Berita Nasional
Ribka Tjiptaning Menolak Divaksin, dokter Tirta Kesal: Dulu Komisi IX Minta Pejabat Divaksin Duluan?
Dokter Tirta kesal dengan sikap yang ditunjukkan oleh Ribka Tjiptaning yang menolak untuk divaksin Covid-19
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Penolakan vaksinasi virus Corona oleh anggota Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning mendapatkan sorotan publik.
Sebagai anggota dewan, Ribka dinilai tidak memberikan contoh yang baik.
Salah satu pengkritik adalah dokter Tirta Mandira Gundhi atau akrab disapa dokter Tirta.
Dokter Tirta kesal dengan sikap yang ditunjukkan oleh Ribka Tjiptaning ketika menyampaikan statemen itu.
Baca juga: Wagub DKI: Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama Bagi Tenaga Kesehatan Mulai 15 Januari
"10 desember komisi IX meminta ke pak menkes saat itu untuk pejabat yang divaksin duluan. Abis (vaksinnya) sampe, melipir. Bilang vaksin nggak aman. Bisa aje ni komisi IX," kritik dokter Tirta di akun Twitternya, Selasa (12/1/2021).
"Komisi IX DPR berlagak sok edgy h-1 presiden divaksin. Mereka yang usul pejabat divaksin pertama sekarang malah pertama, tapi pertama nggak mau divaksin. 9 bulan kemane aje bos? Sibuk nonton berita?" imbuhnya
Seperti diketahui, rencana vaksinasi serentak yang bakal dilakukan oleh pemerintah, Rabu (13/1/2021) tidak dengan mudah mendapatkan dukungan.
Bahkan, anggota Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning dengan tegas menolak divaksin Covid-19.
Baca juga: Jokowi Jengkel RI Masih Impor Kedelai dan Gula, Rizal Ramli: Please Deh, Jangan Terlalu Banyak Drama
"Saya tetap tidak mau divaksin. Mau vaskin yang umur 63 tahun ke atas, mau vaksin buat semua umur, saya tidak mau," katanya saat rapat kerja (raker) dengan Menteri Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Direktur PT Bio Farma
Ribka mengaku usianya sudah 63 tahun.
Bahkan, kata mantan pimpinan Komisi IX ini, jika Pemprov DKI akan mengenakan sanksi kepada dia dan anak cucunya gara-gara menolak vaksin, dia lebih memilih bayar denda.
"Mendingan gua bayar. Jual mobil nggak apa-apa,"tambahnya.
Menurut Ribka, vaksin tidak boleh dipaksakan kepada masyarakat.
Baca juga: Dilaporkan karena Like Konten Porno, Fadli Zon Diambang Masalah, Bareskrim Polri Mulai Mendalami
"Kalau dipaksakan pelanggaran HAM (Hak Asasi Masyarakat). Nggak boleh," ujarnya sambil menunjuk-nunjuk ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Ribka juga mempertanyakan rencana vaksinasi gratis oleh pemerintah yang dinilainya tidak jelas. Sebab, dari keempat vaksin semuanya ada harganya. "Harganya kan macam-macam. Buat orang miskin pasti dikasih yang paling murah," katanya dengan suara keras.
Sementara, Presiden Joko Widodo akan disuntikkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Rabu (13/1/2021). Penyuntikan vaksin untuk Presiden Jokowi akan disiarkan secara langsung.
Baca juga: Angga Dwimas Sasongko Ingatkan Denny Siregar Tak Asal Tuduh dan Menyesatkan Publik soal Film Nussa
Baca juga: Polisi Tolak Laporan Dugaan Settingan Mensos Risma saat Temui Gelandangan di Kawasan Sudirman
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam pesan singkat, Selasa (12/1/2021).
"Rencana besok pagi penyuntikan vaksin perdana untuk Presiden Jokowi,” katanya.
Bey mengatakan, saat ini Sekretariat Presiden sedang mempersiapkan dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pengaturan tata cara vaksinasi.
Lantas, Wakil Presiden Maruf Amin kapan?
Masduki Baidlowi, Juru Bicara Wapres Maruf Amin mengatakan, vaksinasi untuk Wapres Maruf Amin menunggu vaksin ada khusus untuknya.
Baca juga: Komisi III DPR Bilang Tak Mungkin Usulan Calon Kapolri Dipaketkan dengan Wakapolri, Ini Alasannya
"Kalau sudah ada vaksinnya kan. Kan ini vaksin untuk umur di atas 60 belum ada."
"Tunggu adanya vaksin, kalau Presiden kan memang bisa dengan vaksin yang sekarang," kata Masduki saat dihubungi, Selasa (12/1/2021).
Masduki pun menjelaskan vaksin yang diperuntukkan Maruf Amin.
Baca juga: Larangan WNA Masuk Indonesia Diperpanjang Hingga 28 Januari 2021, Operasi Yustisi Digencarkan Lagi
Sebab, sempat beredar Maruf Amin akan diberikan Pfizer-BioNTech, vaksin Covid-19 buatan Amerika-Jerman.
