Virus Corona Bodetabek
Ridwan Kamil Akui Batas Keterisian RS oleh Pasien Covid-19 Lebihi Angka WHO, Ia Akan Menurunkannya
Batas keterisian ruangan khusus Covid-19 di rumah sakit yang ada di wilayah di Bodebek lebihi angka WHO, Gubernur Ridwal Kamil akan menurunkannya
Penulis: Vini Rizki Amelia |
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK -- Batas keterisian ruangan khusus Covid-19 di rumah sakit yang ada di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) menjadi perhatian penuh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam minggu keduanya berkantor di Kota Depok, pria yang akrab disapa Emil ini meminta masing-masing rumah sakit yang ada di Bodebek untuk menyumbang lantai-lantai perawatannya untuk dikhususkan dalam penanganan pasien Covid-19.
Emil mengatakan, hingga saat ini rata-rata di wilayah Bodebek untuk ruang isolasinya telah melewati batas dari yang telah ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) yakni berada di angka 70 persen.
• Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Depok Semangat dan Waspada Covid-19, Banjir, dan Pilkada Depok
• Pilkada Ditengah Pandemi, Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris Ajak Masyarakat Siapkan Kewaspadaan
Hal itu pula yang membuat pihaknya melakukan sejumlah strategi agar tingkat penggunaan ruang isolasi di rumah sakit berada di bawah angka 60 persen.
Salah satunya dengan menginstruksikan pihak rumah sakit menyumbangkan lagi lantai-lantai perawatannya untuk ruang isolasi pasien Covid-19.
"Nanti ditambahi masing-masing RS nyumbang berapa, sehingga selalu di bawah 60 persen (penggunaan ruangan bagi pasien Covid-19), itu strategi kita,"
"Kewaspadaan kita untuk menjaga ruang isolasi jangan lewat dari 60 persen karena saat ini rata-rata di 70 persen," tuturnya di Gedung Sekretariat Pemerintah Daerah Kota Depok, Balai Kota, Pancoran Mas, Depok, Selasa (6/10/2020).
• VIDEO: Pemkab Tangerang Khawatirkan Klaster Baru Covid-19 dalam Aksi Demo Buruh Menolak UU Cilaka
Sedangkan klaster keluarga, kata Emil, juga telah disepakati oleh wilayah di Bodebek untuk segera memindahkan pasien kategori orang tanpa gejala (OTG) yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Pemindahan OTG dari rumah ini, dikatakan Emil nantinya akan diarahkan untuk melakukan perawatan disejumlah gedung atau bangunan yang telah disepakati oleh pemerintah.
"Baik di gedung negara atau gedung-gedung yant disewa seperti hotel, ini saya perintahkan untuk dilakukan," ujarnya
Untuk penambahan 40 ruangan ICU di RSUD Kota Depok dan juga di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Emil mengaku hingga kini memang tengah dipersiapkan ruangan-ruangan ICU tersebut yang dikhususkan untuk menangani pasien Covid-19 yang memiliki gejala berat.
• Propam Periksa Oknum Perwira Polri yang Peras Perajin Jamu, Benarkah Bernama AKBP Agus Wardi?
"Jadi, kemarin memang ada penambahan 40 bed (tempat tidur) untuk ruangan ICU tapi memang peralatannya belum ada karenakan RSUD baru (ditetapkan menjadi RS khusus Covid-19), RSUI baru, jadi kita sempurnakan," paparnya.
Klaster Keluarga di Bodebek
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan sejumlah perkembangan terkait penanganan Covid-19.
Hal tersebut disampaikannya pada pekan ini. Pekan ini merupkan pekan kedua Ridwan Kamil berkantor di Depok.
• Pemain Persija Putri Mayang ZP Berharap Tahun Depan Liga 1 Putri Bisa Kembali Bergulir
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, mengawali kerja pada pekan ini dengan berkoordinasi ke kepala daerah di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).
Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan kesamaan gerak antarwilayah di Bodebek dan juga DKI Jakarta dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Kesamaan pertama, kita menyapakati bahwa klaster keluarga di Bodebek ini lagi tinggi-tingginya, terutama di Bogor, dari 200-an kepala keluarga (KK), yang kenanya rata-rata 3, (kasus) ini juga yang dilaporkan (terjadi) di Kota Bekasi," papar Emil seusai rapat koordinasi di Gedung Sekretariat Daerah Kota Depok, Balai Kota, Pancoran Mas, Depok, Selasa (6/10/2020).
• Pemain Persija Putri Mayang ZP Berharap Tahun Depan Liga 1 Putri Bisa Kembali Bergulir
Menurut Ridwan Kamil, di Depok klaster keluarga ini datang dari klaster perkantoran. Hal ini terjadi lantaran 60 persen warga Depok bekerja di Jakarta.
Meski demikian, klaster ini juga tengah diteliti. Penelitian dilakukan untuk mengetahui penyebaran Covid-19 itu adalah kantor tempat di mana pasien tersebut berdomisili atau berasal dari kantor tempanya bekerja yang di wilayah lain.
"Jadi, kalau klaster kantornya apakah klaster kantor yang di bogor atau dia KTP nya Bogor tapi klaster kantornya kantor yang di Jakarta," papar Emil.
Emil mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah melakukan sinkronisasi kebijakan pembatasan kegiatan yang saat ini sudah diterapkan untuk di wilayah Kota Depok.
Restoran dan kafe diperintahkan untuk membatasi pelayanan makan di tempat sampai pukul 18.00.
• VIDEO: Airin Rachmi Diany Terima Curhat Para Kaum Buruh Tangsel yang Menolak UU Cilaka Omnibus Law
"Kebijakan ini juga masih ada beberapa wilayah yang masih buka, nah itu yang sedang kita samakan," ujarnya.belum sama, contohnya di perbatasan Depok dan Kabupaten Bogor. Kanannya tutup, kirinya
Tiga Persoalan di Depok
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengajak masyarakat Kota Depok untuk terus semangat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Terlebih memasuki musim penghujan seperti sekarang ini, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, ada tiga hal yang harus diwaspadai warga kota berjuluk Sejuta Maulid Nabi ini.
"Khusus Depok, kita ada tiga dinamika yang harus diwaspadai, Covid-19 itu sendiri, terus juga musim hujan, dan banjir sudah ada di beberapa tempat. Ketiga, tentu Pilkada," papar Emil di Gedung Sekretariat Pemerintah Daerah Kota Depok, Balai Kota, Pancoran Mas, Depok, Selasa (6/10/2020).

Dengan tiga persoalan ini, Kang Emil mengajak warga untuk tidak patah semangat, utamanya dalam mengatasi Covid-19.
"Kuncinya satu, disiplin aja sambil nunggu vaksin karena ngga ada lagi perlawanan orang-orang sehat dalam mengatasi Covid-19 kecuali disiplin,"
"Jangan patah semangat, kuatkan beribadah sebagai mahkluk beragama karena kunci dari semangat adalah spiritual," tuturnya.
• Liverpool Kembali Diserang Badai Covid-19
Sementara itu, terkait banjir yang beberapa hari lalu menimpa Kota Depok alibat diguyur hujan lebat dan lama.
Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Depok, Dedi Supandi, menginstruksikan satuan tugas (satgas) untuk melakukan pengecekan ke setiap wilayah.
Hal ini, kata Dedi, dilakukan sebagai upaya dalam mengantisipasi musibah banjir yang kerap menghantui Kota Belimbing ini.
"Kita kumpulkan satgas penanganan gorong-gorong untuk mengerjakan gorong-gorong agar aliran air tidak tertahan akibat sampah dan lainnya sehingga dapat menimbulkan banjir," papar Dedi. (Vin)