Info Transjakarta

PSBB Jakarta Diperpanjang, Ini Jam Operasional Bus Transjakarta

Terkait perpanjangan PSBB Jakarta tersebut, Transjakarta melakukan penyesuaian jam operasional. Berikut jadwal operasional Transjakarta.

Editor: Mohamad Yusuf
Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha
Terkait perpanjangan PSBB Jakarta, Transjakarta melakukan penyesuaian jam operasional. 

“Jadi apa yang dikatakan oleh Presiden dengan PSBB ketat, itu ya diperpanjang lagi di Jakarta karena Jakarta sangat sentral ya,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Prasetyo juga menyoroti adanya perkantoran atau perusahaan yang mengabaikan pembatasan jumlah karyawan.

Sejak pemberlakukan PSBB ketat pada Senin (11/1/2021) sampai Senin (25/1/2021), DKI membatasi aktivitas masyarakat salah satunya di perkantoran dan restoran.

Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur DKI Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pemberlakukan, Jangka Waktu, dan Pembatasan Aktivitas Luar Pembatasan Sosial Skala Besar.

Kegiatan yang dibatasi misalnya perkantoran, kegiatan belajar mengajar, kegiatan restoran, pusat perbelanjaan/mall maupun peribadatan.

Meski demikian masih ada sektor esensial yang diperbolehkan beroperasi 100 persen selama PSBB dengan pengaturan jam operasional.

Sedangkan perusahaan di bidang non esensial seperti restoran, perkantoran dan sebagainya hanya boleh 25 persen dari kapasitas dan jam operasional sampai pukul 19.00.

“Perkantoran juga masih nakal, jadi harus ditindak tegas itu. 25 persen di kantor itu harus dijalankan. Enggak bisa enggak, kalau enggak terus meningkat akhirnya masyarakat sendiri yang rugi,” jelasnya.

Baca juga: Crazy Rich Surabaya Menangkan Gugatan 1,1 Ton Emas dari PT Antam, Ini Kronologi Awal Mula Kasusnya

Baca juga: Airin Sebut, Penyintas Covid-19 di Kota Tangerang telah Donor Ratusan Kantong Plasma Konvalesen

Baca juga: Profil dan Jejak Karier Marullah Matali, Putra Betawi yang akan Dilantik Sebagai Sekda DKI Hari Ini

Seperti diketahui, tingkat positivity rate (temuan kasus baru dari pengetesan) Covid-19 di DKI Jakarta melesat hingga 17,9 persen.

Angka ini sangat tinggi dibanding yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dengan maksimal lima persen.

“Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 17,9 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 9,6 persen,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia pada Senin (18/1/2020).

Menurutnya, penambahan kasus harian Covid-19 pada Senin (18/1/2021) mencapai 1.289 orang. Jumlah tersebut merupakan hasil pengetesan yang dilakukan kepada 11.791 spesimen.

Dwi merinci hasil dari pengetesan itu adalah 2.361 orang positif dan 7.651 orang negatif.

Kata dia, untuk rata-rata pengetesan PCR per satu juta penduduk mencapai 82.926 orang.

Sementara, orang yang dites PCR sepekan terakhir mencapai 108.681 orang.

Berdasarkan catatannya, kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta sampai sekarang mencapai 21.200 orang.

Mereka masih ada yang dirawat dan ada juga yang menjalani isolasi mandiri.

Sedangkan jumlah kasus konfirmasi positif secara total di Jakarta sampai Senin (18/1/2020) mencapai 229.726 kasus.

Dari jumlah tersebut, total 204.711 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 89,2 persen dan 3.815 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,9 persen.

Update Kasus Virus Corona di Jakarta 

Jumlah pasien sembuh dari Covid-19, Minggu (17/1/2021), bertambah 3.771 orang.

Jumlah pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Jakarta pada Minggu (17/1/2021)  bertambah 3.771, menyebabkan total pasien sembuh naik dari 198.136 orang menjadi 201.907 orang.

Berdasarkan data dari laman corona.jakarta.go.id, Minggu (17/1/2021), secara persentase pertambahan pasien sembuh dibanding total kasus positif  sekitar 88,8 persen (naik dari sebelumnya 88,5 persen).

Video: Pelayat Tak Henti Berdatangan ke Makam Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf

Jumlah total kasus positif Covid-19 pada hari Minggu ini, sebanyak 227.365 kasus terjadi setelah adanya pertambahan sebanyak 3.395 orang dari jumlah sebelumnya 223.970 kasus.

Pertambahan sebanyak 3.395 kasus itu, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Sabtu (16/1) sebanyak 2.559 kasus dan 836 kasus lainnya berasal dari satu RS Swasta dan satu laboratorium swasta lima hari terakhir yang baru dilaporkan.

Pada tes PCR 16 Januari 2021 sendiri, memiliki rincian dilakukan tes pada 16.924 spesimen.

Baca juga: PERAWAT RSUD Leuwiliang dan Karyawan Puskesmas Megamendung Gugur Terpapar Covid-19

Baca juga: Luncurkan Seragam Khusus Bergambar Jarum Suntik, Maskapai Garuda Suarakan Program Vaksinasi Covid-19

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 14.997 orang adalah yang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 2.559 positif dan 12.438 negatif.

Selama sepekan, penambahan kasus positif harian sebanyak 3.395 kasus pada hari Minggu ini, lebih tinggi dibanding penambahan pada hari Jumat (15/1) sebanyak 2.541 orang, pada hari Kamis (14/1) sebanyak 3.165 orang, pada hari Selasa (12/1) sebanyak 2.669 kasus, pada Senin (11/1) 2.461 kasus, dan pada Minggu (10/1) sebanyak 2.711 kasus.

Namun, penambahan kasus positif harian sebanyak 3.395 kasus pada hari Minggu ini, di bawah penambahan pada hari Rabu (13/1) sebanyak 3.476 kasus, dan pada hari Sabtu (16/1) sebanyak 3.536 orang yang merupakan pertambahan kasus tertinggi selama pandemi.

Baca juga: Shin Tae-yong Terima Keputusan Penundaan AFC U-16 Dan AFC-U-19 Karena Pandemi Covid-19

Pertambahan kasus sebanyak 3.536 kasus pada hari Sabtu (16/1) itu, juga merupakan yang paling tinggi dalam kategori temuan kasus hasil tes harian dengan rincian pertambahan itu merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Jumat (15/1) sebanyak 3.232 kasus dan 304 kasus lainnya berasal dari satu RS Swasta dan satu laboratorium swasta tiga hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Sementara itu, di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 227.365 kasus hari ini, sebanyak 21.679 orang (turun 410 dari sebelumnya 22.089 orang) merupakan kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi.

Kemudian 3.779 orang (bertambah 34 dibanding sebelumnya 3.745 orang) meninggal dunia, atau senilai 1,7 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.

Dari jumlah tes, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau positivity rate Covid-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Minggu ini, tercatat di angka 18,9 persen (naik dari sebelumnya 18,5 persen).

Baca juga: Ini Daftar Puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik Layani Warga Kota Bogor Disuntik Vaksin Covid-19

Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan persentasenya tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.

Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Minggu ini, adalah sebesar 9,5 persen (naik dari sebelumnya 9,4 persen).

Mengingat perkembangan Covid-19 yang belum tuntas, redaksi Antara mengingatkan para pembaca untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari yakni:

• Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.

Baca juga: Greysia/Apriyani Speechless Atas Gelar Thailand Open Yang Diraihnya Di Masa Pandemi Covid-19

• Selalu menjalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5-2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.

• Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. (Antaranews/faf)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved