Aksi Terorisme
12 Teroris yang Dibekuk di Jawa Timur Masih Ada Hubungan dengan Upik Lawanga
Menurut Rusdi, 12 tersangka jaringan JI yang ditangkap merupakan jaringan Jemaah Islamiyah (JI).
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Polri menyebut 12 tersangka teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di Jawa Timur, masih terkait dengan Upik Lawanga, penerus gembong teroris Dokter Azhari.
"Jelas semua ada keterkaitannya."
"Kalau kita mendalami lagi kelompok ini pun ada keterkaitannya dengan Upik Lawanga," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/3/2021).
Baca juga: 12 Teroris yang Diciduk di Jawa Timur Kelompok Fahim, Terafiliasi ke Alqaeda
Menurut Rusdi, 12 tersangka jaringan JI yang ditangkap merupakan jaringan Jemaah Islamiyah (JI).
Sementara, Upik Lawanga dikenal sebagai salah satu pimpinan JI yang paling dilindungi.
"Semua Jemaah Islamiah (JI)."
Baca juga: 12 Teroris yang Diringkus di Jawa Timur Mau Bangun Bungker Senjata dan Siapkan Aksi Bom Bunuh Diri
"Tentunya mereka saling terkoneksi antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya," jelasnya.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terpidana terorisme TB alias Upik Lawanga di Lampung pada 23 November 2020.
Upik Lawanga merupakan Jaringan Islamiah yang terkenal sebagai penerus dokter Azhari.
Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengatakan, Upik Lawanga menjadi buruan Polri sejak diterbitkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pada 14 tahun lalu.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 19 Desember 2020: Pasien Positif Melonjak 7.751 Jadi 657.948 Orang
"Penangkapan DPO tindak pidana terorisme TB alias Upik Lawanga."
"Upik Lawanga ini telah jadi DPO oleh Densus Anti Teror mulai tahun 2006."
"Jadi sejak saat itu sudah diterbitkan DPO-nya."
Baca juga: Kasus Rizieq Shihab Diambil Alih Mabes Polri, Ini Harapan FPI
"Alhamdulillah pada 23 November 2020, pada pukul 14.35 WIB di Jalan Raya Seputih Lanyak di Provinsi Lampung Tim Densus 88 berhasil menangkap TB alias Upik Lawanga," beber Awi di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Ia menyampaikan, wajah terpidana telah banyak berubah sejak buron 14 tahun yang lalu.
Dia mengatakan Upik Lawanga merupakan aset penting bagi jaringan Jamaah Islamiyah.
Baca juga: Upik Lawanga: Menurut Akidah Jamaah Islamiah, Menyerahkan Diri kepada Polisi Haram
Bukan tanpa sebab, Upik Lawanga masuk dalam daftar orang yang paling dilindungi oleh Jamaah Islamiyah.
Dia dianggap sebagai penerus Dokter Azhari yang tewas meledakkan diri dalam sebuah penyergapan kelompok Detasemen Khusus 88 di Kota Batu.
"Ini merupakan aset yang berharga JI, karena dia penerus dokter Azhari."
Baca juga: Jamaah Islamiah Sempat Hentikan Produksi Bom dan Senjata pada 2016, Upik Lawanga Sangat Kecewa
"Makanya bersangkutan disembunyikan oleh kelompok JI."
"Di JI sendiri ada bidang Toliyah yang betugas mengamankan aset dan orang JI yang dilindungi," bebernya.
Selama buron sejak 2006 di Poso, Upik Lawanga sempat berada di Makassar, Surabaya, Solo, hingga akhirnya menetap di Lampung.
Baca juga: Neta S Pane Sebut Istana Sudah Pegang Dua Nama Calon Kuat Kapolri Pengganti Idham Aziz
Selama di Lampung, dia disembunyikan oleh jaringan Jamaah Islamiyah.
"Densus 88 Antiteror Polri juga telah menyelidiki anggota JI yang lain yang telah sengaja menyembunyikan Upik Lawanga sebagai DPO."
"Maka dilakukan penegakan hukum sesuai dengan peraturan Undang-undang yang berlaku," jelasnya.
Baca juga: Bareskrim Juga Ambil Alih Kasus Kerumunan Acara Haul Syekh Abdul Qodir Al Jaelani di Tangerang
Dalam aksinya, Upik Lawanga diketahui pernah terlibat dalam pelatihan militer kepada pemuda muslim Poso pasca-konflik Poso pada 2001.
Total, dia melakukan pelatihan militer sebanyak tiga angkatan pemuda muslim Poso.
Dia juga merupakan peserta pelatihan militer yang dipimpin oleh Abu Tolud, Herlambang, Hasanuddin, dan dokter Agus.
Baca juga: Vaksin Covid-19 yang Masih Diuji Klinis Fase 3 Sebenarnya Sudah Boleh Digunakan, Ini Syaratnya
Saat itu, Upik Lawanga dibaiat oleh dokter Agus yang merupakan Jamaah Islamiyah asal Jawa Timur.
"UL dan Icang alias Tengku itu diutus ke Jawa oleh JI wakalah Poso pimpinan Hasanudin, untuk mempelajari ilmu pembuatan bom eksplosif kepada Azhari."
"Sehingga UL yang saat ini kita tangkap adalah penerus dokter Azhari," jelasnya.
Baca juga: 14 Tahun Buron, Upik Lawanga Disokong Dana Rata-rata Rp 500 Ribu untuk Nafkahi Anak dan Istri
Setelah memiliki kemampuan membuat bom dan kemampuan militer seperti menembak, Upik Lawanga mulai melakukan aksi amaliyah di daerah Sulawesi Tengah.
Dari hasil penyidikan Densus 88, kasus besar tindak pidana terorisme melibatkan Upik Lawanga di Sulawesi Tengah.
Pada tahun 2004, dia terlibat dalam pembunuhan Helmi Tembiling, istri Anggota TNI AD, penembakan, dan pengeboman Gereja Anugrah pada 12 Desember 2004.
Baca juga: Kompolnas: Polisi Sah dan Berwenang Bubarkan Aksi 1812
Selain itu, pengeboman GOR Poso 17 Juli 2004, bom pasar sentral 13 November 2004.
Pada tahun 2005, bom pasar Tentena, bom Pura Kandangan, dan bom Pasar Mahesa.
Kemudian pada 2006, bom termos nasi Tengkura, bom center kaus, hingga penembakan sopir angkot.
Kemudian pada 2020, Upik Lawanga membuat senjata api rakitan dan membuat bungker. (Igman Ibrahim)