Berita Jakarta
Wanita Emas Ingin Ajarkan Anies Baswedan Cara Atasi Banjir Semudah Bikin Donat
Hasnaeni Moein atau Wanita Emas menyoroti langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dianggapnya tidak mampu mengatasi banjir.
Penulis: Junianto Hamonangan |
WARTAKOTALIVE.COM, DUREN SAWIT - Hasnaeni Moein atau Wanita Emas menyoroti langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dianggapnya tidak mampu mengatasi banjir.
Menurut Hasnaeni Moein, Anies Baswedan harus mengakui bahwa dirinya tidak mampu mengatasi masalah banjir di DKI Jakarta yang selalu terjadi setiap tahun.
"Saya bicara fakta, kalau gubernur gentlement, ingin kita selesaikan persoalan di DKI, mari kita duduk bersama,” ucap Wanita Emas, di Kampung Sumur, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (28/2/2021).
Hasnaeni Moein akan mengajarkan Anies Baswedan bagaimana cara mengatasi masalah banjir di Jakarta meskipun gubernur sudah silih berganti.
Baca juga: Rumahnya Kebanjiran, Wanita Emas Kirimi 3 Karangan Bunga ke Anies Baswedan, Ini Tulisan Ucapannya
Baca juga: Singgung Anies Sebut RW 04 Cipinang Melayu sudah Bebas Banjir, Wanita Emas: Terlalu Banyak Retorika
“Saya akan memberikan satu presentasi dan membuatkan TOR dan membuatkan visibility study karena saya ini adalah pelaku,” ucapnya.
Latar belakang sebagai kontraktor membuat Ketua Umum Partai Emas itu percaya diri bisa mengatasi banjir.
Dia mengatakan, banjir dapat diatasi semudah membuat donat.
"Saya adalah kontraktor, lebih dari separuh umur saya. Jadi bagaimana mengatasi banjir, macet yang di Jakarta, itu di luar kepala saya, seperti bikin donat,” kata Hasnaeni.
Apalagi belum pernah ada gubernur yang pernah memimpin DKI Jakarta berlatar belakang seorang kontraktor.
Baca juga: WANITA EMAS Bagi-bagi Uang Bagi Korban Banjir di Cipinang Melayu Dibubarkan Petugas, Ini Alasannya
Baca juga: Fokus Buka Lapangan Kerja, Wanita Emas Tunjuk Deklarator Partai Demokrat Jadi Ketua Dewan Pembina
Hal itu disinyalir menjadi salah satu sebab masalah di DKI Jakarta tidak pernah selesai.
"Ada opini yang mengatakan ibu terlalu sombong bisa selesaikan banjir."
"Tapi saya lihat selama ini yang jadi gubernur belum ada seorang kontraktor ato pengusaha, maka prediksi saya nggak bisa selesaikan solusi itu,” ucap Hasnaeni Moein.
Rumah kebanjiran
Hasnaeni Moein termasuk salah satu warga Kemang Kemang Timur, Jakarta Selatan, yang rumahnya kebanjiran pada pekan lalu.
Meskipun rumahnya di Kemang kebanjiran, dia tetap mendatangi posko banjir di Cipinang, Jakarta Timur, untuk memberikan bantuan.
Aksi Ketum Partai Emas, Hasnaeni Moein membagikan sembako hingga uang tunai sebesar Rp 50.000 kepada korban banjir Cipinang Melayu, sempat dibubarkan petugas, Sabtu (20/2/2021).
Saat itu, dia mendatangi posko korban banjir di Universitas Borobudur, Jakarta Timur.
Baca juga: Wanita Emas Promosi Partai Emas dengan Blusukan ke Lokasi Banjir
Baca juga: Wanita Emas Deg-degan Bertemu Ahok
Kedatangannya ke lokasi diketahui untuk memberikan bantuan sembako, obat-obatan hingga uang tunai kepada korban banjir.
"Ini rasa empati saya kepada masyarakat DKI. Ini persoalan yang sama, setiap pergantian gubernur masih hal yang sama yang saya rasakan dan saya juga merasakan, saya korban banjir juga," katanya kepada awak media.
Namun, aksi bagi-bagi uang yang awalnya berjalan aman seketika nyaris ricuh.
Kericuhan terjadi saat puluhan pengungsi lainnya langsung menyerbu Wanita Emas yang datang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Selanjutnya. aksi tersebut dibubarkan petugas agar tidak terjadi kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan.
Baca juga: Begini Alasan Wanita Emas Kecewa dengan Partai Demokrat
Baca juga: Wanita Emas Ingin KBT Menjadi Tempat Wisata Kuliner
Namun, Wanita Emas kembali memastikan bahwa dirinya hanya menyampaikan rasa empati dirinya terhadap pengungsi dan sesama korban banjir.
"Saya juga korban banjir. Ini rasa empati saya kepada masyarakat," ujarnya.
Dia berharap, ada langkah nyata dan konkrit dari Pemprov DKI Jakarta untuk menangani banjir yang menjadi agenda musibah tahunan.
"Rumah saya rasanya bukan kali ini juga kebanjiran, dua lantai penuh. Jadi saya sangat prihatin dan saya kira kita krisis kepemimpinan di DKI ini."
"Walaupun gubernurnya sudah datang meninjau warganya, tapi yang saya maksud adalah bukan hanya tinjauan. Tapi action apa yang harus dilakukan sehingga tidak terjadi hal yang sama," ucapnya.
Menurut dia, sebaiknya gubernur tidak hanya melontarkan retorika, mendatangi warga, mendatangi orang untuk meraih .
"Tapi (warga) butuh sesuatu. Sesuatu solusi penyelesaian tentang masalah banjir di DKI Jakarta. Karena ini Ibukota negara," ucapnya.