nasional
Benny K Harman Bongkar Ada Intel Aparat Ancam Pengurus Demokrat Daerah, Diminta Dukung Moeldoko
Benny mengungkapkan, ada kader yang bahkan dipaksa untuk mengakui kepengurusan versi Moeldoko.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Politisi Partai Demokrat sekaligus anggota DPR RI, Benny K Harman mengungkapkan informasi menyedihkan tentang adanya dugaan intimidasi yang dilakukan aparat terhadap apra kadernya di daerah.
Melalui akun Twitternya, Benny mengungkapkan, ada kader yang bahkan dipaksa untuk mengakui kepengurusan versi Moeldoko.
"Para pengurus Demokrat tingkat kabupaten dan kota kini resah. Mereka diancam intel-intel Polres untuk menyerahkan nama-nama pengurus inti partai.
Katanya atas perintah Kapolres. Ada pula yang dibujuk untuk pro pengurus Demokrat hasil KLB jika mau aman. Ini beneran kah.? Rakyat Monitor!," tulis Benny K Harman dikutip dari akun Twitternya, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Rumah DP Rp 0, Ketua RW 05 Pondok Ranggon Angkat Bicara
Baca juga: Ayahnya Mendekam di Penjara Atas Dugaan Kasus Korupsi, Zaskia dan Shireen Sungkar Tak Pernah Besuk
Ada kekuatan besar di bekalang Moeldoko
Sementara itu, politisi Partai Demokrat lainnya, Taufiqurrahman menduga ada kekuatan besar lain, terkait kongres luar biasa (KLB) yang menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum.
Dugaan Taufiq, kekuatan itu bahkan lebih besar dari sosok Moeldoko yang membuat terjadinya KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat pekan lalu.
"Kalau saja Pak Moeldoko bukan KSP, mungkin masalahnya tidak serumit ini," kata dia di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021).
Baca juga: Wacana Pembatasan Usai Kendaraan di DKI Jakarta Tuai Pro-konta, Begini Penjelasan Kememhub
"Saya pribadi menduga, ada kekuatan lain yang besar di belakang Moeldoko yang membackup dirinya," imbuhnya.
Kendati demikian, pria yang juga merupakan bagian dari pengurus DPP Partai Demokrat itu tidak menjelaskan secara detail siapa sosok yang dimaksud.
Dirinya hanya menyatakan nalar masyarakat diyakini dapat mengetahui siapa orang yang dimaksud, sebagai pemberi kekuatan besar kepada Moeldoko.
Baca juga: Sudah Dinanti-nanti, Subsidi Upah untuk Pekerja Batal Dilanjutkan, Begini Alasan Pemerintah
"Saya belum bisa menjelaskan secara pasti siapa kekuatan besar itu."
"Tapi saya yakin hari ini nalar masyarakat sudah bisa menebak dan mengira siapa sesungguhnya yang berada di balik Moeldoko," tuturnya.
Mengingat posisi Partai Demokrat yang non pemerintah, pihaknya sudah menerka sejak awal akan adanya peran penting pemerintah dalam pengambilalihan kepemimpinan di Partai Demokrat.
Baca juga: PIDATO Lengkap Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat: Tak Ada yang Tertinggal, Kita Ajak Semuanya
Taufiqurrahman membeberkan, terdapat beberapa sikap politik Partai Demokrat yang berseberangan dengan pemerintah.
Beberapa di antaranya, kata dia, menolak UU Haluan Ideologi Pancasila (UU HIP), dan UU Omnibus Law atau UU Cipta Kerja.
"Itu jelas sikap yang bertentangan dengan pemerintah."
Baca juga: Sahabat Zaim Saidi: Transaksi di Pasar Muamalah Depok Tak Ada Bedanya dengan Pakai e-money
"Oleh karena itu menurut saya, pemerintah hari ini, rezim hari ini sangat berkepentingan untuk merusak Partai Demokrat."
"Karena mereka sangat terganggu dengan sikap politik yang disampaikan oleh Partai Demokrat," ucapnya.
Kata Taufiqurrahman, kejadian yang saat ini dialami partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut, bukan semata permasalahan internal.
Baca juga: RESPONS Lengkap SBY Soal KLB Demokrat: 10 Tahun Pimpin Indonesia, Saya Tak Pernah Rusak Partai Lain
Melainkan, kata dia, ada turut campur tangan dari kepentingan kekuasaan yang berasal dari sektor eksternal.
"Kita sama-sama sadar dan paham di dalam partai politik, ada selalu masalah internal."
