KISAH Susi Pudjiastuti Berhenti Sekolah karena Tak Happy, Lalu 2 Tahun Tak Bicara dengan Ayah
Susi Pudjiastuti kini kembali fokus menggeluti pekerjaannya sebagai pengusaha sekaligus eksportir hasil perikanan.
Kemudian, usahanya itu mulai mengalami peningkatan, karena pada 1996, akhirnya ia melakukan ekspor hasil perikanan untuk kali pertama.
"Lalu ya jualan ikan di Jakarta, Semarang, Cilacap, kirim dari Pangandaran, lalu setelah itu ekspor tahun 96," beber Susi.
Namun Susi akhirnya harus mengalami pahitnya berbisnis, ia sempat ditipu.
Baca juga: Maruf Amin: Belum Ada Orang yang Mampu Tampil Sebagai Imam Umat Islam Indonesia
Kendati demikian, ia kembali bangkit, mencoba tetap fokus menjalani bisnisnya itu.
Karena dalam dunia bisnis, 'jatuh bangun' merupakan hal yang biasa.
"Terus juga ditipu oleh orang Korea, terus ya jalan lagi (usaha saya), ya jatuh bangun, sampai tahun 96 kita ekspor," papar Susi.
Baca juga: Imbas Libur Panjang Akhir Oktober, Pasien Covid-19 di Kabupaten Bekasi Melonjak 65 Persen
Lalu beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 2001 silam, Susi kembali menemui hambatan dalam menjalankan bisnisnya, karena ekspornya tiba-tiba harus terhenti.
Hal itu dipicu minimnya hasil tangkapan laut yang seharusnya menjadi komoditas yang akan diekspor.
Saat itu, ia pun kesal dan malah menyalahkan nelayan yang bermitra dengannya.
Baca juga: UPDATE 27 November 2020: Sudah 106 Warga Kabupaten Bekasi Meninggal Akibat Covid-19
"Namun tahun 2001 juga berhenti, tidak bisa ekspor lagi karena produk perikanan hilang, ikannya hilang, semua hilang."
"Saya pikir ya saya marahin nelayan 'kamu jaringnya merusak, terlalu kecil mata jaring, dan lain-lain'," kisah Susi.
Empat tahun berlalu, tepatnya pada 2005, Susi akhirnya bisa membeli pesawat.
Baca juga: Ada Luka Lebam di Jasad Terapis Perempuan yang Tewas di Ruko, Keluarga Tolak Autopsi
Saat punya pesawat itulah, ia baru mengetahui di tengah laut banyak beroperasi kapal besar yang menangkap ikan.
Itu yang menurutnya menjadi penyebab hilangnya hasil perikanan bagi para nelayan, yang juga turut berdampak kepada dirinya selaku eksportir komoditas tersebut.
Namun saat itu, kata dia, kehadiran kapal-kapal besar milik asing itu memang telah memiliki izin dari pemerintah.
Baca juga: Isu Fadli Zon Jadi Menteri Gantikan Edhy Prabowo, Pengamat: Dari Ngebully Jadi Puji Jokowi Tiap Hari