Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Sebanyak 17 Kantong Jenazah Diterima RS Polri, Proses Pencocokan Masih Berlangsung
Dari jumlah data tersebut, baik tim ante mortem dan tim post mortem telah mulai bekerja dengan mencocokan kedua jenis data.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
“Yang tadinya 18 kantong jenazah yang sudah kita temukan, hari ini bertambah 22. Jadi total kita sudah mengumpulkan 40 kantong jenazah,” ucap Bagus, di Dermaga JICT II, Tanjung Priok.
Sementara itu untuk material pesawat tipe Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu juga mendapat tambahan dua kantong.
Bagus menambahkan fokus operasi SAR yang filakukan pada pelaksanaannya yakni evakuasi korban dimana saat ini masih berlangsung di sekitar area.
“Kita mohon doa dan supportnya pada seluruh masyarakat agar operasi SAR bisa segera berjalan lancar dan bisa diselesaikan dengan baik,” ujar Bagus.
Berharap Keajaiban, Istri Kapten Didik Gunardi Tolak Bendera Kuning dan Karangan Bunga di Rumahnya
Istri Kapten Didik Gunardi (50) penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 812 menolak kediamannya dipasang bendera kuning dan karangan bunga.
Istri Didik diketahui bernama Ari Kartini itu berharap ada keajaiban suaminya masih bisa ditemukan dalam keadaan hidup.
"Iya keluarga sangat syok, terutama istrinya. Ada TV diatas itu ditutup, enggak dinyalain.
"Terus enggak mau dipasang bendera kuning, enggak menerima karangan bunga atau apapun,memang belum bisa menerima," ujar Inda gunawan (57) Kakak Kapten Didik Gunardi, di Bekasi, pada Senin (11/1/2021).
Gunawan mengungkapkan keluarga masih berharap adanya keajaiban atas kondisi Didik Gunardi.
Meskipun, tim pencarian menemuan puing-puing pesawatan dengan kondisi cukup hancur.
"Harap masih ada keajaiban, ya meskipun sekecil apapun barang kali Tuhan berkehendak lain.
"Mudah-mudahan masih bisa ditemukan mudah'mudahan masih hidup.
"Kalau Tuhan berkehendak lain ya Insyallah kita harus terima," imbuhnya.