Soal Bagus Kahfi, Semua Pihak Diminta Ikuti Aturan Kontrak Pemain dari FIFA

Terkait masalah Bagus Kahfi yang gagal bergabung dengan FC Utrecht, semua pihak diminta mengikuti aturan FIFA soal kontrak pemain.

Penulis: Yudistira Wanne |
Istimewa
Pengamat sepakbola Indonesia Akmal Marhali 

Sementara itu, menyikapi persoalan Bagus Kahfi, Akmal menilai bahwa ada pihak yang kurang paham tentang prosedur negosiasi kontrak pemain berdasarkan regulasi yang telah ditetapkan.

"Bagus Kahfi ini kalau prosedurnya dijalankan pastinya akan dilepas klubnya. Ini kan tiba-tiba ada yang bernegosiasi tanpa surat kuasa dan meminta pemain tersebut dilepas. Ya tidak benarlah. Itu melanggar aturan regulasi FIFA," bebernya.

Garuda Select

Selain itu, Akmal juga menyoroti program Garuda Select yang membawa beberapa pemain yang jelas-jelas sudah terikat kontrak profesional dengan sejumlah klub di Indonesia.

Baca juga: Garuda Select Jilid III Diagendakan Gelar Uji Coba Dengan Klub-Klub Bundesliga

Menurutnya, apabila Garuda Select ingin mengorbitkan pemain muda potensial, seharusnya Garuda Select memiliki event tersendiri seperti yang sudah dilakukan beberapa pihak.

'Garuda Select itu apa sih? Kok tiba-tiba mewakili pemain (yang terikat kontrak) untuk keluar negeri? Apakah ada surat mandat? Kalau mau garuda select bikin sendiri event (kayak liga topskor)," paparnya.

"Kemudian pemain binaannya dijajakan ke luar negeri di bawah bendera mereka. Itu baru benar. Jangan pemain orang diambil lalu seenaknya menawarkan ke pihak luar," sambungnya.

Baca juga: DAFTAR 21 Pemain Garuda Select Jilid III Terpilih dan Siap Berlatih di Jerman

Lebih lanjut, Akmal menilai bahwa Garuda Select tak ubahnya seperti agen pemain yang menabrak egulasi terkait aturan kontrak pemain.

"Ini agency pemain berbalut nama Garuda Select. Mengelabui masyarakat bola yang tidak paham regulasi dan aturan. Tahunya, main di luar negeri itu klub harus lepas. Ya gak bisa begitu juga. Semua ada aturannya," ungkapnya.

"Kalau posisi Garuda Select, Mirwan, Dennis Wise, dari awal jelas saat membawa pemain ke luar negeri dengan MoU kepada klub pemilik semua pastinya akan berjalan lancar," tambahnya.

Pada kenyataannya, Akmal menilai bahwa sejauh ini pemain yang bersangkutan masih terikat kontrak dengan klubnya dan mendapatkan gaji dari klubnya juga.

Baca juga: Jerman Dipilih Sebagai Lokasi Pemusatan Latihan Garuda Select Jilid III

"Ini kan pemain tetap digaji sama klubnya, dipinjam ke luar negeri, lalu disuruh lepas begitu saja tanpa syarat, ya gak benerlah. Yang bernegosiasi mereka seperti agen tanpa melibatkan klub pemilik. Ya, menyalahi aturanlah," tegasnya.

Tak hanya itu, Akmal juga sepakat dengan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri yang mempertanyakan konsep Garuda Select.

"Benar kata Indra Sjafri. MolaTv dari awal harusnya posisinya jelas sebagai apa ketika menggarap proyek Garuda Select. Jangan tiba-tiba menjadi agen pemain tanpa sepengetahuan klub pemilik," jelasnya.

Baca juga: Direktur Teknik Garuda Select Dennis Wise: Tinggal Menuntun Mereka ke Arah yang Tepat

Kemudian, Akmal pun mempertanyakan apakah program Garuda Select sudah selaras dengan program yang telah dirancang oleh PSSI.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved