Berita Internasional
Kongres Kemenangan Joe Biden, Gedung Capitol AS Ricuh Didemo, Donald Trump Minta Pendukungnya Pulang
Saat ini, Amerika Serikat kacau balau karena massa pendukung Donald Trump demo anarkis di Gedung Capitol Hill Amerika Serikat (AS), Rabu (6/1/2021).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat ini, Amerika Serikat kacau balau karena massa pendukung Donald Trump demo anarkis di Gedung Capitol Hill Amerika Serikat (AS), Rabu (6/1/2021).
Aksi demo ricuh di Gedung Capitol Hill AS yang saat itu sedang menyelenggarakan kongres kemenangan Joe Biden, membuat seorang wanita pendukung Donald Trump tewas ditembak.
Aksi demo anarkis massa pendukung Donald Trump di Gedung Capitol Hill AS ini, membuat Donald Trump buka suara.
Setelah demo di Gedung Capitol AS ricuh dan membuat massa pendukung Donald Trump tewas, Donald Trump minta massa pendukungnya pulang.
Baca juga: Demo Ricuh di Gedung Capitol AS, Seorang Wanita Tewas, Donald Trump Minta Massa Pendukungnya Pulang
Baca juga: AS Rusuh, Twiiter Nonaktifkan Akun Presiden Donald Trump Terkait Kerusuhan Kongres
Baca juga: AMERIKA Serikat Rusuh, Pendukung Donald Trump Bawa Bom Serbu Gedung Capitol, Tewas Ditembak Polisi
Namun dalam video yang dipublikasikan, si Presiden AS ini memberi pesan acak antara meminta pendukungnya tertib dan di sisi lain menyerang rivalnya, Joe Biden.
Sebelumnya, presiden 74 tahun itu berkicau meminta massa untuk tidak meninggalkan Gedung Capitol, tempat parlemen berkantor.
Pada Rabu (6/1/2020), Kongres AS memang menggelar sesi gabungan mengonfirmasi sertifikat kemenangan Joe Biden.
Dalam serangkaian pidato sebelumnya, Trump meminta pendukung MAGA (Make America Great Again) untuk berdemo, dan dia akan mendukung mereka.
Pada akhirnya, demo AS berlangsung rusuh, di mana massa yang mencoba masuk Capitol bentrok dengan pasukan keamanan.
Terdapat kabar bahwa ada seorang perempuan yang tewas ditembak di dada, dengan pemerintah Washington DC menetapkan jam malam.
Merespons kekisruhan itu, si presiden kembali menyiram bensin dengan menyatakan kerusuhan tentu terjadi karena Pilpres AS dicurangi.
"Inilah yang terjadi jika kemenangan suci ini direnggut dari patriot yang sudah diperlakukan buruk sejak lama," kata dia.

"Pulanglah dengan damai dan penuh cinta. Ingatlah hari ini. Selamanya!" lanjut presiden dari Partai Republik tersebut dikutip Daily Mail.
Twitter kemudian memberi tanda bahwa twit sang presiden dianggap memberikan pernyataan yang salah, sebelum menghapus keseluruhannya.
Kemudian dalam video diunggah CNN di YouTube, dia kembali mengulangi ucapannya bahwa dia memahami rasa sakit para pendukungnya.