Pembunuhan
Kasus Adik Bunuh Kakak di Sawangan dan Satu Lainnya di Bogor Ternyata 2 Pelaku, Berbau Cinta Sesama?
Kasus pembunuhan yang jasadnya dikubur di rumah kontrakan di Sawangan ternyata melibatkan dua orang pelaku. Korbannya 2 orang, Dendi dan Didin
“Karena kalau dia keluar, dia psikopat. Dia bisa bunuh keluarga. Dia orangnya kaya punya pribadi ganda jadi bisa tiba-tiba baik, bisa kasar,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah, menuturkan, pelaku Juan disangkakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.
“Pasal yang disangkakan Pasal 340 KUHP dan 338 KUHP yaitu pembunuhan perencanaan dengan ancaman hukuman, hukuman mati, seumur hidup, atau 15 tahun,” ucap Azis saat memimpin ungkap kasusnya di Mapolrestro Depok, Pancoran Mas, pada Kamis (19/11/2020) malam.
Baca juga: VIDEO: Jabat Wakil Ketua Umum Parfi, Paramitha Rusady Sebut Bangga Sekaligus Menakutkan
Sang Jagal Ikut Cari ke Hutan
Reni menceritakan perjuangan keluarganya mencari sang kakak yang tetiba hilang tanpa kabar.
“Saya sama keluarga, nyari sendiri. Sampai ke Leuwiliang, terus daerah sekitarnya. Fokus kita disitu,” jelas Reni.
Awalnya, Reni mengaku ia dan keluarga mencari keberadaan kakaknya di daerah Rumpin, Parung, Bogor, sampai menghabiskan waktu tiga hari lamanya.
Selanjut, beragam upaya pun dilakukan mulai dari lapor orang hilang ke Kepolisian setempat, menyebar poster orang hilang, hingga mendatangi praktisi supranatural pun ditempuh.
Baca juga: VIDEO: Jabat Wakil Ketua Umum Parfi, Paramitha Rusady Sebut Bangga Sekaligus Menakutkan
Seluruh upaya tersebut pun tak membuahkan hasil. Buntutnya, Reni dan keluarga nekat menyambangi kediaman Juana di Leuwiliang, Bogor, meski tak mengantongi alamat lengkap.
“Akhirnya ketemu sama si Juan. Dia kaget tanya ngapain ke rumahnya . Saya bilang mau main saja, sekalian nyari Bang Didin,” tuturnya.
Reni mengakui, tak sedikitpun menaruh curiga pada Juan. Hal ini disebabkan Juan ikut mencari keberadaan Didin hingga ke pedalaman hutan di sekitar rumahnya.
“Si juan ikut nyari tapi bawa motor. Si Juan selalu ikut cari kaya orang gak bersalah, datar saja,” ungkapnya.
Reni berujar, saat mencari bersama Juan, dirinya sempat memiliki firasat tak baik terhadap sebuah bangunan kosong yang ternyata hanya berjarak beberapa meter dari tempat Didin dikuburkan.
“Sempat curiga, ada bangunan kosong. Itu masih punya keluarga Juan. Gak tahunya Bang Didin dikubur dekat situ,” jelasnya.
Jalan buntu pun ditemui Reni dan keluarga dalam pencarian Didin, hingga akhirnya memutuskan kembali ke rumah dan berikhtiar.
“Gimana ya, yaudah kita ikhtiar saja berdoa,” timpalnya singkat.
Rabu (18/11/2020), bagai petir di siang bolong. Kabar buruk pun diterima Reni dan keluarga, dimana sesosok mayat ditemukan terkubur dalam kontrakan Juan di dekat rumahnya.
Baca juga: VIDEO Warga Nikmati Situ Cibinong, dari Sekadar Ngopi Hingga Memancing
Kecurigaan Reni dan keluarga selama ini kepada Juan pun terbukti. Saat ini, ia mengatakan hanya ingin fokus memakamkan Didin di tempat peristirahatan terakhirnya yang layak.
“Rencana mau dimakamkan di kawasan Bedahan, Sawangan. Tapi abang (jasad Didin) masih di RS Polri Kramat Jati. Ini sore kami mau kesana bawa surat-surat identitas abang. Harapannya semoga pelaku dapat hukuman setimpal,” ujarnya. (WartaKota/Tribunjakarta.com)