Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Ditanya Kendala Saat Operasi SAR SJ 182, Penyelam TNI AL: Yang Enggak Ada Ombak Ya di Kolam

Heran dengan jawaban tersebut, Yudo melanjutkan menanyakan apakah ombak tidak membuat kondisi di dalam keruh.

istimewa
Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Melakukan Penyelaman Mencari Korban Sriwijaya Air SJ 182 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan obrolannya dengan penyelam TNI AL, yang ikut membantu operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182.

Hal tersebut diungkapkan Yudo usai memimpin upacara peringatan Hari Dharma Samudera di atas KRI Dewaruci yang sandar di Dermaga Markas Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/1/2021).

Awalnya, Yudo ditanya wartawan terkait kendala yang dihadapi penyelam dalam operasi tersebut, mengingat operasi sempat dihentikan sementara karena cuaca tidak bersahabat.

Baca juga: Masih Sesak Napas, Rizieq Shihab Dipindahkan ke Rutan Bareskrim

Yudo pun menceritakan obrolannya ketika meninjau operasi SAR tersebut.

Ketika itu, kata Yudo, ombak sedang tinggi.

Ia pun bertanya apakah mungkin menyelam dalam kondisi ombak seperti itu.

Baca juga: Okky Bisma Sosok Humoris, Suka Bercanda Saat Rekannya Sesama Kru Sriwijaya Air Sedang Stres

"Enggak Pak. Biasa di laut, ombak itu udah biasa, yang enggak ada ombak ya di kolam," kata Yudo mengulangi ucapan penyelam TNI AL tersebut.

Heran dengan jawaban tersebut, Yudo melanjutkan menanyakan apakah ombak tidak membuat kondisi di dalam keruh.

"Tidak Pak, yang ombak hanya yang di atas."

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Butuh Anggaran Hingga Rp 75 Triliun, Pemerintah Kejar 108 Juta Dosis Gratis

"Di bawahnya ini masih kelihatan lah untuk dilihat dengan kaca yang dipakai penyelam itu," tutur Yudo.

Yudo pun membandingkan kondisi penyelaman saat operasi SAR jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dua tahun lalu, dengan saat ini.

Menurut Yudo, penyelaman dalam operasi SAR kali ini terbilang lebih dangkal dibandingkan dengan dua tahun lalu.

Baca juga: MK Tolak Gugatan Rizal Ramli Soal Presidential Threshold, Pemohon Dianggap Tak Rugi

"Itu sudah wujud profesionalitas kita penyelam, apalagi dengan kedalaman hanya 15 sampai 16, saya kira mereka sangat-sangat bisa untuk melaksanakan tugas seperti itu."

"Bahkan yang lalu waktu Lion Air kan kedalaman 28 sampe 30. Ini hanya 15 sampe 16. Tidak ada kendala," papar Yudo.

Ia pun mengajak masyarakat untuk mendoakan para penyelam yang turut dalam operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Baca juga: Kalah Praperadilan, Kuasa Hukum Rizieq Shihab: Peringatan Maulid Nabi Dipersepsi Sebagai Kejahatan

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved