KPK Hasilkan Rp 90,5 Triliun dalam Enam Bulan, Komisi III DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 1,8 T
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp 90,5 triliun pada semester I 2020.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp 90,5 triliun pada semester I 2020.
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, pemberantasan korupsi tidak hanya dilihat dari berapa banyak orang yang ditangkap, tetapi berapa banyak uang negara yang mampu diselamatkan KPK.
"Enam bulan terakhir atau semester I 2020 di bidang pencegahan."
• Jokowi Tugaskan Luhut dan Doni Monardo Awasi Penanganan Covid-19 di 8 Wilayah Ini
"KPK telah menyelamatkan keuangan negara kurang lebih Rp 10,4 triliun," papar Firli Bahuri saat rapat dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (13/9/2020).
KPK juga menambah pendapatan daerah melalui program peningkatan pendapatan asli daerah kurang lebih Rp 80,1 triliun.
"Artinya, dalam enam bulan KPK menghasilkan Rp 90,5 triliun," ucap Firli Bahuri.
• Berkas Perkara Djoko Tjandra Dikembalikan, Polisi Dimnta Periksa Dua Pihak Ini
Menurut Firli Bahuri, uang yang telah diselamatkan KPK tersebut pastinya dapat menambah pemasukan pemerintah pusat dan daerah.
"Jadi kalau kami minta hanya Rp 1,8 triliun (anggaran KPK 2021) kelihatan impas lah."
"Karena lebih banyak uang yang kami selamatkan daripada yang kami minta," kata Firli Bahuri.
• Orang Berinisial DK Ada di Proposal Jaksa Pinangki, Sukses Yakinkan Djoko Tjandra Urus Fatwa MA
Dalam rapat dengan Komisi III, KPK mengajukan pagu anggaran 2021 sebesar Rp 1,05 triliun, serta usulan tambahan sebesar Rp 825, 92 miliar.
Tambahan anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk memperbanyak penyuluh antikorupsi.
Juga, ahli pembangun integritas di seluruh kementerian atau lembaga dan pemerintah provinsi, serta kabupaten maupun kota.
• Pemerintah Pusat Dianggap Tentang PSBB Jakarta, Airlangga Hartarto: Ambil Keputusan Perlu Koordinasi
"Kami gunakan untuk membangun budaya antikorupsi, dengan memperbanyak penyuluh antikorupsi dan ahli pembangun integritas," jelas Firli Bahuri.
Menurutnya, sampai saat ini sudah ada 827 penyuluh antikorupsi dan 28 ahli pembangun integritas di seluruh Indonesia.
"Kami paham korupsi itu disebabkan kurangnya integritas," papar Firli Bahuri.
• Kejaksaan Agung Belum Temukan Bukti Pinangki dan Anita Kolopaking Pakai Kode Bapakmu dan Bapakku