PSBB Banten
Gubernur Banten: Tidak Ada Rem Darurat, Sejak Awal PSBB Jalan Terus
Gubernur Banten Wahidin Halim setelah mengeluarkan kebijakan perpanjangan PSBB sejak Senin (7/9/2020) terus melakukan berbagai upaya dalam penanganan.
Penulis: Andika Panduwinata | Editor: Hertanto Soebijoto
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Gubernur Banten Wahidin Halim setelah mengeluarkan kebijakan perpanjangan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di wilayah Provinsi Banten sejak hari Senin, 7 September 2020 lalu, terus melakukan berbagai upaya dalam penanganan pandemi Covid-19 di wilayahnya.
Selain dengan memperluas area wilayah PSBB di seluruh Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten, Gubernur Banten juga terus melakukan konsolidasi dan evaluasi setiap perkembangan yang terjadi di setiap Kabupaten Kota.
Salah satunya melakukan Rapat Evaluasi PSBB dengan Kepala Daerah dan Forkompinda wilayah Tangerang Raya.
Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Bupati Tangerang Jalan Ki Samaun No 1 Kota Tangerang pada Jumat (11/9/2020).
Wilayah Tangerang Raya sendiri telah menerapkan PSBB sejak April 2020 lalu.
• Jakob Oetama Tutup Usia, Ini Profil Pendiri Sekaligus Presiden Komisaris Kompas Gramedia
• Anies Baswedan Takziah Rabu Malam, Mengaku Kagum dengan Jakob Oetama Sejak Kuliah
Tangerang Raya yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, menjadi salah satu pertimbangan untuk menekan munculnya peningkatan cluster baru.
Salah satunya, kembali mengaktifkan rumah sakit rujukan Covid-19 dan mengaktifkan kembali rumah singgah Covid-19 untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasus Covid-19.
"Banten sejak awal terus melanjutkan PSBB, yang membedakannya saat ini adalah lebih luas ke wilayah Kabupaten Kota selain wilayah Tangerang Raya," ungkap Wahidin.
"Kita tidak mengenal rem darurat tapi terus menjalankan PSBB secara kontinyu dalam penanganan Covid-19 di Banten," sambung pria yang akrab disapa WH ini.
• Jelang Penetapan Calon, KPU Kota Tangsel Mengaku Beri Peringatan Tegas Penerapan Protokol Kesehatan
Masih menurut Gubernur Banten, pihaknya bersama para Bupati, Wali Kota, dan Forkopimda akan melakukan gerakan bersama secara massif untuk sosialisasi protokol kesehatan.
"Kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan selama ini sudah bagus. Tapi akan kita tingkatkan lagi," bebernya.
"Itu sebagai bagian dari langkah kami dalam melindungi masyarakat Banten. Kami berusaha keras secara bersama. Jangan sampai masyarakat panik," kata mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu.
Ditegaskan pula, PSBB terus diperpanjang karena selama ini yang ditumbuhkan adalah kesadaran masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
• Kisah Penjual Keripik Meninggal Mendadak, Dedi Mulyadi Tanggung Biaya Pemakaman dan Keluarganya