"Bisa jadi salah satunya itu. Pokoknya kalau Wapres asalkan ada vaksinnya, ya beliau akan divaksinasi," ucap Masduki.
Presiden Jokowi akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19, dan menjadi penanda dimulainya program vaksinasi.
Baca juga: Rekening Munarman Ikut Diblokir, Mantan Sekum FPI Mengaku untuk Tampung Biaya Pengobatan Ibunya
"Rencana besok pagi penyuntikan vaksin perdana untuk Presiden," kata Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Selasa (12/1/2021).
Pihaknya, kata Bey, sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pengaturan tata cara vaksinasi kepada Presiden.
Termasuk, mengenai lokasi penyuntikan vaksin kepada Kepala Negara tersebut.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 11 Januari 2021: Pasien Positif Tambah 8.692 Jadi 836.718 Orang
"Tempat nanti diinformasikan," ujar Presiden.
Yang pasti, menurut Bey, penyuntikan perdana tersebut juga akan disiarkan secara langsung.
Masyarakat bisa melihat langsung proses penyuntikan vaksin kepada Presiden.
Baca juga: Basarnas Temukan 10 Kantong Bagian Tubuh Penumpang Sriwijaya Air SJ182 dan 16 Kantong Puing Pesawat
"Jadi prosesnya seperti apa, bisa dilihat langsung besok," tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah akan memulai program vaksinasi Covid-19 pada pekan depan.
Penyuntikan perdana rencananya akan dilakukan pada 13-15 Januari 2020.
Baca juga: Khasiat Vaksin Covid-19 Sinovac 65,3 Persen, Efek Samping Kategori Berat Cuma 0,1-1 Persen
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksinasi perdana Covid-19 dibagi ke dalam 3 kelompok.
"Jadi akan ada tiga kelompok besar yang akan menerima penyuntikan vaksin perdana," kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/1/2021).
Kelompok pertama adalah Presiden, sejumlah pejabat pemerintah pusat, dan pejabat daerah.
Baca juga: Hari Kedua Pencarian Sriwijaya Air SJ182, 14 Bagian Tubuh Penumpang dan 53 Properti Ditemukan
Kelompok kedua adalah pengurus profesi organisasi kesehatan dan key opinion leader kesehatan pusat dan daerah.
Kelompok ketiga adalah tokoh agama pusat dan daerah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021.
Baca juga: Pakai Kalender Jawa Lagi, Waketum PKB Prediksi Jokowi Kirim Nama Calon Kapolri ke DPR Hari Rabu
Sejumlah pejabat publik mewakili kelompok pertama juga akan disuntik bersamaan dengan Presiden.
Yakni, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menlu Retno Marsudi, dan Mendikbud Nadiem Makarim.
Lalu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, ketua Satgas Covid-19 Letjen Doni Monardo, dan Kepala BPOM Penny Lukito.
Baca juga: Okky Bisma Jadi Korban Pertama Kecelakaan SJ182 yang Diidentifikasi, Kru Pesawat
Pada tanggal yang sama, ada Ketua IDI Muhammad Daeng, Ketua PPNI Harif Fadilah, Ketua PP IBI Emi Nurjasmi, dan ahli vaksin milenial Digayuza Rambe.
Kemudian, Ketua MCCC Agus Syamsuddin, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Muhammad Makky Zamzami, Najwa Shihab, dr Tirta, Raffi Ahmad, dan Bunga Citra Lestari mewakili kelompok kedua.
Kelompok ketiga vaksinasi perdana adalah Ketua PBNU Marsudi Syuhud, perwakilan Muhammadiyah, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ustaz Das'ad Latief, Perwakilan organisasi Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu.
Baca juga: Rekening Bank Munarman Diblokir, Kepala PPATK: Tidak Usah Khawatir, Uangnya Tetap Ada
Sementara, vaksinasi pada 14 dan 15 Januari akan dilakukan kepada pejabat publik daerah, gubernur, Sekda, Kadinkes, Kapolda, Pangdam, dan Dirut RSUD Rujukan Covid-19 mewakili kelompok pertama.
Selain itu, pengurus profesi dan asosiasi tenaga kesehatan dan key opinion leader kesehatan daerah mewakili kelompok kedua, dan tokoh agama daerah mewakili kelompok ketiga.
Presiden akan menggunakan vaksin Sinovac yang telah tiba di Indonesia pada Desember tahun lalu.
Baca juga: Akun Twitter Fadli Zon Menyukai Konten Porno, Dewi Tanjung Lapor ke MKD DPR, Berharap Dipecat
Presiden menyatakan dirinya menjadi orang pertama vaksin bukan untuk mendahulukan diri sendiri, melainkan untuk memastikan vaksin yang akan digunakan aman.
"Mengapa Presiden jadi yang pertama? Bukan hendak mendahulukan diri sendiri, tapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal."
"Jadi, siap-siap saja," cetus Presiden.