Virus Corona
Saran Ahli Epidemiologi untuk Tekan Penyebaran Covid-19, Harus Serius Terapkan PSBB
Penganan serius harus dilakukan untuk mengatasi lonjakan pasien Covid-19. Terutama untuk pasien suspect atau tanpa gejala.
DKI Jakarta Berencana Tambah Tenaga Profesional Penanganan Covid-19
Pemprov DKI Jakarta berencana menambah tenaga profesional penanganan Covid-19 di Ibu Kota.
Hal ini berkaca pada tingginya penyebaran Covid-19, sehingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat dan mengembalikan PSBB seperti awal pandemi pada Senin (14/9/2020) mendatang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah daerah telah merekrut 1.174 tenaga profesional kesehatan penanganan Covid-19 dari berbagai daerah beberapa waktu lalu.
Keberadaan tenaga profesional itu untuk membantu pemerintah menangani wabah Covid-19 di Jakarta yang semakin mengkhawatirkan.
“Kami pun baru merekrut 1.174 orang, kemudian kami tambah lagi. Lalu (lahan) pemakaman juga ditambah karena kemarin lusa dengan pak gubernur juga sudah melihat lokasi pemakaman (TPU Tegal Alur Jakarta Barat) untuk mencari alternatif,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Kamis (10/9/2020).
• Masuk Zona Merah Virus Corona, Polres jaksel dan IDI Sebar Masker di Kawasan Bangka
Menurutnya, perlu ada langkah tepat dan ekstra untuk menghadapi lonjakan pasien Covid-19 karena diprediksi fasilitas kesehatan bakal penuh pada 17 September 2020 mendatang.
Fasilitas berupa tempat tidur isolasi dan ruang ICU itu akan penuh, bila kebijakan PSBB transisi saat ini tak dicabut.
Karena itu, salah langkah tepat yang dilakukan DKI adalah menarik rem darurat, dan mengembalikan PSBB seperti awal pandemi mulai Senin (14/9/2020) mendatang.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menambah ruang tidur isolasi dan ICU sebesar 20 persen untuk mengantisipasi lonjakan pasien.
DKI juga menambah obat-obatan dan fasilitas pendukung lainnya seperti lahan pemakaman di Tegal Alur seluas dua hektar yang mampu menampung 6.000 makam.
“Penambahan (faskes) tentu bertahap, tapi dilakukan semaksimal mungkin. Pemerintah pusat juga membantu lewat RS Darurat Wisma Atlet dengan menambah tower, kami juga menyiapkan GOR (untuk pasien isolasi mandiri),” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ariza meminta warganya untuk memahami kebijakan rem darurat akibat wabah Covid-19 di Jakarta.
Kata dia, sudah ada 100 lebih dokter yang meninggal dunia karena menangani pasien Covid-19.
• Pakar Epidemiologi Sarankan Pelanggar Masker di Kota Penyangga Didenda Rp 500.000 Biar Jera
“Pejuang-pejuang kita di tenaga medis yang selama ini bekerja pagi-siang-malam, dan tidak ketemu keluarga setiap hari menggunakan APD (alat pelindung diri) yang panas. Mereka mengorbankan ini, jadi harus kita perhatikan jangan sampai penyebaran terus meningkat sampai mereka berguguran,” ungkapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/rapid-test-di-area-cfd-kota-bekasi1267.jpg)