Berita Bogor

Mengharukan, Begini Komunikasi Terakhir Guru Ngaji di Cibinong sebelum Dibunuh Secara Keji

Dalam keadaan putus asa, Kurniawan lalu memarkirkan motornya ke dekat tembok dan dia mendapati salah satu jendela tidak terkunci.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Feryanto Hadi
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Warga terpantau masih ramai berdatangan ke lokasi rumah penemuan mayat yang masih dipasangi garis polisi, Kamis (5/11/2020). 

Setelah 15 menit mencari cara masuk ke rumah, Kurniawan memutuskan mendobrak pintu dan ternyata ada selot yang tidak terkunci.

Di dalam rumah dia mendapati dua anaknya (umur 4 tahun dan 5 bulan) lelap tertidur. Namun dia tidak mendapati istrinya di kamar tidur.

Dia lalu mencari keberadaan istrinya keliling rumah, mulai dari kamar depan, kamar belakang, dapur hingga gudang. Namun hasilnya nihil.

Baca juga: Inilah Sosok Suami Guru Ngaji, Membenarkan Istrinya Dibunuh Kasus Utang, Pelaku Kerap Bohong

Dia lalu menanyakan ke tetangga keberadaan istrinya, tetapi tidak mendapat jawaban. Lalu dia mengoordinasi anak-anak remaja untuk mencari istrinya keliling kompleks, tetapi tetap tidak menemukan.

 Dalam keadaan putus asa, Kurniawan lalu memarkirkan motornya ke dekat tembok dan dia mendapati salah satu jendela tidak terkunci.

Baca juga: Tragis, Bocah yang Hanyut di Aliran Kanal Banjir Timur Ditemukan Meninggal Dunia

 “Saya berpikir pasti sesuatu telah terjadi. Apalagi semua sandal tidak ada yang hilang. Tidak mungkin istri saya pergi tanpa pakai sandal dengan kondisi becek begini,” tuturnya.

Pada saat subuh, Kurniawan rehat melakukan pencarian dan pergi ke mushola untuk sholat.

Lalu dia menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada Rican, Ketua RT 05/RW 04 Kelurahan Ciriung.

Rican lalu menyarankan menghubungi semua keluarga, teman-teman pondok pesantren dan komunitas ojek online. Namun Bunda Maya tidak ada di sana.

Baca juga: Mengenang Janji Prabowo Subianto yang Akan Jemput Habib Rizieq dengan Pesawat Pribadinya

Saat menyalakan mesin air pada pagi hari, Kurniawan melihat ada yang tidak beres dengan mesin itu. Air yang keluar sangat sedikit karena tidak ada air yang masuk ke toren.

Lalu dia membuka sumur dan melihat pupa tidak tersambung ke mesin. Namun tidak ada pikiran aneh di benaknya.

Setelah agak siang, dia lalu ke Polsek Cibinong untuk melaporkan kehilangan istrinya. Namun Polsek menyarankan untuk langsung ke Polres Bogor agar bisa dilacak nomor handphonenya.

Sepulang dari Polres Bogor, Kurniawan bersama empat temannya membuka sumur dan memperbaiki mesin air yang rusak. Upaya mereka berhasil sehingga air mengalir lagi.

Baca juga: Daster yang Dikenakan Guru Ngaji di Cibinong Masih Tersangkut di Sumur, Dugaan Pembunuhan Makin Kuat

“Ada yang aneh dengan air yang kami pakai saat wudhu karena airnya keruh dan agak aneh. Namun belum ada pikiran aneh juga,” ujarnya.

Keesokan harinya, setelah melapor ke Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak (KPPA), Kurniawan kembali menyalakan air untuk wudhu sholat azar.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved