Vaksinasi Covid19
Kejar Target Vaksinasi Covid-19 Rampung Setahun, Pendaftaran untuk Nakes Kini Dilakukan Manual
Presiden Jokowi menargetkan program vaksinasi Covid-19 kepada 181,5 juta penduduk Indonesia, rampung dalam satu tahun.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Jokowi menargetkan program vaksinasi Covid-19 kepada 181,5 juta penduduk Indonesia, rampung dalam satu tahun.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, untuk mempercepat proses tersebut, pihaknya mengubah pendaftaran penerima vaksin, yang semula online kini dapat dilakukan manual.
"Kita putuskan lupakan e-ticket ini yang terlalu otomatis registrasinya."
Baca juga: Tahan Ambroncius Nababan, Polisi: Jangan Lagi Main Jari yang Mengarah ke Perpecahan Bangsa
"Pakai manual. Jadi kita sebar, kita lakukan vicon sama semua Dinas Kesehatan kota dan kabupaten."
"Sudah, masukkan pendaftaran manual dulu," ungkapnya dalam kegiatan virtual, Rabu (27/1/2021).
Ia mengakui masih ada kendala dalam penerapan sistem pendaftaran online berbasis satu data.
Baca juga: DAFTAR Lengkap 26 Kapolri Sejak Indonesia Merdeka, Awalnya Dijabat Komjen
Sehingga, sejak minggu kedua proses vaksinasi Covid-19, Kemenkes memutuskan melakukan pendaftaran manual.
Terbukti, ujar Budi, kenaikan partisipasi nakes untuk mengikuti vaksinasi meningkat dari hari ke hari.
"Kita buka manual disuntik mulai minggu kedua."
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 27 Januari 2021: Pasien Baru Tambah 11.948 Orang, 10.974 Sembuh
"Mulai 20 ribuan nakes per hari, naik jadi 50 ribu per hari, paling tinggi kemarin sehari 58 ribu (nakes divaksin)."
"Dan hari ini 56 ribu sampai sore ini."
"Jadi masih kita bisa kejar sampai akhir Februari (targetnya vaksin perdana rampung)," beber mantan wamen BUMN ini.
Baca juga: Ambroncius Nababan Ditahan, Natalius Pigai: Korban Langsungnya Masyarakat Papua
Utuk mempercepat target vaksinasi, pihaknya akan melakukan vaksinasi massal.
Ia menerangkan, nakes dari sejumlah rumah sakit di satu wilayah akan melakukan penyuntikan di satu lokasi yang sama.
"Saya minta ini jangan begini caranya, enggak kekejar kalau nungguin orang datang ke Puskesmas sama beberapa rumah sakit pemerintah," ucap Budi.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 di Indonesia 27 Januari 2021: 308.003 Penduduk Sudah Disuntik
"Saya coba metode sentralisasi. Tadi saya baru vicon sama seluruh rumah sakit di Jogjakarta, RS Bethesda Panti rapih, Sardjito."
"Kita coba berapa rumah sakit, bikin vaksinasi 1.000 bisa enggak sekaligus dari semua rumah sakit dikumpulin yang belum disuntik," sambung dia.
Sementara, sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntik 308.003 penduduk hingga Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Punya Bukti Cukup, Polisi Tahan Ambroncius Nababan Hingga 15 Februari 2021
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Baca juga: Jadi Korban Rasisme, Natalius Pigai: Ada Remote Control Kalau Buzzer yang Melakukan
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.494.524 orang, sedangkan yang sudah registrasi ulang sebanyak 1.458.810 orang.
Baca juga: Karena Alasan Ini, Neta S Pane Pesimis Kapolri Baru Bisa Penuhi Janji-janjinya
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 27 Januari 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 256.416 (24.9%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 134.520 (11.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 120.001 (11.1%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 109.081 (11.2%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 45.919 (4.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 38.727 (3.7%)
RIAU
Jumlah Kasus: 28.577 (3.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 26.627 (2.9%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 25.263 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 24.880 (2.3%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 20.496 (2.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 20.481 (1.8%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 17.599 (1.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 14.939 (1.6%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 13.998 (1.5%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 12.966 (1.3%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 11.639 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 9.466 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 9.299 (1.0%)
ACEH
Jumlah Kasus: 9.163 (1.1%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 7.909 (0.9%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 7.237 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 7.043 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 6.756 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 6.616 (0.7%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 6.316 (0.7%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 4.498 (0.5%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 4.477 (0.3%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 4.388 (0.4%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 4.277 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 4.173 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 3.829 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 3.392 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 3.330 (0.3%). (Rina Ayu)