Kriminalitas
Polisi Periksa Saksi dari PT Kimia Farma dan IDI soal Dugaan Pelecehan saat Rapid Test di Bandara
Tujuannya kata Yusri untuk bisa memastikan lagi apakah si tersangka EFY ini dokter atau petugas kesehatan.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Feryanto Hadi
Menurut Yusri pihaknya sudah berkomunikasi dengan otoritas Bandara Soekarno Hatta untuk meminta rekaman CCTV yang ada, sebagai barang bukti.
"Kami juga sudah mengkonfirmasi ke pihak penyelenggara rapid test yakni Kimia Farma dan diketahui terduga pelakunya adalah EFY," kata Yusri.
• Momen Mendebarkan Ketika Betrand Peto Cegah Ruben Onsu yang Berniat Bunuh Diri
Karenanya kata dia rencananya EFY akan dipanggil dan diperiks setelah penyidik memintai keterangan korban di Bali.
"Semoga semuanya bisa cepat termasuk memeriksa EFY. Agar bis diketahui bagaimana tindak lanjut kasus ini ke depannya," kata Yusri.
Sebelumnya, seorang wanita berinisial LHI viral di media sosial setelah mengaku diperas dan dilecehkan seksual saat menjalani pemeriksaan rapid test di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng, Banten.
LHI membagikan cerita dan pengakuannya itu melalui akun Twitter @listongs. Melalui sebuah thread dia membagikan cerita terkait dugaan pemerasan dan pelecehan seksual saat menjalani pemeriksaan rapid test di Bandara Soetta pada Minggu 13 September 2020.
Saat itu, LHI hendak melakukan perjalanan ke Nias, Sumatera Utara.
Dia mengaku berencana untuk kembali melakukan rapid test di Bandara, meski hari sebelumnya telah melakukan tes.
LHI mengaku, tiba terminal 3 Bandara Soetta pada pukul 4 pagi, untuk melakukan tes di tempat resmi yang disediakan pihak bandara. Dia mengaku yakin bahwa hasil tes akan non reaktif, namun ternyata hasilnya dinyatakan reaktif.
Dia mengaku telah berniat membatalkan penerbangannya. Namun, Dokter yang melakukan pemeriksaan disebut justru menawarkan perubahan data atas hasil rapid.
Singkat cerita, LHI mengaku oknum dokter tersebut mengikutinya hingga departure gate dan meminta bayaran. LHI pun mengaku memberikan transfer kepada oknum dokter tersebut sebesar Rp 1,4 Juta.
Selain meminta bayaran, LHI menyebut oknum dokter tersebut juga melakukan pelecehan kepada dirinya dengan mencium dan meraba payudara.
• Kelompok Maluku dan BPPKB Banten Sudah Berdamai, Jangan Ada yang Terprovokasi
"Aku kira cuma selesai sampai di situ, ternyata enggak :(abis itu, si dokter ndeketin aku, buka masker aku, nyoba untuk cium mulut aku. di situ aku bener2 shock, ga bisa ngapa2in, cuma bisa diem, mau ngelawan aja gabisa saking hancurnya diri aku di dalam," kata LHI lewat akun twitternya.(bum)