Virus Corona

FADLI Zon Minta Pemerintah Tak Jadikan Rakyat Kelinci Percobaan Vaksin China, Sebut Bisnis Besar

Poltisi Partai Gerindra Fadli Zon mengingatkan pemerintah tidak menjadikan rakyat kelinci percobaan vaksin yang belum jelas keampuhannya.

Editor: Suprapto
Warta Kota/Istimewa
Fadli Zon meminta pemerintah tak jadikan rakyat kelinci persobaan Virus China yang belum jelas keampuhannya. Vaksin Virus Corona adalah bisnis besar pakai uang rakyat. 

Ronnie kemudian mengutip pernyataan dari pendiri Tesla, Elon Musk, yang secara tegas mengungkapkan tidak akan pernah menggunakan vaksin virus corona, meski nantinya vaksin itu tersedia.

"Tesla founder Elon Musk has said that "neither he nor his family will likely take future coronavirus vaccines" even when they are readily available, saying the pandemic has “diminished [his] faith in humanity. Hanya monyet di Indonesia perlu di vaksin, yang bukan monyet gak perlu," tulis Ronnie lagi.

Tanggapan pakar

Rencana pembelian vaksin dari China oleh pemerintah juga mendapat sorotan ahli.

Apalagi uji klinis fase 3 belum selesai di Indonesia.

Ahli biologi molekuler Indonesia Ahmad Utomo angkat bicara.

"Ada beberapa alasan kenapa dalam tanda kutip (pembelian vaksin) terburu-buru. Sebab, kita berhadapan dengan kondisi di mana permintaan vaksin lebih banyak daripada produsen vaksin," kata Ahmad dikutip dari Kompas.com.

Ahmad mengatakan secara global untuk waktu yang sangat singkat, tidak mungkin bisa memvaksinasi semua orang. Sebab, permintaan vaksin untuk melawan Covid-19 sangat tinggi, sementara suplainya rendah.

"Tentu secara market harga (vaksin) mahal. Berarti kita ingin mendapat bagian. Jangan sampai kehabisan, maka kita beli dulu," ungkap Ahmad.

Baca juga: Lima Kelebihan Mengonsumsi Temulawak dalam Bentuk Ekstrak

Kendati demikian, Ahmad mengingatkan ada risiko yang harus dihadapi dengan rencana pembelian vaksin tersebut.

Sebab, salah satu vaksin Covid-19, Sinovac, yang fase 3 diuji klinis Indonesia belum selesai.

"Kalau yang dibeli itu (vaksin Covid-19) efektif, maka tidak masalah. Tetapi, bagaimana kalau tidak efektif," kata Ahmad.

Ahmad menjelaskan, vaksin mungkin bisa menghentikan infeksi virus corona yang saat ini menjadi pandemi global yang mengakibatkan jutaan orang terinfeksi Covid-19.

"Karena saking efektifnya, bisa saja orang akan kembali hidup normal. Namun, kemungkinan lain, vaksin tidak bisa menghentikan penularan," ungkap Ahmad.

Baca juga: Prabowo Diundang ke AS, Fadli Zon: Dia Tokoh Militer Terdidik dan Punya Jaringan Internasional Luas

Kendati demikian, lanjut Ahmad, saat virus corona masuk ke dalam tubuh ornag yang telah menerima vaksin, maka virus tidak bisa menimbulkan penyakit.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved