Omnibus Law

Viral Video Perwira Brimob Dipukul Polisi saat Amankan Demo, Mabes Polri Jelaskan ini

Dalam video tersebut sebelumnya disebutkan bahwa yang dipukul adalah seorang polisi yang menyamar sebagai mahasiswa dengan menggunakan almamater.

Editor: Mohamad Yusuf
surya.co.id/ahmad zaimul haq
(ILustrasi) Massa elemen buruh dan mahasiswa dari Gerakan Tolak Omnibus Law (GETOL) menggelar aksi di depan Gedung Grahadi, Selasa (20/10/2020). Rencananya mereka akan menggelar aksi menolak Omnibus Law hingga tanggal 23 Oktober 2020. 

Klarifikasi Mabes Polri

Menanggapi video itu, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengaku mahasiswa yang ditangkap itu bukanlah perwira tinggi polri yang menyamar menjadi mahasiswa.

"Terkait video viral di medsos yang mengatakan bahwa PA Brimob menyamar sebagai mahasiswa dan ditangkap oleh polisi lalu kena pukul personel Sabhara adalah tidak benar," kata Awi kepada wartawan, Rabu (21/10/2020).

Menurutnya, seseorang yang menggunakan baju almamater berwarna hijau yang ditangkap oleh polisi merupakan mahasiswa.

"Yang ditangkap menggunakan baju almamater hijau (kampus Unbari). Saat kejadian adalah benar benar mahasiswa. Mahasiswa tersebut dibawa PA intel Brimob," ungkapnya.

Dijelaskan Awi, mahasiswa tersebut ditangkap karena melakukan anarkis melawan petugas saat diamankan.

Sebaliknya, insiden keributan antara PA intel Brimob dengan personel Sabhara saat tengah membawa mahasiswa itu hanya salah paham.

"PA (baju preman) tersebut yang amankan mahasiswa menghalang halangi anggota sabhara yang mau memukul mahasiswa. Makanya ada salah paham dikit di lapangan, tapi sudah clear setelah tahu yang bawa mahasiswa adalah PA Intel Brimob," tandasnya.

Nenek labrak polisi

Masih di Jambi, seorang nenek bernama Roslina melabrak aparat kepolisian gara-gara gas air mata.

Peristiwa ini terjadi di Jambi saat adanya demo penolakan Omnibus Law, Selasa (20/10/2020).

Roslina tidak terima lantaran gas air mata yang digunakan untuk memukul mundur demonstran masuk ke pemukiman.

"Kami ndak terima, kami ndak salah apa-apa terkena gas air mata," teriak Roslina pada polisi. Ia mengatakan, beberapa warga terkena dampak gas air mata yang ditembakkan.

Baca juga: Pangdam Jaya Sebut Demo Hari Ini Tidak Ada Gas Air Mata dan Tindakan Kekerasan

"Itu ada orangtua lagi sakit. Aku tuntut kalian, polisi," kata Roslina yang saat itu didampingi keluarganya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved