Viral Medsos

Update Kasus Pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta saat Rapid Test, Istri dan Anak Ikut Diperiksa

Polisi dijadwalkan melakukan tes kejiwaan kepada EFY yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan dan pemerasan terhadap seorang penumpang.

Warta Kota/Budi Sam Lau Malau
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Jakarta. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Istri dan anak EFY diterbangkan dari Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara untuk ikut diperiksa terkait kasus pelecehan dan pemerasan terhadap seorang penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.

Sebagaimana diberitakan, EFY diamankan petugas di Balige, Toba Samosir,  Sumatera Utara.

Saat dilakukan penangkapan, EFY sedang bersama seorang wanita dan anak yang diduga sebagai istri dan anak dari EFY.

Selain memeriksa istri dan anaknya, penyidik Polda Metro Jaya dijadwalkan melakukan tes kejiwaan kepada EFY yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan dan pemerasan terhadap seorang penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.

"Tersangka EFY ini memang ada rencana dilakukan tes kejiwaan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Selasa (29/9/2020).

Ditetapkan Tersangka, dokter Pelaku Pelecehan Saat Rapid Test di Bandara Soetta Menghilang

Polisi Periksa Saksi dari PT Kimia Farma dan IDI soal Dugaan Pelecehan saat Rapid Test di Bandara

Yusri mengatakan, hari ini rencananya tersangka EFY dibawa dari Polres Bandara Soekarno-Hatta menuju Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan.

"Yang bersangkutan ini menurut keterangan penyidik rencana hari ini memang dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan tes kejiwaan, kita menunggu bagaimana hasilnya," katanya.

Polres Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) telah menangkap oknum petugas tes cepat Covid-19 berinisial EFY kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara dugaan pelecehan dan penipuan terhadap wanita berinisial LHI.

Sudah 15 Saksi Diperiksa Dalam Kasus Penipuan dan Pelecehan Saat Rapid Test di Bandara Soetta

EFY diamankan petugas di Balige, Toba Samosir,  Sumatera Utara

Saat dilakukan penangkapan, EFY sedang bersama seorang wanita dan anak yang diduga sebagai istri dan anak dari EFY.

Guna pemeriksaan lanjut, istri dan anak EFY juga diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa.

Heboh  Wanita Penumpang Pesawat Alami Pelecehan Seksual Serius

Kisah heboh terjadi di Bandara Soekarno-Hatta dimana seorang penumpang wanita mendapat pelecehan seksual serius dari petugas bandara saat melakukan Rapid Test.

Korban pelecehan seksual saat melakukan rapid test di Bandara Soekarno-Hatta mengaku trauma dengan kejadian yang dia alami.

Korban berinisial LHI tersebut menceritakan akibat dari perlakuan terduga pelaku, dia sempat tak sanggup melihat laki-laki yang tidak dia kenal karena takut.

 VIDEO: Executive GM Bandara Soetta Ungkap Geliat Penerbangan Saat Angka Covid Masih Tinggi

 Kini di Bandara Soekarno-Hatta Biaya Rapid Test Turun, jadi hanya Rp85.000, Begini Cara Daftarnya

"Sampai sekarang saya masih trauma," ujar LHI saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Jumat (18/9/2020).

Diketahui, pelecehan itu terjadi pada 13 September 2020 sekitar pukul 04.00 WIB di Bandara Soetta.

Saat itu, ia hendak pergi ke Nias, Sumatera Utara.

LHI mengatakan, pengalaman traumatis yang paling dia rasakan adalah ketika ia baru tiba di Nias dan menatap banyak laki-laki yang tidak dia kenal.

Begitu melihat banyak sopir taksi laki-laki, ia langsung terbayang akan pelecehan yang dia alami.

 Syekh Ali Jaber Sempat Bermimpi Ketemu Penusuk Dirinya di Lampung: Saya Khawatirkan Dirinya

"Kan biasa kalau di bandara banyak bapak-bapak taksi nawarin, dan aku langsung ingat kejadian itu. Aku langsung balik ke kamar mandi dan nangis. Sebegitunya sampai bapak-bapak taksi nawarin (jasa taksi) aku malah keingetnya itu," kata LHI.

LHI merasa beruntung di tengah trauma masih banyak orang-orang terdekatnya yang memberikan dukungan agar dia segera lepas dari rasa trauma.

"Orang-orang terdekat aku, terutama pacar aku," kata dia.

 Berkat JKN-KIS, Dahlan Menyebut Biaya Pengobatan Penyakit Jantung Istrinya Jadi Lebih Terjangkau

Meski bertempat tinggal di Bali, LHI berniat untuk membuat laporan ke Polres Bandara Soekarno-Hatta atas kejadian tersebut agar tidak ada lagi korban pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta.

Dia juga berharap agar wanita yang melakukan perjalanan sendiri untuk tetap berhati-hati dan segera mencari tempat aman apabila mulai ada gelagat mencurigakan dari orang sekitar.

Polres Klaim Belum Terima Laporan

Polres Bandara Soekarno-Hatta belum menerima laporan terkait adanya tindak pidana pelecehan seksual dan pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Alexander Yurikho mengatakan, belum ada laporan secara resmi hingga Jumat (18/9/2020) hari ini.

 Mantan Politikus PPP Sebut Indonesia Anut Sistem Politik Berbayar, di Parpol Pasar Bebas

"Belum ada yang melaporkan secara resmi ke pihak Polres Bandara Soekarno-Hatta," ujar dia saat dihubungi Kompas.com melalui pesan teks.

 Alex meminta pemilik akun twitter yang menulis thread pelecehan seksual dan pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta membuat laporan secara resmi.

"Penyelidik Sat Reskrim Polresta Bandara Soetta tetap bergerak pada tahap penyelidikan, minimal untuk awal kami mohon pemilik akun untuk dapat membuat laporan secara resmi," kata dia.

Alex juga menjelaskan akan melakukan pemeriskaan CCTV untuk memeriksa apakah tindak kriminal tersebut benar-benar terjadi.

Sebelumnya, ramai cuitan thread di twitter yang ditulis akun @listongs menceritakan pemerasan dan pelecehan seksual yang dia alami di Bandara Soekarno-Hatta.

 Mantan Politikus PPP Sebut Indonesia Anut Sistem Politik Berbayar, di Parpol Pasar Bebas

Awal Pelecehan Seks

Dalam cuitannya yang dibuat hari ini tersebut, dia bercerita tentang kronologi pelecehan seksual dan pemerasan yang berawal dari pemeriksaan rapid test di Bandara Soekarno-Hatta.

Dia menulis kejadian tersebut pada 13 September 2020 sekitar pukul 04.00 WIB sehingga dia tidak bisa meminta bantuan saat pemerasan dan pelecehan seksual terjadi.

Akun @listongs tersebut bercerita berawal dari pemeriksaan rapid test dengan hasil reaktif dan terduga pelaku yang merupakan oknum dokter itu menawarkan untuk mengubah hasil reaktif menjadi non-reaktif agar bisa tetap pergi dengan pesawat.

Setelah data reaktif diganti, akun @listongs menulis bahwa dokter tersebut meminta imbalan uang dari perubahan data hasil rapid test tersebut.

 Setelah Sore Dirilis 2016, Edwin Marshal Kini Nyanyikan Single Solo Baru Berjudul Demi Nafasmu

Dokter itu juga melakukan pelecehan seksual terhadap pemilik akun @listongs, namun ia mengaku tidak bisa melawan karena berada di tempat sepi dan waktu masih dini hari.

Pelecehan seksual seperti digambarkan @listongs tak main-main.

Begini Tulisnya"

"aku kira cuma selesai sampai di situ, ternyata enggak 
abis itu, si dokter ndeketin aku, buka masker aku, nyoba untuk cium mulut aku. di situ aku bener2 shock, ga bisa ngapa2in, cuma bisa diem, mau ngelawan aja gabisa saking hancurnya diri aku di dalam"

"aku bener2 kaget dan gak bisa ngapa2in, si dokter bajingan ini malah melanjutkan aksinya dengan meraba-raba payudara aku. perasaanku hancur. bener2 hancur. nangis sekeras-kerasnya dari dalam. bahkan untuk teriak tolong aja gak bisa."

"ingin lari dan teriak tolong tapi gabisa, cuma sanggup untuk menghindar dan pergi dengan alasan flight sebentar lagi boarding. aku kira aku udah aman & terbebas dari dokter bajingan itu, tpi ternyata dia ingin ikut sampai departure gate."

"please jngan hujat aku "aku nya yang ngebolehin / gak ngelawan" tapi jujur, pada saat kejadian bener2 gak bisa ngapa2in dan ngerasa powerless."

 Sebelum Dikenal Sebagai Diva Dangdut, Erie Suzan Nyanyikan Lagu Slowrock dan Tampil Bersama Anggun

Dan ternyata pelaku tak hanya sampai disitu aksinya. Itu yang membuat @listongs tak habis pikir.

"di situ si dokter masih ngikutin aku sampai departure gate, aku cuma bisa diam mematung. takut, hancur, sedih, semua perasaan bjadi satu. bener-bener ga bisa ngapa2in, jangankan untuk minta perolongan, untuk menghindar/melawan aja gak bisa."

Oya dalam salat satu cuitannya, korban meralat bahwa pelaku ternyata bukan dokter beneran alias belum jadi dokter.

"Ralat ya teman2, setelah ditelusuri ternyata oknum tsb bukan beneran dokter. Hanya bergelar S.Ked, belum jadi dokter."

Sebelumnya korban bercerita bahwa thread itu ia tulis setelah laporannya tak ditanggapi.

Dan yang kemudian membuat netizen heran pelaku memiliki nomor telepon korban dan mengirim pesan beberapa kali meski tak dibalas.

Korban mengaku sengaja tak mengebloknya untuk barang bukti. (Antaranews/Kompas.com)

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Dilecehkan di Bandara Soetta Setelah Rapid Test, Korban Mengaku Trauma Mendalam", 
Penulis : Singgih Wiryono
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved