Vaksinasi Covid19

Vaksinasi untuk Keluarga Anggota DPR Dikritik, Sekjen: Semua pada Akhirnya Juga akan Divaksin

Anggota DPR mendapatkan jatah vaksinasi Covid-19 tahap pertama dari Kementerian Kesehatan, sejak Rabu (24/2/2021) lalu.

ISTIMEWA
Anggota DPR divaksin Covid-19 sejak Rabu (24/2/2021). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Anggota DPR mendapatkan jatah vaksinasi Covid-19 tahap pertama dari Kementerian Kesehatan, sejak Rabu (24/2/2021) lalu.

Tak hanya anggota DPR, keluarga mereka juga ikut divaksin.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai keluarga anggota DPR tak termasuk dalam kategori pekerja publik, yang mendapatkan prioritas vaksin.

Baca juga: Kejagung Sudah Sita 118 Apartemen Benny Tjokro, Harga Satu Unit Bisa Sampai Rp 7 Miliar

"Masalahnya yang diprioritaskan di gelombang kedua ini disebutkan hanya pekerja publik."

"Identitas sebagai anggota keluarga itu jelas tak masuk dalam kategori pekerja publik ini," ujar Lucius ketika dihubungi Tribunnews, Sabtu (27/2/2021).

Kebijakan ini, kata Lucius, sama saja anggota DPR memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan keluarga sendiri.

Baca juga: Namanya Disebut SBY Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko: Saya Ingatkan, Jangan Menekan Saya!

Padahal, Lucius menegaskan, keterbatasan ketersediaan vaksin membuat pemberian vaksin dilakukan berdasarkan urutan prioritas.

"Pekerja publik di DPR itu ya anggota DPR saja."

"Maka mereka saja lah dulu yang didahulukan."

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi Menurun, Sisa 305 Orang yang Dirawat di Rumah Sakit

"Keluarga anggota yang bukan pekerja publik nanti menunggu jadwalnya masing-masing sesuai dengan pembagian pemerintah," sarannya.

Dia pun mempertanyakan mengapa anggota DPR sibuk dan fokus menyertakan keluarganya untuk menerima vaksin.

Padahal menurutnya, masih banyak kelompok rentan dari pekerja publik yang menunggu divaksin.

Baca juga: Tahanan KPK Divaksin Covid-19, ICW: Sangat Tidak Tepat, Nakes Saja Belum Semuanya

"Bayangkan, pedagang-pedagang pasar yang paling rentan, mereka itu lebih prioritas."

"Dibandingkan istri atau suami dan anak anggota DPR yang sehari-hari masih bisa menikmati hidup dengan hanya tinggal di rumah saja," bebernya.

Sekjen DPR Indra Iskandar menjelaskan mengapa keluarga anggota DPR turut mendapat jatah vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Mengapa Lengan Nyeri dan Pegal Usai Disuntik Vaksin? Ini Penjelasannya

Indra mengatakan, hal itu dikarenakan pihaknya merujuk kepada data yang ada pada asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

Selain itu, menurutnya semua warga negara pada akhirnya juga akan divaksin.

"Pertama, basis kami untuk mendata semua, baik di setjen maupun di anggota dewan, basisnya adalah data keluarga."

Baca juga: Satpol PP Tutup Permanen Kafe RM Cengkareng Usai Insiden Penembakan, Pernah Dua Kali Kena Sanksi

"Kami ambil dari asuransi Jasindo anggota DPR, itu yang tercatat resmi," ujar Indra dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/2/2021).

"Semua nanti prinsipnya semua warga negara akan dilakukan vaksin."

"Itu adalah kewajiban yang disampaikan pemerintah."

Baca juga: Anak Buahnya Tembak Mati 3 Orang Termasuk Anggota TNI, Ini 5 Instruksi Kapolri kepada Jajarannya

"Jadi jangan melihat bahwa ini keluarga ikut atau tidak ikut, tapi semua nanti pada dasarnya wajib untuk divaksin," imbuhnya.

Dia juga beralasan jika ada satu orang yang divaksin dalam satu rumah, namun anggota keluarga lainnya tidak, tentu akan berisiko.

Indra mencatat semenjak awal pandemi hingga saat ini, banyak anggota DPR yang terpapar Covid-19.

Baca juga: Proses Hukum Kasus Penyiraman Air Keras Belum Puaskan Novel Baswedan, Ini Saran Polri

Bahkan, ada enam anggota DPR yang telah meninggal akibat Covid-19.

Oleh karena itu, Indra menilai anggota DPR merupakan pihak yang berisiko tertular.

Sehingga, keluarga mereka pun juga wajib dilindungi.

Baca juga: Djoko Tjandra Mengaku Pernah Diajak Bertemu Maruf Amin di Malaysia, Jubir Wapres: Enggak Ada Cerita

"Jadi tentu anggota DPR sangat berisiko karena pada saat di dapil dan sebagainya, juga dalam periode sidang kemarin kemudian banyak yang positif."

"Sehingga keluarga pun wajib dilindungi."

"Sama seperti dengan di Setjen, data yang disampaikan Kemenkes pun beserta keluarga."

Baca juga: Ini Alasan Djoko Tjandra Tolak Action Plan Pinangki, Salah Satunya Fatwa MA Dijanjikan Keluar 24 Jam

"Saya kira tidak ada yang istimewa."

"Dalam satu rumah itu hanya sebagian yang divaksin yang lain tidak, tentu itu pertimbangannya ada pada pemerintah."

"Dan kami hanya mengikuti apa yang sudah digariskan oleh Kemenkes," papar Indra.

Baca juga: Bilang Partai Tidak Dijual, Mantan Wasekjen Ungkap SBY Sempat Berat Hati Masuk Demokrat

Indra mengatakan, jumlah total orang yang akan menjalani vaksinasi Covid-19 di DPR diperkirakan hampir mencapai 12.000 orang.

Jumlah tersebut tak hanya mencakup anggota DPR, sebab keseluruhan wakil rakyat hanya berjumlah 575 orang.

"Jumlah keseluruhannya itu berkisar hampir 12.000, keseluruhannya," ungkap Indra.

Baca juga: Andika Hazrumy Ungkap Tak Ada Lagi Wilayah di Banten Masuk Zona Merah Covid-19

Indra memaparkan, 12.000 orang yang akan divaksin meliputi seluruh tenaga pendukung di DPR.

Mulai dari anggota DPR, keluarga anggota DPR, ASN, tenaga ahli, petugas pengamanan dalam, cleaning service, ajudan hingga pengemudi (sopir).

"Dari seluruh yang divaksin di DPR ini tadi saya sebutkan ya ada unsur tenaga ahli, kemudian pengamanan dalam (pamdal)."

Baca juga: Helena Lim Bakal Divaksin Covid-19 Dosis Kedua Setelah yang Pertama Bermasalah? Ini Kata Wagub DKI

"Kemudian tenaga cleaning, petugas kebersihan, petugas taman, pengemudi, termasuk ASN dan keluarganya," jelas Indra.

Dia juga mengungkap untuk anggota keluarga DPR, terdapat hampir 2.600 orang yang akan divaksin.

Pria berkacamata tersebut mengungkapkan, seluruh data orang yang divaksinasi di DPR merujuk kepada data kependudukan perusahaan asuransi di Jasa Indonesia (Jasindo).

"Semuanya, kalau anggota Dewan dan keluarga berdasarkan data kependudukan yang ada di Jasindo, data resmi itu anggota keluarga DPR sekitar 2.600," terangnya. (Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved