Omnibus Law
Usai Aksi Demo Kemarin, ini Daftar Pintu Masuk Stasiun MRT Jakarta yang Buka, Jumat, 9 Oktober 2020
Pelayanan operasional pada hari ini Jumat (9/10/2020) terdapat beberapa pintu masuk stasiun dan stasiun yang ditutup.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dampak dari aksi unjuk rasa pada Kamis (8/10/2020) beberapa fasilitas Stasiun MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta mengalami kerusakan.
Untuk itu, pelayanan operasional pada hari ini Jumat (9/10/2020) terdapat beberapa pintu masuk stasiun dan stasiun yang ditutup.
• Rumah Warga yang OTG akan Dipasang Stiker Isolasi Mandiri, Jika Rumah Sempit Isolasi di Wisma Atlet
• Satpol PP DKI tidak akan Menindak Pengguna Masker Scuba dan Buff
Hal itu disampaikan oleh Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin, dalam siaran tertulisnya.
"Untuk Jumat 9 Oktober 2020 layanan operasional MRT Jakarta akan kembali melayani seluruh stasiun dari Stasiun MRT Lebak Bulus Grab sampai dengan Stasiun MRT Bundaran HI," kata Kamaluddin.
"Jadwal operasional kereta tetap sebagaimana kebijakan sebelumnya yaitu mulai pukul 05.00 sampai dengan 19.00 WIB, dengan jarak antar kereta (headway) 10 menit dan seluruh stasiun beroperasi kembali," tambahnya.
PT MRT Jakarta, lanjutnya, mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati di perjalanan dan tetap menerapkan protokol kesehatan saat menggunakan MRT Jakarta.
Sebagai informasi tambahan atas dampak aksi pada aktifitas konstruksi dimana beberapa fasilitas dan peralatan terdampak malam ini telah kembali dibersihkan.
Seperti Mini Excavator untuk MRT Fase 2, kini telah dipindahkan dari lokasi proyek CP 201 Thamrin ke lokasi proyek CP 201 yang berada di Monumen Nasional.
Berikut daftar pintu masuk stasiun dan stasiun MRT Jakarta yang buka dan tutup:
- Lebak Bulus Grab: Seluruh entrance dibuka
- Fatmawati: Seluruh entrance dibuka
- Cipete Raya: Seluruh entrance dibuka
- Haji Nawi: Seluruh entrance dibuka
- Blok A: Seluruh entrance dibuka
- Blok M BCA: Seluruh entrance dibuka
- ASEAN: Hanya entrance B dan C
- Senayan: Seluruh entrance dibuka
- Istora Mandiri: Seluruh entrance dibuka
- Bendungan Hilir: Seluruh entrance dibuka
- Setiabudi Astra: Entrance B, C, D dibuka. Sedangkan Entrance A sementara ditutup
- Dukuh Atas BNI: Entrance C dan D dibuka. Sedangkan Entrance A dan B sementara ditutup
- Bundaran HI: Hanya entrance B, D, E. Sedangkan Entrance A dan C sementara ditutup
• Kisah Haru, Pengantin Wanita Meninggal saat Dirias Sejam Sebelum Ijab Kabul, Minta Dipasang Cincin
• Tanggapi Aksi Vandalisme di Musala Darusalam, Gubernur Banten Wahidin Halim: Jangan Dibesar-besarkan
Dibakar
Diberitakan sebelumnya unjuk rasa yang menentang UU Cipta Kerja masih terus memanas di wilayah Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Bahkan kini terjadi aksi anarkis dengan merusak beberapa fasilitas umum.
Salah satunya beberapa alat konstruksi MRT Fase dan halte Transjakarta Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
• Rumah Warga yang OTG akan Dipasang Stiker Isolasi Mandiri, Jika Rumah Sempit Isolasi di Wisma Atlet
• Satpol PP DKI tidak akan Menindak Pengguna Masker Scuba dan Buff
"Dikarenakan aksi unjuk rasa pada hari ini 8 Oktober 2020, beberapa peralatan konstruksi MRT Fase 2 terdampak diantaranya dua perangkat 1Mini Excavator milik kontraktor CP201 dan pagar proyek yang roboh," kata Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin, dalam siaran tertulisnya, Kamis (8/10/2020).
"Kejadian kebakaran di 2 mini excavator tersebut sudah dipadamkan oleh Kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta. Saat ini menunggu proses dievakuasi," tambahnya.
Oleh karena itu, menurut Kamaluddin, dengan mempertimbangkan situasi keamanan terkini di area stasiun bawah tanah yang masih kurang kondusif, MRT Jakarta hanya beroperasi dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Blok M BCA.
Sambil menunggu perkembangan situasi keamanan lebih lanjut.
"Stasiun Bundaran HI, Dukuh Atas BNI, Setiabudi Astra, Bendungan Hilir, Istora Mandiri, Senayan dan ASEAN untuk sementara ditutup," katanya.
• Kisah Haru, Pengantin Wanita Meninggal saat Dirias Sejam Sebelum Ijab Kabul, Minta Dipasang Cincin
• Tanggapi Aksi Vandalisme di Musala Darusalam, Gubernur Banten Wahidin Halim: Jangan Dibesar-besarkan
Dibakar
Makin malam massa pendemo anti UU Cipta Kerja tampaknya makin tak terkendali, anarkis.
Dua fasilitas umum yakni halte Transjakarta Sarinah dan Pos Polisi di Patung Kuda dibakar massa.
Padahal mahasiswa pendemo menyerukan agar tak melakukan anarkis, mengapa ada bakar-bakar fasilitas umum.
Apakah ada penyusup?
• Breaking News: MRT Putuskan Hanya Beroperasi Sampai Blok M Akibat Demo Tolak UU Ciptaker Ricuh
• Jalan Thamrin Porak Poranda, Demonstran Penolak UU Ciptaker Ngamuk, MRT Diperpendek Rutenya
Setelah merusak sejumlah fasilitas umum di Jalan Thamrin, mereka bahkan membakar Halte TransJakarta Sarinah di Jalan Raya MH Thamrin, Gambir, Jakarta Pusat.
Pengamatan TribunJakarta.com pukul 17. 41 WIB pada Kamis (8/10/2020), api melalap area masuk halte bus.
Kobaran api yang melalap Halte TransJakarta tampak cukup besar.
Kepulan asap hitam membumbung di sekitar jalan tersebut.
• Sidang Perdana Kasus Surat Jalan Palsu Djoko Tjandra Bakal Digelar Selasa Pekan Depan di PN Jaktim
Sebagian besar kaca-kaca halte juga dipecahkan massa.
Sementara pantauan di sekitar lokasi, massa mahasiswa masih belum meninggalkan sekitaran Jalan MH Thamrin.

Jalan Raya MH Thamrin di kedua arah masih lumpuh.
Anggota polisi berjaga-jaga di sekitar lokasi dengan membentuk barisan untuk memblokade massa.
• Pradi Supriatna Ajak Masyarakat Depok Perhatikan Tetangga, Apalagi yang Terpapar Covid-19
Sebelumnya di kawasan ini pukul 16.26 WIB pada Kamis (8/10/2020), sejumlah fasilitas umum turut dirusak massa.
Terlihat pos polisi di Jalan MH Thamrin, tepatnya di seberang Gedung Jaya rusak. Kaca-kaca pos pecah.
Sejumlah kamera CCTV yang terpasang di atas pos turut dirusak.
Sementara itu lampu merah di seberang pos juga dirusak oleh massa.
Mereka juga membakar sejumlah cone dan pagar seng.
Kepulan asap hitam membumbung di sekitar perempatan Jalan MH Thamrin.
• Kementan Setujui Penambahan Pupuk Bersubsidi untuk Karawang Sebanyak 25.893 Ton
Mereka juga berbuat vandalisme dengan mencorat-coret fasilitas umum.
Para mahasiswa yang turun ke jalan beralasan menentang keputusan UU Cipta Kerja yang baru disahkan itu.
Pos Polisi Patung Kuda juga Dibakar Massa
Sementara itu aksi penolakan terhadap omnibus law UU Cipta Kerja berlangsung ricuh di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Aksi yang diikuti oleh sejumlah mahasiswa ini berlangsung sejak pagi tadi.
Diwarnai kericuhan, sejumlah massa membakar pos polisi yang ada di Patung Kuda, sore ini.
Menurut pantauan TribunJakarta.com, sekitar pukul 17.00 WIB, suasana di Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat, tampak porak poranda.
• Kompetisi Ditunda, Maung Bandung Tetap Jaga Asa dengan Latihan
Serpihan bebatuan, bekas lemparan massa aksi berserakan di bawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Patung Kuda.
Kawat berduri yang sudah dipasang tampak sudah tidak berdiri lagi.
Terlihat, pos polisi yang ada di lokasi sudah hangus terbakar.
Meski api sudah padam, namun asap masih tampak mengepul di sisa-sisa bangunan yang hangus tersebut.
Sejumlah massa sempat berlarian. Sebagian diantaranya bergerak ke arah Sarinah.
Tidak kondusif, Massa di Harmoni Sempat Dipukul Mundur
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di sekitar Istana Merdeka.
• Sofyan Djalil Sang Menteri Pencetus Omnibus Law, Menteri Sejak Era SBY
Mereka berkumpul di simpang Harmoni, Jakarta Pusat. Aksi ini sempat diwarnai ketegangan.
Sejumlah oknum mahasiswa melakukan pelemparan batu kepada petugas kepolisian di simpang Harmoni, Jakarta Pusat.
"Kembali saya ingatkan anda sudah tidak tertib dan anarkis, untuk itu saya minta kalian segera membubarkan diri," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, Kamis (8/10/2020).
"Apabila masih anarkis saya akan melakukan tindakan tegas," tuturnya.
Diperkirakan, ada ribuan mahasiswa yang mengikuti aksi ini.
Aksi ini berlangsung memanas pukul 13.21 WIB. Mereka meminta kepolisian untuk membuka akses menuju Istana Merdeka.
Namun beberapa saat kemudian suasana berhasil diredam oleh personel kepolisian.
• VIDEO: Massa Buruh & Mahasiswa Bertahan di Jalan Chairil Anwar Bekasi Timur, Berorasi dan Bakar Ban
Ada Penyusup?
Salah satu perwakilan mahasiswa juga menegaskan untuk anggotanya tidak melakukan tindakan anarkis ketika mengikuti aksi penyampaian pendapat tersebut.
"Teman-teman mahasiswa, kami tidak ingin ada anarkis,satu komando jangan sampai ada penyusup.
Satu komando kawan. Jangan sampai ada tindakan konyol, jangan kita anarkis terhadap bangsa sendiri.
• Marc Klok Didukung Segera Dapat KTP Indonesia, Timnas Indonesia Sudah Menanti
Yang kita ingin perotes adalah DPR dan pemerintah di sana. Orang-orang di sana yang menghianati rakyat Indonesia," kata seorang pembicara dari mobil komando di lokasi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto sempat meminta perwakilan mahasiswa, untuk melakukan negoisasi.
"Kita bisa negosiasi agar adek-adek tidak anarkis. Kami tau klian mau menyampaikan aspirasi. Mari kita bicara agar tidak terjadi benturan, kami harap kalian mengerti," kata Heru.
Namun menurut pantauan di lokasi, sekitar pukul 14.30 WIB situasi kembali memanas.
• Dua Ekskavator Proyek MRT Fase 2A Dibakar Massa
Usai melempar batu, aksi juga diwarnai dengan pelemparan beberapa petasan oleh peserta aksi.
Polisipun memukul mundur massa dengan menyemprotkan water cannon dan gas air mata.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Massa Bakar Halte Transjakarta Sarinah Jakarta Pusat, Penulis: Satrio Sarwo Trengginas