Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Cerita Asrizal dan Keluarga Sujud Syukur Batal Naik Sriwijaya Air yang Jatuh Gara-gara Urus Swab PCR
Kisah keluarga calon penumpang pesawat Sriwijaya Air selamat dari kecelakaan pesawat, dialami oleh Asrizal Nur dan keluarganya sampai sujud syukur.
Namun, tak ada keterangan apapun dari klinik.
“Sehingga kami ke airport dengan bekal surat negatif, rapid tes dan antigen"
"Kami pun ke bandara dengan rasa sesak di dada"
"karena terasa berat dengan biaya rapid tes dan antigen itu, namun ada rasa bahagia akan bertemu anak dan keluarga di Pontianak,” lanjutnya.
Sesampai di bandara, saat masuk Asrizal dan keluarga diperiksa.
Ternyata Rapit tes dan antigen itu tidak lengkap, dan harus urus Swap PCR.
Asrizal sempat berdebat dengan petugas.
Ilustrasi tes Covid-19, deteksi Covid-19, pengujian virus corona. (Shutterstock)
Ia menyesalkan, kenapa tak ada komunikasi dengan pihak klinik.
Sehingga dapat info yang sama dengan bandara untuk swab PCR sebagai syarat penerbangan.
Dia lalu disuruh komunikasi dengan maskapai.
“Hampir 1 jam kami mengurus di maskapai kamipun tetap tak dizinkan masuk pesawat, kami harus mengurus Swab PCR itu"
"Perdebatan panjang kami lakukan, kenapa pihak maskapai tidak memberitahu penumpangnya saat membeli tiket"
"karena kami membeli tiket melalui Traveloka maka mereka suruh kami urus ke Traveloka"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/asrizal-dan-keluarga.jpg)