Berita Bogor
Mengharukan, Begini Komunikasi Terakhir Guru Ngaji di Cibinong sebelum Dibunuh Secara Keji
Dalam keadaan putus asa, Kurniawan lalu memarkirkan motornya ke dekat tembok dan dia mendapati salah satu jendela tidak terkunci.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Wajah Muhammad Kurniawan tampak letih dan lesu. Rona kesedihan masih terlihat di matanya.
Namun, di balik kesedihan wajahnya dia tetap tersenyum saat berpapasan dengan setiap orang yang menyapanya.
Sambil menggandeng tangan anaknya yang menggelayut manja di lengannya, ia dengan ramah menyapa wartawan yang ingin mewawancarainya.
Baca juga: Warga Cibinong Kaget dengan Sosok Pembunuh Guru Ngaji, Selama Ini Dikenal Ramah
Kurniawan baru saja kehilangan istrinya Atuqotul Mahya (28 tahun) yang dibunuh secara keji oleh Karyo, suami asisten rumah tangganya, pada Minggu (1/11/2020) malam.
“Malam itu kami mengadakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di mushola,” ujar Kurniawan kepada Wartakotalive.com, Jumat (6/11/2020).
Kebetulan dia menjadi salah satu panitia di acara itu. Dia sendiri tidak memaksakan istrinya hadir dalam acara itu karena anak keduanya masih berumur 5 bulan.

Baca juga: Pelaku Sempat Telepon Istri Setelah Membunuh Guru Ngaji untuk Pulang Kampung
Namun ternyata istri dan kedua anaknya datang ke peringatan keagamaan itu.
Sekitar pukul 21.30 WIB, Bunda Maya (sapaan akrab istri Kurniawan) pulang ke rumah karena anaknya ngambek.
Sesampainya di rumah, Bunda Mahya mengirim pesan WhatsApp ke suaminya. “Asalamualaikum abah, Nafisa ngambek di mushola, tetapi sampai di rumah melek,” ungkapnya.
“Saya jawab: Waalaikumsalam, lalu mengirim foto ustaz yang lagi ceramah,” tambahnya.
Baca juga: Sindiran Tengku Zul: Pemuda Disuruh Jadi Petani, Anak dan Mantunya Diusung Jadi Walikota
“Dia lalu membalas, tetap semangat abah,” imbuh Kurniawan.
Itulah komunikasi terakhir Kurniawan dengan istrinya. Setelah itu, dia melanjutkan acara di mushola sampai pukul 23.30 WIB.
Ketika pulang, Kurniawan mendapati pintu gerbang tertutup rapat meskipun tidak dikunci.
Dia lalu mengetuk pintu, namun tidak ada sahutan dari dalam rumah. Kemudian dia mencoba mengetuk di kaca jendela. Tetap saja tidak ada sahutan.
“Istri saya tidak biasa begitu. Kalau saya ketuk pintu tiga kali pasti dia sudah buka,” paparnya.
Baca juga: Heran dengan Sikap Mahfud MD yang Memojokkan Habib Rizieq, Fadli Zon: Sungguh Tak Adil dan Ironis
