Virus Corona
Imam Besar Masjid Istiqlal: Peran Ulama Penting di Masa Pandemi Covid-19, tapi Ulama yang Mana Dulu
Untuk itu, ulama dan tokoh agama di masyarakat harus berperan aktif membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, peran ulama dan tokoh agama sangat penting saat pandemi Covid-19.
Menurut mantan wakil menteri agama ini, di tengah krisis, kehadiran ulama atau tokoh agama lebih didengar masyarakat, karena musibah cenderung dekat dengan bahasa agama.
"Saat hura-hura, koar-koar, mewah-mewah, bahasa agama enggak didengar."
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 24 November 2020: Pasien Positif Melonjak 4.192 Jadi 506.302 Orang
"Pada saat terjadi musibah atau keresahan atau krisis, yaitu bahasa yang paling efektif untuk didengar adalah bahasa agama."
"Karena bahasa pencipta, penentu terhadap musibah yang datang," ungkapnya dalam diskusi virtual, Selasa (24/11/2020).
Untuk itu, ulama dan tokoh agama di masyarakat harus berperan aktif membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19.
Baca juga: Segera Perpanjang PSBB Pra AKB, Pemkab Bogor Bakal Perketat Izin Keramaian
"Saya sangat berharap ya, khususnya ulama ini harus berperan aktif ya bahu membahu bersama dengan pemerintah dan kelompok masyarakatnya."
"Sebagai pahlawan untuk menyelamatkan semua dari pandemi ini," jelas Nasaruddin.
Menurutnya, masyarakat juga perlu bijaksana dalam mendengarkan anjuran ulama dan tokoh agama agar tidak ikut terprovokasi.
Baca juga: Selain di Dunia Nyata, Konten Provokatif Seperti Baliho Rizieq Shihab di Media Sosial Bakal Dicopot
"Penting peranan ulama itu, tapi ulama yang mana dulu."
"Ulama yang memprovokasi masyarakat bagi kita sendiri (tidak boleh), kita harus sampaikan apa adanya."
"Saya mohon maaf kalau tidak menguasai persoalannya (ulama) agar tidak mengeluarkan fatwa."
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Jabodetabek 24 November 2020: Cakung Hingga Cisauk Berpotensi Hujan Lebat
"Jangan sampai memicu emosi masyarakat," sambung Nasaruddin Umar.
Nasaruddin Umar juga mengemukakan alasan sampai saat pihaknya belum mau membuka Masjid Istiqlal untuk kegiatan dan ibadah, termasuk Salat Jumat di masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, aturan protokol kesehatan masih belum bisa diterapkan di masjid terbesar se-Asia Tenggara itu.
Baca juga: DAFTAR 38 RUU yang Diusulkan Masuk Prolegnas Prioritas 2021, Ada HIP dan Perlindungan Tokoh Agama