Virus Corona
Kasus Covid-19 di Jakarta dan Jawa Tengah Melonjak, Pilihan Terapkan PSBB Total Lagi di Tangan Pemda
Pernyataan Wiku tersebut terkait lonjakan kasus yang terjadi di Jawa Tengah dan DKI Jakarta, dalam beberapa hari terakhir.
Tanpa adanya sikap disiplin dari masyarakat dalam memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, maka upaya masif pelacakan (tracing), pemeriksaan (testing), dan perawatan (treatmen) tidak berarti.
"Pada prinsipnya peningkatan kasus aktif dapat dicegah apabila disiplin protokol kesehatan."
"Kami selalu ulangi protokol kesehatan jadi kunci, dan ternyata masyarakat masih ada yang lengah, tidak menjalankan ini."
Baca juga: Positif Covid-19, Anies-Ariza Harus Diisolasi Mandiri Dua Pekan, Tugas Dikerjakan Secara Virtual
"Maka dari itu, ini perlu dilakukan dengan baik," paparnya.
Pada Minggu lalu, kasus Covid-19 di Indonesia tembus angka 6 ribu, atau tepatnya 6.267.
Wiku meminta lonjakan kasus tersebut menjadi perhatian masyarakat karena dapat menimbulkan multiplier effect.
Baca juga: Ini Kendala Polisi Buru Teroris MIT yang Bunuh Satu Keluarga di Sigi, 100 Personel TNI Diterjunkan
"Karena tingginya angka kasus positif merupakan cerminan meningkatnya penularan."
"Kasus aktif yang tinggi berpotensi meningkatkan multiplier effect yaitu penularan yang lebih tinggi, utamanya jika kita mengabaikan protokol kesehatan," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terdapat dua provinsi yang perlu perhatian khusus penanganan Covid-19.
Baca juga: Sekretaris Interpol Ungkap Red Notice Djoko Tjandra Kedaluwarsa Sejak 2014 karena Tak Diperpanjang
Kedua provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dan Jawa Tengah, yang kasusnya meningkat drastis.
"Agar dilihat betul betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis," ucap Presiden dalam rapat terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (30/11/2020).
Presiden meminta Satgas Penanganan Covid-19 tidak lengah, karena berdasarkan data 29 November 2020 terjadi peningkatan kasus aktif secara nasional.
Baca juga: Azan Ajakan Jihad Viral di Medsos, Ada yang Sambil Bawa Senjata Tajam, Kemenag: Jangan Terprovokasi!
"Kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi13,41 persen, meskipun ini lebih baik dari angka rata rata dunia."
"Tetapi hati-hati, ini lebih tinggi dari rata rata minggu yang lalu, minggu yang lalu masih 12,78 persen, sekarang 13,41 persen," katanya.
Selain kasus aktif yang meningkat, rata-rata angka kesembuhan juga menurun.
Baca juga: Tunggu Kedatangan Rizieq Shihab, Polda Metro Jaya Siagakan Barakuda, Water Cannon, dan Pasukan Motor
Minggu lalu rata-rata angka kesembuhan 84,03 persen sekarang menurun menjadi 83,44 persen.
"Ini semuanya memburuk semuanya."
"Karena adanya tadi kasus yang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," beber Jokowi. (Taufik Ismail)