"Tapi kali ini bukan cuma sekadar masalah internal, tapi ada faktor eksternal, ada faktor kekuasaan yang jelas-jelas ikut campur," ulasnya.
Baca juga: Mahfud MD Bilang Pemerintah Tak Bisa Larang KLB Deli Serdang, Sama Ketika SBY Diam Saat Dualisme PKB
Taufiqurrahman mengajak para pengurus, pimpinan kader, serta petinggi Partai Demokrat, untuk senantiasa menjaga kedaulatan partai.
"Kami ingin mengajak bergabung kepada kawan-kawan semua untuk sama-sama kita mengembalikan roh demokrasi, menegakkan demokrasi, dan memperjuangkan keadilan dan kebenaran di negeri ini," bebernya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, dalam kongres luar biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (6/3/2021) malam.
Baca juga: Andi Mallarangeng: Elektabilitas Moeldoko Cuma Nol Koma, Sudah Pernah Gagal Juga di Partai Lain
Moeldoko lantas datang ke lokasi KLB di The Hill Hotel and Resort, dan memberikan pidato politik pertamanya, berikut ini isi lengkapnya:
Selamat malam
Salam sejahtera
Om swastiastu
Salom
Namo buddhaya.
Yang saya hormati para peserta kongres luar biasa partai demokrat, khususnya para pendiri, para senior, unsur DPP, unsur DPD organisasi sayap, unsur DPC.
Saudara-saudara sekalian, ini adalah pidato saya pertama, pidato politik di depan umum dalam upaya menjaga dan membangun demokrasi di Indonesia.
Selanjutnya, saya sungguh sangat mengapresiasi saudara-saudara sekalian dari berbagai daerah, DPD, DPC dan organisasi sayap.
Para pendiri, para senior yang telah berani memperjuangkan cita-cita, yaitu sebuah Partai Demokrat yang demokratis terbuka dan modern!
KLB ini adalah konstitusional seperti yang tertuang AD/ART.
Untuk itulah sebelum saya datang ke sini, saya ingin memastikan tiga pertanyaan yang tadi saya tanyakan kepada saudara-saudara sekalian.
Setelah ada kepastian, saya dengan sukarela untuk datang ke sini walaupun macetnya luar biasa.
Saya sudah sangat menghargai perbedaan pendapat yang terjadi dalam KLB ini.
Ada yang memilih Pak Moeldoko, ada yang memilih Pak Marzuki Alie. Inilah sebuah demokrasi.
Saya sama sekali tidak punya kekuatan untuk memaksa saudara-saudara untuk memilih saya, saya tidak punya kekuatan untuk itu.
Kita semua lahir, lahir dari sebuah keyakinan dan alhamdulillah ini, apa itu? Sebuah kekuatan.
Pak Marzuki Alie punya pengalaman di partai politik yang luar biasa, saya punya pengalaman di militer dan pemerintahan.
Para pendiri partai politik, Demokrat, para senior memiliki filosofi dan kebijakan yang sangat inti.
Para DPP, DPD, DPC dan organisasi saya memiliki semangat yang membara!
Luar biasa. Jadi kalau semua kekuatan ini disatukan, maka akan menggemparkan Indonesia!
Demokrat! Demokrat! Demokrat!
Berikutnya hadirin sekalian, saya mengajak seluruh kader Demokrat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, untuk bersama-sama berjuang untuk meraih kembali kejayaan Demokrat!
Tidak ada yang tertinggal. Semua kita bersatu padu, kita ajak semuanya, ini adalah rumah besar kita bersama.
Teman-teman sekalian, kekuatan Partai Demokrat berada di tangan saudara-saudara sekalian.
Baik selaku pemimpin partai pada tingkat provinsi, kabupaten, kota, kecamatan sampai dengan kelurahan harus bersama-sama dengan saya.
Kalau saya berbicara tentang leadership, kekuatan seorang panglima ada di pundak para komandan-komandan lapangan seperti kalian semuanya.
Panglima tidak ada artinya kalau tidak memiliki prajurit-prajurit yang tangguh.
Dan seorang pemimpin tugasnya adalah memberikan perkuatan kepada komandan-komandan di bawahnya.
Itu pemimpin, bukan malah mengecilkan bawahannya.
Itulah pemimpin memberikan kekuatan dan energi yang luar biasa kepada bawahannya.
Saya mengapresiasi atas permintaan kalian, kalian telah meminta saya untuk menjadi ketum Demokrat, untuk itu saya mengapresiasi dan terima kasih untuk itu saya terima.
Terima kasih Pak Marzuki Alie, Pak Jhoni Allen.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.