Virus Corona

PPKM Tak Efektif, IDI Sarankan PSBB Super Ketat Alias Lockdown, tapi Ekonomi Bisa Ambruk

Menurut Slamet, tidak pilihan untuk pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia, meski berdampak secara ekonomi.

Wartakotalive.com/Yudistira Wanne
Perumahan Kementerian Agama Pabuaran, Bojonggede, Kabupaten Bogor di-lockdown. Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto menyarankan pemerintah memperlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat untuk tekan kasus Covid-19. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKKM) diperpanjang hingga 8 Februari mendatang, namun angka harian kasus positif Covid-19 belum menunjukkan arah terkendali.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto menyarankan, sebaiknya pemerintah memperlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat.

Menurut Slamet, tidak pilihan untuk pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia, meski berdampak secara ekonomi.

Baca juga: Ada Dugaan Perbuatan Melawan Hukum, Besok Bareskrim Gelar Perkara Soal 92 Rekening FPI

"PSBB super ketat, bahasa kasarnya lockdown, cuma memang ekonominya bisa jatuh."

"Tapi kalau enggak begitu masyarakat enggak displin. Vaksin belum ada," ujarnya saat dihubungi Tribunnews, Senin (1/2/2021).

PB IDI menilai, langkah tersebut perlu dipertimbangaan lebih jauh oleh Presiden Joko Widodo, agar lebih mementingkan kesehatan masyarakat.

Baca juga: Epidemiolog Bilang Virus Nipah Berpotensi Besar Jadi Pandemi, Setengah Penduduk Wilayah Bisa Habis

Dengan pembatasan mobilitas masyarakat yang sangat ketat, angka kasus positif Covid-19 dapat diturunkan.

"Yang penting ini pembatasan mobilitasi masyarakat."

"Ekonomi akan jatuh, tapi kesehatan masyarakat terselematkan, dan kematian akan berkurang," tutur Slamet.

Baca juga: KPK Minta Kuasa Hukum Nurhadi Jangan Giring Opini Keliru Soal Insiden Pemukulan Petugas Rutan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak efektif.

Hal itu ia sampaikan saat rapat terbatas mengenai pendisiplinan melawan Covid-19, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/1/2021).

Berikut ini pernyataan lengkap Jokowi di rapat tersebut, seperti dikutip Wartakotalive dari laman setkab.go.id.

Baca juga: Habiburokhman Pimpin Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Wagub DKI Jadi Anggota

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh;

Selamat siang;

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved