Viral Medsos

Viral Penjual Bingkai Dikaitkan dengan Pemulung yang Ditemui Risma, Ternyata Berbeda, Ini Faktanya

Penjual bingkai Doni BK (59) menyayangkan adanya unggahan yang mengaitkan toko miliknya dengan pemulung yang ditemui Risma.

KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO
Doni BK (59), pemilik toko bingkai dan poster Bung Karno yang disebut sebagai pemulung yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini. Pemulung yang ditemui Risma (kanan) ternyata diketahui bernama Nur Saman (69). Doni menyayangkan narasi yang dibuat netizen sehingga keluarganya di bully. 

Doni mengaku menyayangkan adanya unggahan yang mengaitkan toko miliknya dengan pemulung yang ditemui Risma.

Ia membantah sosok gelandangan dalam twit @Andhy_SP211 adalah dirinya.

“Bahwasanya itu pemulung (gelandangan) itu berstatus jual bingkai itu tidak benar. Pedagang aslinya saya,” ujar Doni saat ditemui, Kamis (7/1/2021) siang.

Baca juga: 4 Mantan Presiden AS Kecam Donald Trump Atas Demo Ricuh di Capitol Hill yang Mempermalukan AS

Ia menyebutkan, sosok pemulung yang di dalam foto tersebut bernama Nur Saman. Nur Saman diakui sebagai teman sekaligus tetangganya.

“Yang (pemulung) ditemui (Risma) itu bukan berstatus seorang pedagang foto Bung Karno. Makanya saya enggak terima itu,” tambah Doni.

Doni kemudian menunjuk sebuah sudut di pinggir Kali Minangkabau. Di sana, Nur Saman sedang duduk.

Baca juga: Ternyata Dokter Tentara AS, Pendukung Trump yang Tewas Tertembak Saat Demo Ricuh di Capitol Hill

Anak Doni Dibully

Pemilik toko poster dan bingkai Bung Karno di Setiabudi, Jakarta Selatan, Doni BK beserta keluarga mengaku di-bully setelah dirinya dan tokonya viral di media sosial.

Di media sosial, Doni disebut sebagai pemulung yang memiliki toko poster dan bingkai Bung Karno. Isu tersebut dihembuskan setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan di kawasan jalan protokol Sudirman-Thamrin pada 4 Januari 2021.

Narasi yang dibangun twit dan balasan komentar pada akun @Andhy_SP211 seolah-olah pemulung yang ditemui Risma diatur sedemikian rupa atau di-setting.

Tangkapan layar Mensos Risma blusukan dan temui tunawisma di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat
Tangkapan layar Mensos Risma blusukan dan temui tunawisma di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat (Istimewa)

“Komen (bully) di media sosial sampai anak nangis. Anak keempat itu di-bully lewat medsos. Kok begitu dibilang, biar laku jualannya. Katanya pencitraan,” kata Doni saat ditemui di tokonya di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, pada Kamis (7/1/2021) siang.

Anaknya dirundung oleh teman-temannya akibat postingan Twitter yang bernada miring.

Anaknya malu karena ayahnya disebut melakukan pencitraan menjadi pemulung dan bertemu Risma. Padahal, pemulung itu orang yang berbeda.

Baca juga: Emral Abus, Sosok Langka Instruktur Pelatih Sepak Bola Indonesia

Anak Doni, Deri Setiadi (19) menceritakan bullying yang ia terima.

Di lingkaran pertemanannya, ayah Doni menjadi sorotan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved