Pemerintahan Jokowi
Isu Fadli Zon Jadi Menteri Gantikan Edhy Prabowo, Pengamat: Dari Ngebully Jadi Puji Jokowi Tiap Hari
Jika melihat gaya politik antara Sandiaga dan Fadli Zon, kata Adi, Sandiaga lebih pantas menggantikan Edhy Prabowo di tataran eksekutif.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Penentuan kader untuk diusulkan menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, merupakan hak prerogatif Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra.
"Fadli Zon, Sandiaga Uno, atau nama lain, semuanya tergantung Prabowo," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno saat dihubungi di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Jika melihat gaya politik antara Sandiaga dan Fadli Zon, kata Adi, Sandiaga lebih pantas menggantikan Edhy Prabowo di tataran eksekutif, setelah ditetapkan tersangka kasus dugaan suap perizinan ekspor benih lobster.
Baca juga: KRONOLOGI KPK Ciduk Menteri KP Edhy Prabowo, 6 Orang Lainnya Juga Jadi Tersangka
"Sandi lebih cocok, karena komunikasi politiknya begitu baik dengan pemerintah."
"Beda dengan Fadli Zon yang kerap bertabrakan dan nyerang pemerintah," papar Adi.
Adi pun tidak dapat membayangkan jika Fadli Zon yang selama ini mengkritik pemerintah, menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: Bukan oleh Partai Gerindra, Bantuan Hukum untuk Edhy Prabowo Disiapkan Pihak Keluarga
"Pasti penuh bergemuruh, tak kebayang kalau setiap hari Fadli Zon harus muji-muji Jokowi."
"Kontras dengan sikapnya yang selalu keras ke pemerintah."
"Terlihat lucu saja, terutama melihat Fadli yang 180 derajat sikap politiknya berubah total, dari suka ngebully ke muji-muji pemerintah," sambung Adi.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 26 November 2020: Tambah 4.917, Pasien Positif Jadi 516.753 Orang
Porsi Partai Gerindra di Kabinet Indonesia Maju sebanyak dua kursi.
Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Gerindra menjabat Menteri Pertahanan, dan Edhy Prabowo saat itu ditunjuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
Namun, setelah Edhy ditetapkan tersangka kasus dugaan suap perizinan ekspor benih lobster atau benur oleh KPK, kursi Gerindra berkurang satu di tingkat eksekutif.
Baca juga: Dukung Pendidikan Anak Indonesia, 1.100 Pesepeda Gowes Virtual 300 Kilometer
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut partainya menunggu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kursi Menteri Kelautan dan Perikanan.
"Kami dari Partai Gerindra tidak mencampuri, dan kami tunggu saja bagaimana kebijakan dari Pak Presiden," ujar Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (26/11/2020).
Porsi Partai Gerindra di Kabinet Indonesia Maju sebanyak dua kursi.
Baca juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Arief Poyuono Minta Prabowo Subianto Mundur dari Kabinet dan Gerindra