Partai Politik
Partai Demokrat Sebut Tiap DPC Dijanjikan Rp 100 Juta untuk Kudeta AHY, Ada yang Sudah Menerima
Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai akan bekerja 1 sampai 2 minggu untuk merespons laporan dari beberapa DPC.
Moeldoko mengaku tak ingin terlalu reaktif menjawab tudingan tersebut.
Rencananya, ia akan menjawab tudingan tersebut pada Selasa hari ini.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 di Indonesia 1 Februari 2021: 539.532 Dosis Pertama, 35.406 Suntikan Kedua
"Sebenarnya saya masih diem aja sih, menunggu besok atau kapan."
"Karena saya enggak perlu reaktif dalam hal ini," kata Moeldoko dalam konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021).
Moeldoko mengatakan, pengambilalihan partai secara paksa atau kudeta biasanya dilakukan dari dalam partai itu sendiri, bukan dari luar partai.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 1 Februari 2021: Pasien Baru Tambah 10.994 Orang, Total 30.277 Wafat
"Kudeta itu dari dalem, masa kudeta dari luar," ujarnya.
Moeldoko tidak masalah dirinya digunjingkan atau dikaitkan dengan isu kudeta Partai Demokrat.
Namun, ia mengingatkan agar tidak mengaitkan masalah tersebut dengan Presiden Jokowi.
Baca juga: Berikan Pengalaman Belanja Terbaik di 2021, Lazada Hadirkan Yakin dari Hati di Bulan Cinta
"Jangan sedikit-sedikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi jangan sedikit-sedikit Istana, dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini."
"Karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, enggak tahu apa-apa dalam hal ini," papar Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu kemudian menceritakan penyebab dirinya dikaitkan dengan isu kudeta tersebut.
Baca juga: AHY Ungkap Ada Gerakan Politik Ingin Kudeta Kepemimpinan Partai Demokrat, Langsung Surati Jokowi
Menurutnya, banyak orang yang sebagaian adalah kader Demokrat, datang ke rumahnya.
Mereka kemudian curhat mengenai kondisi yang terjadi di tubuh partai berlambang mercy tersebut.
Moeldoko mengatakan, apabila anak buah tidak boleh main ke mana-mana termasuk bertemu dengannya, sebaiknya diborgol saja.
Baca juga: Tak Dianggarkan di APBN 2021, Menaker Tak Tahu Program Bantuan Subsidi Upah Lanjut Atau Tidak
"Kalau anak buahnya tidak boleh pergi ke mana-mana ya diborgol aja kali ya, begitu," selorohnya.