Virus Corona
FADLI Zon Minta Pemerintah Tak Jadikan Rakyat Kelinci Percobaan Vaksin China, Sebut Bisnis Besar
Poltisi Partai Gerindra Fadli Zon mengingatkan pemerintah tidak menjadikan rakyat kelinci percobaan vaksin yang belum jelas keampuhannya.
"Karena mekanismenya, sel imun telah membentuk antibodi dan sel T di dalam tubuh untuk melawan virus yang masuk," jelas Ahmad.
Lebih lanjut Ahmad memaparkan sejauh ini belum ada data hasil uji klinis yang disampaikan oleh ketiga produsen vaksin virus corona asal China.
Sehingga, analisis data yang bisa dilakukan para ahli maupun ilmuwan cukup sulit dilakukan.
Oleh sebab itu, Ahmad berharap BPOM bisa menyampaikan hasil uji klinis terkait ketiga vaksin tersebut.
"Walaupun vaksin Covid-19 ini sudah dibeli dan distok, tetapi secara regulasi tidak bisa langsung diberikan atau divaksinasikan, sebelum ada lampu hijau dari BPOM.
Karena BPOM adalah garda terakhir," jelas Ahmad.
Sementara itu, Yuri menambahkan saat ini BPOM dan beberapa tim sedang melakukan sharing data terkait uji klinis fase 3 dari vaksin corona dari ketiga perusahaan tersebut.
"MUI, BPOM dan Kementerian Agama juga melakukan inspeksi terhadap proses pembuatan vaksin terkait sertifikat kehalalannya, ini sedang berproses," jelas Yuri.
Untuk diketahui, dalam jumpa pers daring, Yuri menjelaskan Sinovac telah berkomitmen untuk memberi kesempatan Indonesia untuk membeli vaksin yang sudah jadi.
Baca juga: 270 Pemuda Diamankan dalam Aksi Unjuk Rasa Selasa Kemarin, Sebagian Besar Pelajar di Bawah Umur
"Jadi bukan diproduksi di Bio Farma. Sebanyak 2 kali pengiriman. Rencana awal November sebanyak 1,5 juta vaksin dan Desember sebanyak 1,5 juta vaksin," imbuh Yuri.
Dengan mekanisme dua kali suntik per orang, satu vaksin dasar dan 14 hari kemudian suntikan booster, maka 1,5 juta vaksin dikali dua, vaksinasi Covid-19 dapat diberikan kepada 1,5 juta orang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/fad-aa-na.jpg)