TERUNGKAP! Ternyata Begini Cara Anies Agar Banjir di Jakarta Surut dalam Waktu Kurang dari 6 Jam
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan cara agar banjir di Jakarta surut dalam waktu kurang dari enam jam. Simak caranya.
Penulis: Mohamad Yusuf | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa pihaknya terus melakukan antisipasi terjadinya banjir di musim saat ini.
Bahkan Anies Baswedan mengklaim bahwa banjir di Jakarta kini surut dalam waktu kurang dari enam jam.
Anies pun mengungkapkan berbagai cara untuk mengantisipasi banjir tersebut.
"Akhir pekan kemarin mengecek Rumah Pompa Kedoya Taman Ratu, yang melayani wilayah sekitar Duri Kepa, Jakarta Barat," kata Anies dalam akun Instagram-nya @aniesbaswedan pada Senin (15/2/2021).
Belajar dari pengalaman musim penghujan tahun-tahun sebelumnya, lanjut Anies, beberapa titik di Jakarta Barat terkenal selalu banjir, salah satunya Duri Kepa.
• Dramatis, Video Detik-detik, Jenazah Nenek Meninggal saat Banjir Cikarang, Dibawa Pakai Perahu Karet
• Viral Video Puluhan Mobil Ban hingga Peleknya Pecah karena Jalan Rusak di Tol Jakarta-Cikampek Km 39
• Subsidi Gaji Rp2,4 Juta Dihentikan, Diganti Bantuan Rp3,5 Juta, Begini Syarat dan Cara Daftarnya
Berbagai antisipasi sudah dilakukan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, mulai dari gerebek lumpur, perbaikan gorong-gorong, pelebaran saluran air, serta persiapan pompa air.
"Tahun ini dua pompa stasioner dan dua pompa mobile disiagakan dan beroperasi penuh di Rumah Pompa Kedoya Taman Ratu, mengendalikan debit air ke Kali Sekretaris," kata Anies.
"Alhamdulillah, kita sama-sama rasakan hasilnya pada minggu lalu ketika hujan deras (7/2), Duri Kepa memang sempat tergenang tapi berkat kerja cepat jajaran Dinas SDA dapat surut dalam waktu kurang dari enam jam," tambahnya.
Anies pun kembali mengingatkan bahwa warga juga bisa membantu agar banjir surut lebih cepat lagi.
Salah satunya dengan mengecek saluran air depan rumah masing-masing, apakah lancar atau tersumbat?
Segera foto dan laporkan lewat JAKI bila melihat genangan atau saluran air yang tersumbat.
"Semua laporan lewat JAKI akan otomatis menyertakan geotagging (waktu/ lokasi), bila melapor lewat kanal lain seperti media sosial mohon sertakan lokasi dan waktu agar kami lebih cepat menindaklanjutinya," katanya.
• Tak dapat Ruang ICU,Keluarga Pasien Covid-19 Disodorkan Surat Pernyataan tak Menuntut jika Meninggal
• Melanie Subono Siap Bantu Warga yang Butuh Susu Bayi, Bayar Kontrakan, hingga Listrik,Begini Caranya
• Lowongan Kerja di Unversitas Ahmad Dahlan, Mulai dari Dosen Tetap hingga Tenaga Kependidikan
Kampung Melayu tak Banjir Lagi
Kampung Melayu tidak banjir walaupun Jakarta dan wilayah Jabodetabek kerjap diguyur hujan deras, beberapa hari belakangan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengungkapkan caranya menangani banjir Jakarta, terutama mengatasi banjir di Kampung Melayu,
Hal itu ditulis dalam postingan terbaru Anies Baswedan di akun instagram @aniesbaswedan.
Dalam postingan itu ditampilkan pula foto sasat Anies mendatangi warga RW 04 di Cipinang Melayu pada masa kampanye di bulan Februari 2017.
• Pria Ini Pukul Dua Petugas SDA yang Sedang Sedot Banjir, karena Mobilnya Menghalangi Jalan
Artinya saat itu Pemprov DKI Jakarta masih dalam kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alilas Ahok.
Saat itu kondisi Kampung Melayu Banjir dan Anies Baswedan tampak memeluk ibu Rumiati di tengah banjir.
Berikutnya ditampilkan pula foto Anies Baswedan bertemu dengan Ibu Rumiati pada malam tadi.
Rupanya malam tadi tidak ada banjir di Kampung Melayu.
"Bahagia sekali tadi malam dapat berjumpa kembali dengan beliau dalam keadaan sehat dan tidak berbasah-basahan," tulis @aniesbaswedan.
Selanjutnya, inilah tulisan lengkap yang ada di instagram @aniesbaswedan:
Alhamdulillah, tahun ini dapat kembali mengunjungi RW 04 kelurahan Cipinang Melayu. Kampung yang dilewati Kali Sunter ini biasanya kalau musim hujan akan terjadi banjir yang amat tinggi, bahkan tahun lalu terendam sampai 3 meter. Tapi pada musim penghujan kali ini tak diterjang banjir.
Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berupaya keras menanggulangi banjir di Kampung Cipinang Melayu ini. Kita memberikan perhatian dan penanganan menyeluruh dari hulu Kali Sunter yang kerap kali menjadi penyebab utama dari luapan air ke kampung tersebut.
• Ini Alasan Kejari Kota Bogor Hentikan Penuntutan Kasus Dugaan Tindak Pidana ITE Ustaz Maaher
Jajaran Pemprov DKI melakukan kegiatan Gerebek Lumpur dengan mengerahkan 15 eskavator di tanggul-tanggul dekat aliran Kali Sunter dan membuat sodetan sehingga debit air yang mengalir di Kali Sunter menjadi lebih terkendali.
Di sisi selatan Jakarta Timur Waduk Rangon dan Waduk Tiu dikeruk lalu kemudian disiapkan sodetan khusus sehingga air Kali Sunter dialirkan dan ditahan di waduk, baru mengalir ke sini dengan volume debit yang lebih terkontrol.
Atas izin Allah SWT ikhtiar itu dimudahkan. Kita semua patut bersyukur karena warga kawasan RW 04 dan RW 03 Cipinang Melayu bisa merasakan musim penghujan tanpa kebanjiran.
Meskipun demikian, kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk memastikan kembali tak ada banjir di Cipinang Melayu, salah satunya adalah menuntaskan pembuatan tanggul di sepanjang RW 04 dan 03 Cipinang Melayu, karena kini tanggul tersebut masih bersifat temporer.
• Mau Bebas Biaya Kuliah dan dapat Biaya Tunjangan Bulanan? Daftar KIP Kuliah 2021, Ini Caranya
KONSEP ANIES TANGANI BANJIR BEDA DENGAN AHOK
Sejak awal menjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Anies memang memiliki konsep yang berbeda dengan Ahok dalam penanganan banjir.
Jika Ahok giat melakukan normalisasi sungai dengan mengerjakan proyek-proyek sheet pile dan banyak menggusur warga, Anies justru mengedepankan konsep naturalisasi dalam penanganan banjir
Melansir pemberitaan Harian Kompas, 6 Mei 2019, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan punya program andalan naturalisasi sebagai solusi banjir ibu kota.
Dalam program naturalisasi, Anies berjanji tidak ada penggusuran dalam merevitalisasi sungai.
Ia mengedepankan konsep naturalisasi, seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Nomor 31 Tahun 2019 tentang Pembangunan dan Revitalisasi Prasarana Sumber Daya Air secara Terpadu dengan Konsep Naturalisasi.
• Banjir di Karawang Meluas Hingga ke 30 Desa di 17 Kecamatan, 3.396 Orang Mengungsi Satu Meninggal
Di dalam Pergub, naturalisasi didefinisikan sebagai cara mengelola prasarana sumber daya air melalui konsep pengembangan ruang terbuka hijau dengan tetap memperhatikan kapasitas tampungan, fungsi pengendalian banjir, dan konservasi.
Salah satu penerapan naturalisasi di sungai adalah menggunakan bronjong batu kali untuk turap sungai.
Penggunaan bronjong mengharuskan tebing sungai harus landai. Ini berbeda dengan konsep turap beton dalam normalisasi.
Karena tebing mesti landai, Pemprov DKI harus menyediakan lahan selebar minimal 12,5 meter masing-masing di kiri dan kanan sungai untuk membuat tebing.
Dengan demikian, lebar lahan yang mesti tersedia, termasuk untuk daerah sempadan, 80-90 meter.
Selain itu, naturalisasi juga banyak dipraktikkan dengan menanami bantaran kali yang sudah bersih dan lebar dengan berbagai tanaman.
Anies Raih Penghargaan Gubernur Paling Inovatif
Sementara itu, sebelumnya, Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia sebagai provinsi terinovatif.
"Pemprov DKI Jakarta kembali berhasil meraih penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2020 dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI," ujar Anies dalam akun Instagram miliknya @aniesbaswedan, Senin (22/12/2020).
Dilansir kompas.com, Anies mengatakan, DKI Jakarta dinobatkan sebagai provinsi terinovatif berdasarkan indeks inovasi daerah di tahun 2020.
• Harian Warta Kota Hari Ini, Wagub DKI Pertanyakan Selebgram Bisa Ikut Divaksin Covid-19 Tahap Awal
DKI Jakarta tidak sendirian, ada empat daerah lainnya yang mendapatkan penghargaan yang sama yaitu Jawa Tengah, Banten, Sumatera Selatan dan Lampung.
"Penghargaan diserahkan langsung oleh Mendagri Pak Tito Karnavian kepada Pak Wagub @bangariza pada Jumat (18/12) malam lalu. Alhamdulillah, hari ini kami terima di rumah dinas," tulis Anies.
Anies mengatakan, penghargaan tersebut sebagai tanda Jakarta dinilai mampu menciptakan iklim yang kompetitif di bidang inovasi.
"Terutama dalam pelayanan publik," kata Anies.
Dia juga menjelaskan penghargaan tersebut merupakan apresiasi kepada jajaran Pemprov DKI yang mampu menghadirkan inovasi di tengah pandemi Covid-19.
"Selamat dan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta, walau di masa pandemi terus menghadirkan terobosan-terobosan baru untuk memberikan manfaat lebih luas lagi bagi kesejahteraan warga DKI Jakarta," kata Anies.
• Surat Edaran Kemenpan RB Larangan untuk Pegawai ASN ke Luar Kota Saat Cuti Bersama Imlek 2021
Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Lagi Naturalisasi, Cara Anies Baswedan Atasi Banjir Jakarta".