Kasus Rizieq Shihab
DPR Pertanyakan Keberadaan Rizieq Shihab Saat Dengar Pendapat dengan Keluarga Korban, Tak Terjawab
Enam anggota laskar FPI meninggal dunia saat mengawal Rizieq Shihab. Saat dengan pendapat dengan DPR hanya keluarga 6 korban yang hadir, kemana HRS
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Enam anggota laskar FPI meninggal dunia saat mengawal Rizieq Shihab.
Namun saat dengan pendapat dengan DPR hanya keluarga 6 korban yang hadir bersama perwakilan FPI.
Kemana Rizieq Shihab? Pertanyaan tersebut dilontarkan Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni.

Hal itu ditanyakan Sahroni saat Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat umum dengan keluarga enam laskar FPI yang menjadi korban dalam insiden Tol Jakarta-Cikampek.
Baca juga: Ini 6 Sosok Tersangka Kasus Kerumunan Petamburan Mulai Rizieq Shihab, Sobri Lubis Hingga Habib Idrus
Baca juga: Pasal-Pasal yang Dikenakan pada Rizieq Shihab Sebagai Tersangka, Mau Pemanggilan atau Penangkapan?
Awalnya, Sahroni menyampaikan ucapan berduka cita terhadap keluarga korban yang bersedih atas kehilangan anggota keluarganya.
"Tapi karena ini adalah negara hukum maka kita ikuti proses hukum yang dilakukan kepolisian,” ujar Sahroni dalam rapat di ruang Komisi III, Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Setelah itu, Sahroni menanyakan dua hal terkait informasi yang menyebutkan ada empat orang pengikut Rizieq Shihab melarikan diri dan terkait keberadaan Imam Besar FPI saat ini.
"Kemana kah Muhamad Rizieq Shihab berada?” tanya Sahroni.
Baca juga: Sparta Praha vs AC Milan 0-1, Celtic vs Lille 3-2, AC Milan Lolos Babak 32 Besar Sebagai Juara Grup
Pertanyaan tersebut kemudian dijawab Wasekum FPI sekaligus kuasa hukum FPI, Aziz Yanuar.
Aziz menyebut, hanya ada enam orang yang menjadi korban terkait insiden itu.
Namun, Aziz tidak menjawab pertanyaan terkait keberadaan Rizieq Shihab.
"Menurut saya, menurut info, hanya enam orang yang syahid dan memang enam orang dalam satu mobil, kalau dalam informasi dalam satu mobil ada 10 orang, tidak benar, itu saja," ujar Aziz.
Baca juga: Miris, Pasien Covid-19 Gagal Dirawat di RS Rujukan karena Penuh, Akhirnya Meninggal Dunia di Rumah
Kemudian, Sahroni juga mengkoreksi penggunaan kata pembantaian yang digunakan keluarga korban, karena hingga saat ini, polisi belum menyampaikan secara lugas tentang kejadian di jalan tol.
“Saya ingin mengoreksi terkait bahasa pembantaian yang tadi keluarga korban sampaikan, karena sampai hari ini, sampai detik ini, Polisi belum menyampaikan secara lugas tentang kejadian di jalan tol,” ucap politikus NasDem itu.

Karena itu, Sahroni menegaskan Komisi III DPR yang bermitra dengan Kepolisian akan terus menyampaikan aspirasi dari keluarga korban untuk mencari keadilan.