Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Sebanyak 17 Kantong Jenazah Diterima RS Polri, Proses Pencocokan Masih Berlangsung
Dari jumlah data tersebut, baik tim ante mortem dan tim post mortem telah mulai bekerja dengan mencocokan kedua jenis data.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
Gunawan mengungkapkan awalnya keluarga tak percaya bahwa Didik masuk dalam daftar manifes di pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak dan jatuh di laut Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Minggu (10/1/2021).
Pasalnya, Didik merupakan pilot pesawat NAM Air.
Baca juga: Bela SBY yang Kritik Utang, Rizal Ramli: Sejak Jokowi Neraca Keseimbangan Primer Selalu Defisit
"Dari awal, saya kakaknya yang cewek benar-benar engga percaya, 100 persen engga percaya.
"Karena, setahu kami adik saya di NAM Air sebagai captain pilot di sana," imbuhnya.
Gunawan yang ketika itu tengah di perjalanan berusaha tenang mendengar kabar itu.
"Dia sangat yakin adiknya itu tidak berada di pesawat Sriwiijaya Air.
"Lalu denger kabar Sriwijaya kecelakaan, ah enggak mungkin.
"Saat itu saya di jalan berusaha untuk jangan panik, sabar, bahwa Didik itu enggak di Sriwijaya tapi di NAM Air," ucapnya.
Sesampainya di rumah, Gunawan mendapatkan penjelasan dari keluarga dan rekan kantor adiknya, bahwa Didik masuk manifes pesawat Sriwijaya Air dikarenakan mau membawa pesawat NAM Air dari Pontianak ke Surabaya atau Solo.
"Kami masih belum percaya tuh, karena kan jadwalnya harusnya Minggu pagi, bawa pesawat NAM Air, masa ikut Sriwijaya Air," tuturnya.
Baca juga: Polarisasi Makin Kuat, Kerukunan Masyarakat Terkikis, SBY Prihatin dan Khawatirkan Masa Depan Bangsa
Perasaan Gunawan mulai tak karuan, begitu juga dengan istri Didik Gunardi.
Gunawan terus mencari tahu informasi kebenarannya ke pihak kantor tempat adiknya bekerja maupun Sriwijaya Air.
Dada mulai sesak ketika dipastikan bahwa adiknya Didik Gunardi benar masuk dalam manifes pesawar Sriwijaya Air yang hilang kontak dan jatuh di laut Kepulauan Seribu.
"Lalu saya cari daftar manifes, setelah ketemu baru.
"Otomatis semua pasti terpukul, syok apalagi istrinya, anaknya, bapaknya. Semua saudara syok bahkan tetangga di kampung juga," ungkap Gunawan. (jhs/maz)