Berita Nasional

Kerumunan saat Kunjungan Jokowi di NTT, Ferdinand: Itu Euforia Warga yang Ingin Lihat Pemimpinnya

Ferdinand menyebut, kedatangan warga adalah spontanitas karena ingin bertemu dengan Presiden Jokowi.

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Kerumunan warga saat kunjungan Presiden Jokowi ke Maumere, Nusa Tenggara Timur 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean geram dengan sejumlah tudingan yang menyebut Presiden Joko Widodo melanggar protokol kesehatan saat disambut warga Maumere, Nusa Tenggara Timur, dalam kunjungan kerjanya.

Ferdinand menilai, ada pihak yang berusaha membangun opini dengan menyebut kerumunan tersebut melanggar protokol kesehatan.

Ferdinand menyebut, kedatangan warga adalah spontanitas karena ingin bertemu dengan Presiden Jokowi.

"Sekelompok kecil org berupaya membangun opini pelanggaran prokes pada kerumunan kunjungan pak @jokowi di NTT. Bung saya kasih tau, itu euforia dan histeria warga yang ingin melihat pemimpinnya," tulis Ferdinand di akun Twitternya, Rabu (24/2/2021).

Ganjar Pranowo Kaget dan Aneh Kantornya Kebanjiran, ProDem: Sudah Mulai Ikut Kagetan seperti Jokowi

Ferdinand juga menyebut, ratusan warga itu datang tanpa diundang.

Ferdinand juga mengatakan bahwa rata-rata warga yang berkerumun mengenakan masker, meskipun dalam video yang beredar tampak banyak warga yang tidak mengenakan masker.

"Tidak diundang dan tidak disuruh, mereka spontanitas karena cinta pemimpinnya. Dan rata-rata pake masker," imbuhnya.

Komentari Kerumunan Jokowi di Maumere, Novel Bamukmin: Parah, Polisi Harus Segera Proses Hukum

Baca juga: Pendapatan Negara Anjlok, Pajak Minus 15,3 Persen di Awal 2021, Begini Penjelasan Sri Mulyani

Ferdinand menambahkan, saat warga berkerumun, presiden beberapa kali meminta kepada warga untuk mengenakan masker.

"Pres @jokowi tampak berkali2 menunjuk pd masker yg digunakannya, pesannya agar warga jg gunakan masker. Euforia dan histeria spontan itu tak mgkn dilarang dan tak mgkn warga dikunci di rumah agar tak berkerumun menyambut presiden yg mrk cintai. Lihat JKW menunjuk maskernya," jelasnya

Trending topik

Diberitakan sebelumnya, beredarnya video kerumunan warga ketika presiden Jokowi berkunjung ke Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi perhatian publik.

Bahkan, pada Rabu (24/2/2021, kata kunci 'kerumunan' dan 'Jokowi' menjadi trending topik Twitter.

Banyak pihak menyesalkan aparat setempat yang tidak bisa mencegah adanya kerumunan warga.

Pihak Istana sendiri sudah memberikan klarifikasi dengan menyebut bahwa kerumunan tersebut karena spontanitas saja.

Jokowi di tengah Kerumunan Warga, Istana Bilang Hanya Spontanitas, Iwan Sumule:Rakyat Diminta Maklum

Sementara itu, Wakil Sekjen DPP PA 212 Novel Bamukmin menyebut bahwa seharusnya pihak berwajib memberikan perlakuan sama dalam menegakkan aturan protokol kesehatan.

Novel bahkan menyebut pemandangan itu sebagai 'sesuatu yang parah' lantaran warga seolah tidak memperdulikan larangan berkerumun.

Presiden Jokowi juga tampak melambaikan tangan dari atas mobil.

COPOT Kapolsek Astana Anyar, Kapolri Sigit Terbitkan Surat Telegram: Seluruh Anggota Polri Tes Urine

"Parah. Polisi segera untuk melakukan proses hukum kepada Jokowi serta semua yang terlibat dalam kerumunan itu karena sangat jelas pelanggarannya," ujar Novel kepada wartawan pada Rabu (24/2/2021).

Sementara itu, di media sosial, warganet membandingkan perlakuan antara pejabat dengan beberapa kasus kerumunan lain yang hingga berdampak kepada proses hukum, salah satunya kasus Habib Rizieq Shihab.

Sindiran pedas pun dilayangkan kepada pemerintah serta aparat yang dinilai tidak konsisten dalam menerapkan aturan terkait pelanggaran potokol kesehatan.

Ketua Umum Pro Demokrasi (ProDem), Iwan Sumule menyebut, pemandangan kerumunan tersebut menunjukkan ketidakadilan, dimana selama ini banyak rakyat yang 'dihukum' baik ditesangkakan hingga membayar denda apabila melanggar protokol kesehatan.

"Alasannya spontanitas, dan ada juga pelemparan paket kepada kerumunan massa oleh @jokowi. Di video tampak tak ada prokes, massa tak pakai masker, menunjukan pemda tak berlakukan prokes dan aturan PPKM seperti instruksi pemerintah pusat. Rakyat dihukum, rakyat diminta maklum," tulis Iwan Sumule di akun Twitternya.

Baca juga: Cuekin Indonesia, Tesla Pilih Bangun Pabrik di India, Nicho: Bilang Aja Takut Bersaing dengan Esemka

Baca juga: Giring PSI Anggap Anies Tak Serius Tangani Banjir, Pasha: Apa Bro Pernah Teruji Pimpin Kelurahan?

Aktivis buruh, Iyut bahkan meminta agar presiden Jokowi diberikan sanksi sama seperti saat Habib Rizieq ditersangkakan atas dugaan kasus kerumunan.

"Sudah seharusnya @jokowiditangkap + diperlakukan sebagaimana yg terjadi pada Habib Rizieq Shihab. Coba perhatikan, yg dilakukan Jokowi menyapa kerumunan massa persis seperti yg dilakukan HRS. Makin jelas betapa dagelan kasus HRS." tulis Iyut.

Tanggapan Istana

Dikutip dari Tribunnews, Jokowi ke Maumere untuk meresmikan Bendungan Napun Gete. 

Terkait video kerumuman warga itu, pihak istana memberi tanggapan. 

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, membenarkan video tersebut.

"Benar itu video di Maumere," kata Bey kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).

Video tersebut beredar di media sosial.

Baca juga: Dewi Tanjung Desak Presiden Pecat Novel Baswedan, Tujuannya Biar Negara Bebas dari Korupsi

Warga berkerumun menyambut kedatangan Presiden.

Warga bersorak, bertepuk tangan, melambaikan tangan, dan mengabadikan momen menggunakan ponsel.

Meski menggunakan masker, warga terlihat tak menerapkan jaga jarak.

Melalui atap mobil yang terbuka, Jokowi nampak menyapa warga.

Ia mengenakan masker hitam dan melambaikan tangan ke masyarakat.

Baca juga: Kisah Hendi, Selama 2 Tahun Diteror Ribuan Pesan Porno Lewat WhatsApp hingga Hampir Diceraikan Istri

Baca juga: Propam Dalami Kemungkinan Kompol Yuni Purwanti Bagian Pengedar Narkoba

Jokowi sempat terlihat menunjuk ke arah masker yang ia kenakan, seakan mengingatkan tentang penggunaan masker.

Ia lantas membagikan sejumlah suvenir ke warga dengan melemparnya dari atap mobil.

Bey menjelaskan, saat Presiden dan rombongan masih dalam perjalanan, masyarakat Maumere sudah menunggu di tepi jalan.

Warga kemudian mendekat ketika mobil Jokowi tiba.

"Saat dalam perjalanan masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan. Saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," terangnya.

Baca juga: Klarifikasi Bea Cukai terkait Temuan Sepeda Brompton di Penerbangan Sri Mulyani dari Amerika Serikat

Melihat spontanitas dan antusiasme warga, Jokowi pun akhirnya menyapa dari atap mobil.

Bersamaan dengan itu, Jokowi mengingatkan warga untuk memakai masker.

"Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," ujar Bey.

"Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," tuturnya.

Bey menambahkan, pembagian suvenir yang dilakukan Jokowi merupakan bentuk spontanitas untuk menghargai antusiasme masyarakat.

Suvenir yang dibagikan berupa buku, kaus, dan masker.

"Tapi poinnya Presiden tetap mengingatkan warga tetap taati protokol kesehatan," kata dia.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved