PSBB DKI Jakarta
Rapat Koordinasi PPKM Dengan Kapolda Metro dan Pangdam Jaya, Ini Kata Gubernur DKI Anies
Rapat ini pun diikuti oleh sejumlah pihak terkait seperti Pangdam Jaya, Kapolda Metro, Gubernur DKI Jakarta, Dinkes DKI, hingga para pimpinan wilayah
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI--Rapat koordinasi membahas penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di wilayah Jakarta dan sekitarnya berlangsung di Polda Metro Jaya, Rabu (10/2/2021).
Rapat ini pun diikuti oleh sejumlah pihak terkait seperti Pangdam Jaya, Kapolda Metro, Gubernur DKI Jakarta, BNPT, Dinkes DKI, hingga para pimpinan wilayah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan mengatakan, dengan rapat ini maka semua pihak dapat melihat ukuran-ukuran yang digunakan dalam pengendalian Covid-19 di masa PPKM.
"Kita menyadari bahwa penularannya antar orang dan saat ini kasus aktifnya masih banyak. Kita butuh untuk bisa sama-sama mengendalikan terutama kasus aktif. Karena itulah program PPKM tingkat mikro ini diharapkan nantinya bisa membangun kesadaran di tingkat lokal," kata Anies usai rakor PPKM di Polda Metro Jaya, Rabu.
• Demi Jalani Prokes Covid-19, Kesha Ratuliu Pisahkan Jadwal Akad dan Resepsi Pernikahannya
Kesadaran di tingkat lokal, katanya adalah dalam skala komplek, Kampung, RT dan RW.
"Yang dibangun tentang pentingnya di dalam keluarga untuk menjaga protokol kesehatan karena potensi penularan terjadi dalam keluarga, lalybterjadi di lingkungan. Jadi nomor satu adalah tentang membangun kesadaran dan yang kedua adalah penanganan," kata Anies.
Menurutnya, apabila ada diantara warga yang memiliki gejala Covid-19, lalu memerlukan proses pemeriksaan maka gugus tugas dalam program Kampung tangguh memfasilitasi agar mereka bisa mendapatkan pelayanan dengan cepat.
• Dino Patti Djalal Minta Anies dan Kapolda Usut Tuntas Mafia Tanah yang Korbankan Rumah Ibunya
"Bila mereka dalam proses menunggu karena diperlukan 1X24 jam adalah maksimum untuk mendapatkan hasil. Di masa itu ada potensi penularan maka difasilitasi supaya tidak tertular. Yang ketiga bila ditemukan positif maka membantu untuk mengarahkan agar yang bersangkutan bisa diisolasi di tempat-tempat yang sudah ditentukan," kata Anies.
Misalnya kata dia di Wisma Atlet dan di hotel-hotel yang sudah ditentukan pihaknya.
"Dengan begitu maka yang bersangkutan tidak berpotensi menularkan kepada lingkungan sekitarnya," ujar Anies.
Di Jakarta sendiri katanya klaster keluarga itu porsinya sekitar 40 persen atau tepatnya 41 persen adalah kluster keluarga.
• Berniat Bela Ganjar Pranowo terkait Buku Pak Ganjar Tidak Salat, Tsamara Dipermalukan Warganet
"Karenanya berada di tempat isolasi terkendali lebih dianjurkan daripada berada bersama keluarga bila sedang terpapar covid 19," ujar dia
Yang berikutnya kata Anies adalah pertahanan terakhir.
"Pertahanan terakhir kita adalah penanganan medis. Dan penanganan medis ini kami mengharapkan bahwa rumah sakit rumah sakit di kawasan yang kasus aktifnya tinggi, maka porsi dari tempat tidur rumah sakit yang dikonversi menjadi tempat tidur perawatan covid harus ditingkatkan," katanya.
Dengan begitu kata Anies, maka kita akan punya cukup tempat untuk menangani bila ditemukan kasus Covid-19 yang perlu penanganan khusus atau yang ada komorbid.
• PSI Kritik Pemprov DKI Hapus Program Normalisasi 13 Sungai untuk Penanggulangan Banjir