Partai Politik

Partai Demokrat Sebut Tiap DPC Dijanjikan Rp 100 Juta untuk Kudeta AHY, Ada yang Sudah Menerima

Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai akan bekerja 1 sampai 2 minggu untuk merespons laporan dari beberapa DPC.

Kompas.com
Partai Demokrat menemukan adanya aliran dana yang diduga untuk menyuap DPC, untuk terlibat dalam 'gerakan kudeta' Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Sebagai tuan rumah yang kedatangan tamu, Moeldoko mengaku hanya mendengar curhatan para tamunya itu.

Sebagai seorang mantan Panglima TNI, ia terbuka kepada siapapun yang ingin bertemu.

Baca juga: Natalius Pigai Gantian Dilaporkan ke Bareskrim, Tuduhannya Diduga Hina Suku Jawa dan Minang

"Beberapa kali banyak tamu yang berdatangan ya, dan saya orang yang terbuka."

"Saya mantan Panglima TNI, tapi saya tidak memberi batas dengan siapapun, apalagi di rumah ini mau datang terbuka 24 jam, siapapun."

"Secara bergelombang mereka datang, berbondong-bondong, ya kita terima, konteksnya apa?"

Baca juga: Total 25.195 Warga Kota Bekasi Terpapar Covid-19, Wali Kota: Persoalannya Bukan Banyak Atau Sedikit

"Ya saya tidak mengerti, dari ngobrol-ngobrol itu biasanya diawali dari pertanian, karena saya memang suka pertanian."

"Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi, ya gue dengerin aja gitu," beber Moeldoko.

Sebagai salah satu orang yang mencintai Demokrat, Moeldoko mengaku prihatin dengan kondisi partai seperti yang diceritakan para 'tamunya' tersebut.

Baca juga: Keluarga dan Stafnya Banyak yang kena Covid-19, Zulkifli Hasan: Kita Perlu Lockdown Akhir Pekan

Moeldoko menduga ia dikaitkan dengan permasalahan Partai Demokrat dari foto yang beredar.

Ia tidak ambil pusing bila dikaitkan dengan permasalahan tersebut.

"Mungkin dasarnya foto-foto ya. Orang ada dari Indonesia timur, dari mana mana datang ke sini kan pengin foto sama gue, ya saya terima aja."

Baca juga: PPKM Tak Efektif, IDI Sarankan PSBB Super Ketat Alias Lockdown, tapi Ekonomi Bisa Ambruk

"Apa susahnya? Itu yang namanya seorang jenderal yang tidak memiliki batas dengan siapapun."

"Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan aja, saya tidak keberatan," ucapnya.

Moeldoko lantas menyarankan AHY agar tidak baperan menjadi seorang pemimpin.

Baca juga: Sidang Praperadilan Penembakan 6 Anggota FPI, Kuasa Hukum Singgung Peraturan Kapolri

"Saran saya ya, menjadi seorang pemimpin harus seorang pemimpin yang kuat."

"Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang ambing dan seterusnya," saran dia. (Chaerul Umam)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved