Virus Corona Jabodetabek

Tetangga Warga Jakasetia Bekasi yang Sempat Positif Covid-19 dan Keluyuran Bakal Dites Swab

Tracing dilakukan sebagai tindak lanjut adanya pasien Covid-19 berinisial EN yang tinggal di lokasi tersebut.

Penulis: Rangga Baskoro |
Warta Kota/Muhammad Azzam
Suasana tes swab PCR calon penumpang kereta di Stasiun Bekasi, Selasa (5/5/2020) pagi ini. 

WARTAKOTALIVE, BEKASI SELATAN - Lurah Jakasetia Muhammad Alwi menjelaskan, pihaknya dibantu puskesmas akan melakukan penulusuran alias tracing kepada warga RT 05/08 Kelurahan Jakasetia, Bekasi Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

Tracing dilakukan sebagai tindak lanjut adanya pasien Covid-19 berinisial EN yang tinggal di lokasi tersebut, yang tetap bepergian ke luar rumah saat isolasi mandiri.

"Nanti kita akan koordinasikan bisa ke arah sana."

Dites Swab Lagi, Warga Jakasetia Bekasi yang Sempat Bingung Isolasi Mandiri Kini Negatif Covid-19

"Nanti siapapun yang dicurigai akan di-swab," kata Alwi, Rabu (16/9/2020).

Data hasil penulusuran akan diberikan ke puskesmas, sehingga nantinya bisa dijadikan pertimbangan terkait jumlah warga yang nantinya akan menjalani tes usap.

"Makanya kalau ada perkembangan lebih lanjut sama Kapus, ini harus dipantau terus perkembangannya."

Covid-19 Bikin Sekda DKI Jakarta Saefullah Gagal Napas dan Akhirnya Meninggal

"Kita enggak tahu, kan tetangganya kontrakan tuh," tuturnya.

Saat kediaman EN ia datangi pada Selasa (15/9/2020) kemarin, ia menanyakan langsung kepada EN yang disinyalir sering keluar dari rumah saat menjalani isolasi mandiri.

"Saya tanya 'ibu keluar keluar enggak, jangan sampai keluar ente nanti membahayakan yang lain'."

Pihak Istana Sebut Luhut Kembali Dapat Tugas Khusus dari Jokowi karena Mampu Mengeksekusi Perintah

"Kalau pengakuan pasien dia enggak keluar, saya tanya tetangga dia lagi isolasi mandiri dia," ucapnya.

Alwi juga mengaku Ketua RT setempat telah memberikan bantuan kepada EN yang kebingungan saat menjalani isolasi mandiri.

"Nah, makanya tadi saya udah konfirmasi ke pasien, RT gimana penanganan di lingkungan, dia membantu mendukung."

"Jadi kalau mau bantuan apa-apa, bisa minta tolong RT tanpa harus keluar keluar," jelas Alwi.

Kini Sudah Negatif

Lurah Jakasetia Muhammad Alwi mengatakan, warga berinisial EN (46) yang berkeliaran meski telah dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (4/9/2020) lalu, telah dites usap kembali.

Alwi menjelaskan, ia bersama petugas puskesmas telah menyambangi kediaman EN untuk memeriksa dan melakukan tes usap.

"Langsung saya paranin setelah dapet berita, langsung datang ke rumahnya."

 KISAH Warga Positif Covid-19 di Bekasi Tak Dibantu Isolasi Mandiri, Puskesmas Cuek, Tetangga Menjauh

"Kapuskes saya ajak dan memang masih isolasi di rumah," kata Alwi saat dikonfirmasi, Rabu (16/9/2020).

Tak hanya EN yang dilakukan tes usap, anaknya yang tinggal di kontrakan tersebut juga dites usap.

Hasil tes usap keduanya baru saja keluar siang tadi.

 Hari Ini Boyamin Saiman Serahkan Bukti Kode Bapakmu dan Bapakku dalam Kasus Djoko Tjandra ke KPK

Hasilnya, EN dan dua anaknya dinyatakan negatif Covid-19.

"Jam 11 pagi tadi, ada info puskes, ada dua anak, ibu sama anaknya negatif di-swab hari ini udah keluar. Baru hari ini keluar," ungkapnya.

Sebelumnya, EN dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan tes usap di RS Hermina Galaxy pada Jumat (4/9/2020) lalu.

 Luhut Panjaitan dan Doni Monardo Dikasih Waktu Dua Minggu Redam Covid-19 di 9 Provinsi, Sanggup?

Ia diminta menjalani isolasi mandiri setelah melaporkan kondisinya ke Puskesmas setempat.

Namun, lantaran tak mengerti hal yang harus dilakukan saat isolasi mandiri, EN tetap bepergian ke luar rumah.

Sebelumnya diberitakan, EN, warga Jakasetia, Bekasi Selatan, kebingungan menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap.

 Ditugaskan Jokowi, Luhut dan Doni Monardo Wajib Pastikan 9 Provinsi Termasuk Jakarta Terapkan PSBM

Hal itu diungkapkan Tejo, anggota Relawan Oscar Kemanusiaan.

EN yang bekerja sebagai juru masak di sebuah tempat makan di kawasan Galaxy itu, tetap keluar rumah selama lebih dari sepekan, sejak dinyatakan positif Covid-19 pada 4 September 2020.

 Jokowi Tugaskan Luhut dan Doni Monardo Awasi Penanganan Covid-19 di 8 Wilayah Ini

Ia menjelaskan, EN keluar rumah lantaran tak ada pihak puskesmas setempat dan warga yang memberikan bantuan makanan.

Sementara, ia harus memenuhi kebutuhan perutnya.

Alhasil, warga yang mengetahui ia positif Covid-19, menjauhinya.

 Berkas Perkara Djoko Tjandra Dikembalikan, Polisi Dimnta Periksa Dua Pihak Ini

"Enggak ada bantuan konsumsi, sempet sama Pak RT ngobrol, enggak ada."

"Tempat itu sudah ditutup. Biasa kalau warga yang terdampak dijauhi," kata Tejo saat dikonfirmasi, Selasa (15/9/2020).

Meski telah memberitahukan kondisinya ke puskesmas bersama Ketua RT, Tejo mengatakan tak sekalipun petugas kesehatan datang melakukan pemantauan.

 Orang Berinisial DK Ada di Proposal Jaksa Pinangki, Sukses Yakinkan Djoko Tjandra Urus Fatwa MA

Padahal, EN sangat ingin dirinya dirawat atau paling tidak diperiksa, agar tetangganya tak resah atas keberadaannya saat menjalani isolasi mandiri.

"Sudah dikasih tahu ke stakeholder-nya juga, tapi pihak puskesmas enggak ke kontrakan, Pak RT-nya sudah geram ini," ungkapnya.

Ketua RT pun serba salah, lantaran kasihan terhadap kondisi EN.

 Pemerintah Pusat Dianggap Tentang PSBB Jakarta, Airlangga Hartarto: Ambil Keputusan Perlu Koordinasi

Namun di sisi lain, ia juga diberondong protes warganya yang merasa dirugikan lantaran EN tetap berkeliaran keluar rumah.

"Warga resah, malah tetangganya merasa dirugikan, tetangganya jualan seblak, sebelahnya lagi fried chicken."

"Orang-orang sudah pada enggak mau beli dagangan tetangganya gitu," beber Tejo.

 Kejaksaan Agung Belum Temukan Bukti Pinangki dan Anita Kolopaking Pakai Kode Bapakmu dan Bapakku

Terlebih lagi, EN yang tak tahu harus berbuat apa, juga tak menutup pintu kunjungan.

Baru-baru ini, para tetangga melihat sanak saudaranya bertamu ke kontrakan EN.

"Tadi ada saudaranya datang dari Cikunir, pas kita dateng."

 5 Hal Ini Harus Diperhatikan Penumpang Pesawat Saat PSBB Jakarta, Bisa Dikarantina Kalau Lupa

"Ya diduga saudaranya kena juga kan bisa nular," paparnya.

EN yang tinggal bersama seorang anaknya itu, juga baru ditinggal oleh orang tuanya.

Tejo menduga orang tua EN bisa saja meninggal karena Covid-19.

 Airlangga Hartarto Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Minus 8,22 Persen, Terburuk Kedua Setelah Bali

"40 hari lalu ibunya juga meninggal dunia, diduga positif, cuma enggak terdeteksi," papar Tejo.

Ia berharap agar orang-orang seperti EN diperhatikan oleh pemda, lantaran mereka kebingungan harus menjalani isolasi mandiri tanpa pendampingan petugas puskesmas.

"Intinya pasien bingung dia mau ke mana?"

 Viral Nissan March Tabrak Gerobak Ketoprak di Tanah Abang, Begini Kronologinya

"Sementara dia merasa ya orang-orang pada jauhin, tapi pada enggak ada yang ngangkut (bantu)."

"Dia mau isolasi mandiri, dia mau dibantu gitu, di stadion atau di rumah sakit."

"Dia tinggal sama anaknya," tuturnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved