Omnibus Law
Tuntut Perppu Pembatalan Omnibus Law, Buruh Kembali Unjuk Rasa di Cikini
Membawa spanduk penolakan Omnibus Law, aksi mereka dikawal oleh beberapa polisi di depan barisan.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
"Maafkan kami untuk pengendara motor dan mobil yang terhambat karena aksi ini. Kami hanya tengah perjuangkan nasib kami," ujar orator di mobil komando.
Unjuk rasa hingga 16 Oktober
Buruh bertekad melanjutkan aksi menolak Undang-undang Cipta Kerja hingga 16 Oktober 2020.
Surat pemberitahuan aksi terkait demonstrasi selama 5 hari pun beredar.
Deputi Presiden Bidang Konsolidasi Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DEN KSBSI) Surnadi menjelaskan, seruan tersebut berlaku untuk buruh seluruh Indonesia, dan tidak hanya terpusat di Jakarta.
Baca juga: Dalam Waktu Dekat Bareskrim Bakal Tetapkan Tersangka Kasus Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung
"Aksinya 12-16 Oktober itu instruksi untuk seluruh Indonesia," kata dia saat dihubungi Tribunnews, Rabu (14/10/2020).
Surnadi melanjutkan, untuk aksi tanggal 12 Oktober lalu, sejumlah buruh turun di wilayah Serang, Jakarta, Bogor, dan Bekasi.
Di hari itu, buruh telah melakukan aksi longmarch dari Patung Kuda menuju Istana Negara.
Baca juga: Ini Alasan Ada Anggota DPR Tak Dapat Naskah RUU Cipta Kerja Saat Rapat Paripurna Pengesahan
"Untuk yang kemarin (tanggal 13 Oktober) bersama ormas itu, sebenarnya ada buruh dari Tangerang yang mau ke Jakarta, cuma ditahan di Daan Mogot."
"Kalau mau melawan bisa, cuma pasti chaos, kita enggak mau," terangnya.
Sementara hari ini, ia melanjutkan, ada 15 ribu buruh turun di Banten, lalu di Lampung, maupun Batubara, Sumatera Utara.
Baca juga: Jamin Keamanan Pengunjung, Dewan Pariwisata Hong Kong Luncurkan Standarisasi Protokol Kesehatan
"Kalau besok (tanggal 15 oktober) lumayan banyak buruh yang turun ada di Palembang, Riau, Kota Bandar Lampung, Kalimantan Selatan juga ada," bebernya.
Menurutnya, aksi di seluruh Indonesia ini masih berlangsung hingga 16 Oktober mendatang.
"Sampai tanggal 16 lah kita masih aksi."
Baca juga: Demonstran Gaungkan Mosi Tidak Percaya, Politikus PDIP: Tak Mudah Menurunkan Presiden Pilihan Rakyat
"Kita menunggu instruksi lagi kemungkinan aksi di Jakarta turun lagi tanggal 16," jelasnya.