Vaksinasi Covid19

Sama Seperti Nakes, Masyarakat Umum Bakal Terima SMS Undangan untuk Divaksin Covid-19

Wiku melanjutkan, mekanisme vaksinasi masyarakat umum akan menggunakan sistem satu data.

Warta Kota/Desy Selviany
Perawat dapat vaksinasi Covid-19 di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Saat ini, sudah ada 2.012 tenaga kesehatan di Jakarta Barat yang mendapat vaksinasi Virus Corona. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, mekanisme vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum sama seperti tenaga kesehatan.

Yakni, diawali dengan undangan yang akan dikirimkan ke masyarakat melalui SMS.

Wiku melanjutkan, mekanisme vaksinasi masyarakat umum akan menggunakan sistem satu data.

SJ 182 Sempat Minta Ganti Arah Hindari Cuaca Buruk, Lalu Belok Kiri dan Menukik Tajam ke Laut

Satu data vaksinasi Covid-19 ini merupakan kerja sama antara Telkom, Kementerian Kominfo, BPJS, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Koordinator Perekonomian.

Setelah menerima SMS undangan, masyarakat diharapkan melakukan registrasi.

"Sama halnya dengan vaksinasi tenaga kesehatan, masyarakat akan menerima undangan melalui layanan seluler SMS."

Tak Berniat Terapkan Lockdown Akhir Pekan, Anies Baswedan: Virus Menyebar Tak Kenal Waktu

"Dan selanjutnya dapat melakukan registrasi sebelum menerima vaksinasi," ujarnya dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, masyarakat umum akan menjalani vaksinasi Covid-19 pada April 2021.

Budi menerangkan, hal itu berdasarkan tahapan vaksinasi yang telah disusun kementerian kesehatan.

Suruh Anak Buah Setop Bahas Revisi UU Pemilu, Surya Paloh: Cita-cita NasDem Sama dengan Presiden

"Sesudah pelayan publik, diharapkan di akhir April kita sudah bisa mulai membuka terhadap seluruh penduduk Indonesia," jelas Budi dalam webinar 'Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit', Sabtu (30/1/2021).

Terdapat empat tahapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, sesuai keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian nomor HK 02.02/4/1/2021 tentang petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan Covid-19, pada 2 Januari 2021.

Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.

Jokowi Tak Balas Surat AHY, Sekjen Partai Demokrat: Kami Menghormati, tapi Masih Ada Teka-teki

Sementara, sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 777.096 (49,66%) penduduk hingga Sabtu (6/2/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 137.207 (8,77%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.

Tak Berniat Terapkan Lockdown Akhir Pekan, Anies Baswedan: Virus Menyebar Tak Kenal Waktu

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Usulan Lockdown Akhir Pekan, Epidemiolog: Kalau Hanya Dua Hari Ya Tidak Efektif

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.593.620 orang, sedangkan yang sudah registrasi ulang sebanyak 1.564.789 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 4 Februari 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 283.893 (25.2%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 159.631 (14.2%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 131.003 (11.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 115.750 (10.4%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 49.466 (4.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 43.656 (3.9%)

RIAU

Jumlah Kasus: 29.303 (2.6%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 27.286 (2.4%)

BALI

Jumlah Kasus: 27.191 (2.4%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 26.430 (2.4%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 22.906 (2.0%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 21.359 (1.9%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 18.452 (1.6%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 15.538 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 14.527 (1.3%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 13.765 (1.2%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 12.206 (1.1%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 10.543 (0.9%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 9.621 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 9.276 (0.8%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 8.494 (0.7%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 8.230 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 7.628 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 7.611 (0.7%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 6.797 (0.6%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 6.501 (0.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 5.482 (0.5%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 4.992 (0.4%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 4.741 (0.4%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 4.621 (0.4%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 4.423 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 4.184 (0.4%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 4.029 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 3.570 (0.3%). (Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved