Pilpres AS

Janji-janji Presiden AS Joe Biden, Salah Satunya Melegalkan Ganja Hingga Melindungi Kaum LGBT

Salah satu dari janji-janji Joe Biden lainnya, yakni Joe Biden melegalkan ganja hingga Joe Biden melindungi kaum LGBT.

Editor: PanjiBaskhara
Tampak layar joebiden.com
Presiden AS Joe Biden 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kalahkan suara Donald Trump, Joe Biden terpilih jadi Presiden Amerika Serikat (AS).

Kalahnya Donald Trump dan terpilihnya menjadi Presiden AS, kini janji-janji Joe Biden pun harus ditepati untuk rakyatnya.

Salah satu dari janji-janji Joe Biden lainnya, yakni Joe Biden melegalkan ganja hingga Joe Biden melindungi kaum LGBT.

Dikutip dari BBC, berikut 5 poin penting soal program Joe Biden:

Baca juga: Kalah Pilpres AS Dari Joe Biden, Ini Kisah Trump Rebut Hak Sang Kakak

Baca juga: Presiden Jokowi Beri Selamat Joe Biden dan Kamala Harris: Semoga Beri Manfaat Besar untuk Indonesia

Baca juga: Tak Cuma Para Investor, Hollywood Pun rayakan kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris di Pilpres AS

1. Tes Masal Virus Corona

Joe Biden siap menggelar tes masal Virus Corona secara gratis di AS.

Cara ini, meniru China, dianggap paling efektif untuk memutus peredaran Corona di AS yang memang cukup parah.

2. Naikkan Upah Minimum

Joe Biden dan Kamala Harris. Pasangan dari Partai Demokrat ini dinyatakan memenangkan Pilpres AS 2020 dengan raihan 284 suara elektoral sejauh ini, Sabtu (7/11/2020) waktu setempat.
Joe Biden dan Kamala Harris. Pasangan dari Partai Demokrat ini dinyatakan memenangkan Pilpres AS 2020 dengan raihan 284 suara elektoral sejauh ini, Sabtu (7/11/2020) waktu setempat. (AP/David J Philip)

Joe Biden akan menerapkan cara yang juga dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengangkat ekonomi setelah dihantam pandemi Corona.

Caranya, dengan meminjamkan dana segar ke pelaku UMKM dan bantuan tunai langsung ke keluarga.

Joe Biden juga mengaku mendukung penuh usulan menaikkan upah minumum di AS, menjadi 15 dolar AS per jam, kebijakan yang tentu disukai oleh kalangan muda di AS.

3. Lawan Rasisme

Setelah dinyatakan menang Pilpres AS, Joe Biden pertama kali pidato sebagai presiden
Setelah dinyatakan menang Pilpres AS, Joe Biden pertama kali pidato sebagai presiden (AFP)

Joe Biden memanfaatkan isu yang tengah dihadapi Trump saat ini : rasisme.

Ya, Donald Trump dimusuhi lantaran tak tegas dengan banyaknya insiden rasialis di AS saat ini.

Joe Biden mengakui rasisme masih ada di AS.

Untuk mengatasinya, ia berjanji pemerintah akan menyediakan program peningkatan ekonomi bagi warga minoritas.

Ia menjanjikan adakan lahan bisnis dan ladang pekerjaan bagi para warga minoritas dan kaum imigran.

Dalam 100 hari pertama, ia berjanji akan menghapus program Donald Trump soal perbatasan Meksiko.

Serta, larangan masuk untuk warga negara dari sejumlah negara mayoritas muslim.

4. Lindungi LGBT, Legalisasi Ganja

Satu hal dari program Joe Biden adalah peniadaan diskriminasi, alias menyamaratakan hal semua warga negara tanpa kecuali.

Di sini, Joe Biden menegaskan posisinya juga untuk kaum LGBT.

Joe Biden menyatakan mendukung persamaan hak semua kalangan, termasuk sama rata sama hal bagi kaum LGBT.

Joe Biden juga menjanjikan untuk menghapus hukum terhadap ganja sebelumnya, serta meniadakan hukuman mati.

Pendekatan Biden untuk LGBT ini tentu saja strateginya untuk mengalahkan Trump.

Dilansir New York Times, isu bahwa Trump kerap menyudutkan hak kaum LGBT, sudah menjadi rahasia umum di Amerika Serikat. 

5. Memperbaiki Hubungan Luar Negeri

Joe Biden mengatakan akan fokus untuk memperbaiki masalah dalam negeri AS terlebih dulu.

Tapi, dia menyatakan, Amerika Serikat akan memperbaiki hubungan dengan NATO, yang dirusak oleh arogansi dan kesombongan Donald Trump.

Presiden Jokowi Beri Selamat

Kemenangan Joe Biden sebagai presiden Amerika baru membuat para pemimpin negara mengucapkan selamat, termasuk Presiden Jokowi dan PM Benyamin Netanyahu. 

Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris yang resmi memenangkan Pilpres Amerika Serikat (AS).

Jokowi menyampaikan ucapan selamat lewat akun media sosialnya, Minggu (8/11/2020).

"Selamat Joe Biden dan Kamala Harris atas pemilu yang bersejarah. Perubahan besar ini adalah refleksi dari harapan terhadap demokrasi," tulis Jokowi.

Jokowi pun berharap kerja sama antara Indonesia dan AS semakin erat ke depannya dan dapat membawa manfaat besar bagi rakyat Indonesia dan AS.

"Tak sabar untuk bekerja sama dengan kalian dalam rangka memperkuat kerja sama Indonesia-Amerika Serikat di sektor ekonomi, demokrasi dan multilateralisme, untuk kemaslahatan bagi rakyat Indonesia dan Amerika Serikat," lanjut Jokowi.

Joe Biden dipastikan melenggang ke Gedung Putih dengan 290 suara elektoral yang diraihnya sejauh ini di pilpres AS (pemilihan presiden Amerika Serikat), mengakhiri kepemimpinan 4 tahun Donald Trump.

Kemenangan Joe Biden diberitakan oleh media-media ternama AS seperti CNN, NBC News, dan CBS News.

Dengan hasil ini Joe Biden menjadi presiden tertua di AS.

Eks wapres Barack Obama selama 2 periode itu bakal berusia 78 tahun saat dilantik tahun depan.

Kemudian Kamala Harris yang merupakan senator dan mantan jaksa agung California, akan mengukir sejarah sebagai wanita kulit hitam pertama yang duduk di kursi nomor 2 Gedung Putih.

Ucapan selamat dari PM Israel

Benjamin Netanyahu beri selamat pada Joe Biden (AP/Michel Euler)

Dikutip Wartakota dari Twitter, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menunggu 12 jam sebelum memberi selamat kepada Biden dan Harris atas kemenangan mereka, menunjuk pada hubungan pribadinya yang panjang dan hangat dengan presiden terpilih dan menggambarkannya sebagai "teman baik Israel."

Segera setelah itu, dia berterima kasih kepada presiden yang akan keluar Donald Trump "atas persahabatan yang Anda tunjukkan pada negara Israel dan saya secara pribadi, karena mengakui Yerusalem dan Golan, untuk membela Iran, untuk perjanjian perdamaian bersejarah dan untuk membawa aliansi Amerika-Israel. ke ketinggian yang belum pernah terjadi sebelumnya. "

Perdana Menteri pengganti Benny Gantz memberi selamat kepada Biden dan Harris sebelumnya di Twitter, sambil juga berterima kasih kepada Trump atas kepemimpinannya yang berani di Timur Tengah.

"Saat hasil pemilihan menjadi final, saya menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada Joe Biden, pendukung lama dan teman Israel, dan pasangannya Kamala Harris, yang telah mengukir sejarah sebagai wanita pertama yang terpilih sebagai Wakil Presiden," tulis Gantz.

"Saya berharap dapat terus memperdalam ikatan yang kokoh dan ikatan pertahanan yang kuat antara rakyat kami, sebagai sekutu dalam upaya memperkuat demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di seluruh dunia."

"Saya juga ingin berterima kasih kepada Donald Trump, mitra berharga Negara Israel, yang berkomitmen untuk keamanannya dan berinvestasi di masa depan," kata Gantz, seraya menambahkan bahwa "Timur Tengah telah mengambil langkah besar ke depan berkat kepemimpinan presiden yang berani. empat tahun ini, dan untuk itu kami sangat berterima kasih. "

Presiden Reuven Rivlin juga berterima kasih kepada Donald Trump dan mengirimkan "restunya" kepada Joe Biden dan Kamala Harris, dengan mengatakan: "Tuan Presiden terpilih, sebagai teman lama Israel, Anda sekarang adalah pemimpin dunia dan negara bebas sekutu terdekat dan terpenting Israel."

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Benarkah Joe Biden Lebih Baik dari Trump? Ini 5 Janjinya, Salah Satunya Melindungi Kaum LGBT" dan di Kompas.com dengan judul "Presiden Jokowi Ucapkan Selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris"

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved