Vaksinasi Covid19
Sama Seperti Nakes, Masyarakat Umum Bakal Terima SMS Undangan untuk Divaksin Covid-19
Wiku melanjutkan, mekanisme vaksinasi masyarakat umum akan menggunakan sistem satu data.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, mekanisme vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum sama seperti tenaga kesehatan.
Yakni, diawali dengan undangan yang akan dikirimkan ke masyarakat melalui SMS.
Wiku melanjutkan, mekanisme vaksinasi masyarakat umum akan menggunakan sistem satu data.
• SJ 182 Sempat Minta Ganti Arah Hindari Cuaca Buruk, Lalu Belok Kiri dan Menukik Tajam ke Laut
Satu data vaksinasi Covid-19 ini merupakan kerja sama antara Telkom, Kementerian Kominfo, BPJS, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Koordinator Perekonomian.
Setelah menerima SMS undangan, masyarakat diharapkan melakukan registrasi.
"Sama halnya dengan vaksinasi tenaga kesehatan, masyarakat akan menerima undangan melalui layanan seluler SMS."
• Tak Berniat Terapkan Lockdown Akhir Pekan, Anies Baswedan: Virus Menyebar Tak Kenal Waktu
"Dan selanjutnya dapat melakukan registrasi sebelum menerima vaksinasi," ujarnya dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, masyarakat umum akan menjalani vaksinasi Covid-19 pada April 2021.
Budi menerangkan, hal itu berdasarkan tahapan vaksinasi yang telah disusun kementerian kesehatan.
• Suruh Anak Buah Setop Bahas Revisi UU Pemilu, Surya Paloh: Cita-cita NasDem Sama dengan Presiden
"Sesudah pelayan publik, diharapkan di akhir April kita sudah bisa mulai membuka terhadap seluruh penduduk Indonesia," jelas Budi dalam webinar 'Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit', Sabtu (30/1/2021).
Terdapat empat tahapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, sesuai keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian nomor HK 02.02/4/1/2021 tentang petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan Covid-19, pada 2 Januari 2021.
Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.
• Jokowi Tak Balas Surat AHY, Sekjen Partai Demokrat: Kami Menghormati, tapi Masih Ada Teka-teki
Sementara, sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 777.096 (49,66%) penduduk hingga Sabtu (6/2/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 137.207 (8,77%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.
• Tak Berniat Terapkan Lockdown Akhir Pekan, Anies Baswedan: Virus Menyebar Tak Kenal Waktu
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
• Usulan Lockdown Akhir Pekan, Epidemiolog: Kalau Hanya Dua Hari Ya Tidak Efektif
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.593.620 orang, sedangkan yang sudah registrasi ulang sebanyak 1.564.789 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 4 Februari 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 283.893 (25.2%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 159.631 (14.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 131.003 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 115.750 (10.4%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 49.466 (4.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 43.656 (3.9%)
RIAU
Jumlah Kasus: 29.303 (2.6%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 27.286 (2.4%)
BALI
Jumlah Kasus: 27.191 (2.4%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 26.430 (2.4%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 22.906 (2.0%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 21.359 (1.9%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 18.452 (1.6%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 15.538 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 14.527 (1.3%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 13.765 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 12.206 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 10.543 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 9.621 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 9.276 (0.8%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 8.494 (0.7%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 8.230 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 7.628 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 7.611 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 6.797 (0.6%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 6.501 (0.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 5.482 (0.5%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 4.992 (0.4%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 4.741 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 4.621 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 4.423 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 4.184 (0.4%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 4.029 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 3.570 (0.3%). (Rina Ayu)