Aksi Temui Tunawisma Dikritik DPR, Risma: Saya Berani Disumpah dengan Quran Tak Pernah Niat Blusukan

Risma juga menegaskan niatnya itu untuk membantu para tunawisma, karena mereka tidak tersentuh bantuan sosial dari pemerintah.

Istimewa
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku tidak pernah niat blusukan menemui tunawsima di Jakarta. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini dikritik sejumlah anggota DPR atas aksi blusukannya menemui tunawisma di DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.

Risma mengaku tak ada niat mencari perhatian, dan hanya berniat membantu.

Hal itu ditegaskannya dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Jadi Pelajaran Mahal, Jokowi Instruksikan Tragedi Seperti SJ 182 Jangan Sampai Terulang

"Jadi tidak ada niat, demi Allah saya berani disumpah dengan Quran."

"Saya tidak pernah niat blusukan atau cari-cari (perhatian)," kata Risma di ruang rapat Komisi VIII DPR, Senayan, Jakarta.

Risma menjelaskan, pertemuannya dengan beberapa tunawisma terjadi secara tidak sengaja saat dirinya berangkat ke kantor.

Baca juga: Masih Pandemi Covid-19, Komisi III DPR Takkan Kunjungi Rumah Calon Kapolri

"Jadi terus terang bapak ibu sekalian, saya ini kebiasaan berangkat itu setelah subuh."

"Saya keluar itu sejak kepala dinas kebersihan, saya kontrol kota itu bersih atau enggak."

"Nah, di situ saya ketemu (dengan para tunawisma)," ucapnya.

Baca juga: KNKT Duga Mesin Pesawat SJ 182 Masih Hidup Hingga Membentur Air, 3 Temuan Ini Jadi Dasarnya

Risma juga menegaskan niatnya itu untuk membantu para tunawisma, karena mereka tidak tersentuh bantuan sosial dari pemerintah, hanya karena tidak memiliki alamat rumah.

Atas dasar itu, Risma selalu membantu para tunawisma yang kerap ditemuinya.

"Bahwa saya kepengin pemulung-pemulung itu juga dapat bantuan, karena selama ini mereka tidak dapat bantuan apa pun."

Baca juga: Politikus PDIP Ribka Tjiptaning Menolak Divaksin Covid-19, Rela Jual Mobil untuk Bayar Sanksi

"Mereka enggak punya rumah, mereka tidak punya alamat, mereka tidak dapat bantuan."

"Jadi kenapa hari ini tadi saya data mereka dengan Dukcapil, jadi begitu bapak."

"Jadi demi Allah saya tidak ada niatan apa pun, karena mungkin sebentar lagi saya mati, besok saya mati, saya tidak tahu tapi bahwa niat saya adalah niat membantu," imbuhnya.

Baca juga: Besok Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 di Istana Mulai Pukul 10.00, Bakal Disiarkan Langsung

Sebelumnya, dalam rapat tersebut sejumlah anggota Komisi VIII DPR menyoroti dan mengkiritik blusukan yang dilakukan Risma setelah dilantik menjadi Menteri Sosial.

Satu di antara anggota DPR itu adalah dari Fraksi PKS Bukhori Yusuf.

Bukhori mengingatkan agar Risma bisa lebih fokus mengejar target pencapaian yang telah disusun oleh Kementerian Sosial.

Baca juga: Polisi Ungkap Rizieq Shihab Positif Covid-19 pada 25 November 2020, tapi di Front TV Bilang Sehat

Menurutnya, jangan sampai blusukan yang dilakukan Risma hanya mencari popularitas semata.

"Boleh silakan melakukan blusukan, tetapi yang tepat sasaran dan tepat waktu."

"Jangan sampai kemudian blusukannya itu nanti dikesankan kebutuhannya untuk mencari popularistas."

Baca juga: Tindak Lanjuti Hasil Investigasi Penembakan 6 Anggota FPI, Mabes Polri Tungu Surat dari Komnas HAM

"Itu sayang sekali, karena kementerian ini sangat terhormat," ucap Bukhori.

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini menolak kritik yang menganggap dirinya hanya sibuk blusukan mencari tunawisma, tanpa menghiraukan persoalan lain.

Menurut Risma, kegiatannya bertemu dengan tunawisma tanpa dijadwalkan terlebih dahulu.

Artinya, kegiatan tersebut hanya bersifat situasional.

Baca juga: Front Persatuan Islam Bakal Ajukan Surat Keterangan Terdaftar Atau Tidak? Ini Kata Aziz Yanuar

"Saya tuh kerja juga mbak, saya tuh jalan ke kantor itu pagi."

"Itu kan enggak blusukan. Sebagai contoh ketemu di jalan besar, saya coba tanya mereka, saya tidak blusukan."

"Saya hanya lewat dari rumah ke kantor," kata Risma di Grand Kemala Lagoon, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Pandemi Covid-19 di Indonesia Masuki Tahap Kritis pada 6 Bulan Pertama 2021, Ini Alasannya

Risma mengaku tidak paham jika kegiatannya dalam menolong orang masih dipersoalkan oleh sejumlah pihak.

Padahal, pertolongannya itu hanya sebagai bentuk kegiatan kemanusiaan.

"Saya sebagai manusia dan tolong jangan lihat saya sebagai Menteri Sosial."

Baca juga: Ini Rekomendasi KPK Cegah Korupsi Pengadaan Vaksin Covid-19, Jangan Langsung Beli dalam Jumlah Besar

"Saya sebagai manusia saya lihat mereka tidur di gerobak, dia tidurnya di gerobak."

"Saya manusia apa kalau saya diam saja?" Tuturnya.

Dia menuturkan, kegiatannya tersebut juga telah lama dilakukannya sejak masih menjadi Wali Kota Surabaya.

Baca juga: Muncul Organisasi Baru Berakronim FPI, Mahfud MD: Mendirikan Apa Saja Boleh Asal Tak Melanggar Hukum

Risma bilang, kegiatannya itu sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada masyarakat dan Tuhan.

"Saya manusia Mbak, saya punya tanggung jawab, dan saya punya pendapatan lebih dibandingkan mereka."

"Saya wajib untuk zakat, saya wajib untuk amal."

Baca juga: Warga Depok yang Meninggal Akibat Covid-19 Bisa Dapat Santunan Kematian Rp 15 Juta, Ini Syaratnya

"Enggak usah lihat saya sebagai Menteri Sosial. Tetapi saya juga bekerja dan saya tidak pernah menelantarkan pekerjaan saya," tegasnya.

Dia memastikan tidak akan pernah menelantarkan pekerjaannya sebagai Menteri Sosial, meskipun kerap melakukan blusukan bertemu tunawisma.

"Saya di Surabaya itu saya banyak ke luar negeri, tetapi saya tidak pernah menelantarkan pekerjaan saya."

Baca juga: Ungkit Daya Beli Masyarakat, Jokowi Bakal Luncurkan Program Bansos 2021 pada 8 Atau 14 Januari

"Bahkan sering saya telepon tiba-tiba tengah malam ke Surabaya, tolong ini ditangani, ini, ini, ini."

"Pernah suatu saat saya mau naik pesawat tiba-tiba ada orang yang tidak mau diajak ke rumah sakit oleh Linmas saya. Langsung saya tolong."

"Jadi tolong mbak, apa kita tidak bisa melihat bahwa kita manusia tanggung jawab kita kepada Tuhan."

Baca juga: Tanpa Gejala, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Positif Covid-19

"Tolong dilihat itu, enggak usah kita lihat jabatannya."

"Setiap manusia berhak tanggung jawab kepada Tuhan. Apakah kita semua sudah mati apa kalau kita diam saja?"

"Coba bayangkan di gerobak itu ada anak-anak."

"Coba kalau itu kena kita rasanya seperti apa. Kita manusia apa? kalau kita melihat seperti itu tetapi kita diam saja," paparnya. (Chaerul Umam)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved