Ganjil Genap

Wagub DKI Bilang Warga Naik Angkutan Umum Saat Pandemi Covid-19 Bisa karena Ekonomi Memburuk

Masyarakat yang terdorong naik angkutan umum karena ingin berhemat, biasanya naik kereta rel listrik (KRL) Commuter Line atau Bus Transjakarta.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTA KOTA/RANGGA BASKORO
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di kawasan Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (22/8/2020). 

"Jadi kami cek apakah ada korelasinya (antara gage dengan penambahan penumpang),” jelasnya.

Dia mengatakan, kebijakan gage yang dikeluarkan tidak hanya menjadi perhatian Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tapi pemerintah daerah itu sendiri.

Sebelum mengeluarkan kebijakan, pihaknya lebih dahulu melakukan kajian bersama instansi lain seperti Polda Metro Jaya.

Minta Warga Sumbar Menahan Diri, Politikus PDIP: Puan Maharani Orang Minang

“Prinsipnya semua (kebijakan) yang diambil selalu kami diskusikan, termasuk akan kami perhatikan saran dari Pak Doni (Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo),” imbuhnya.

Dia menambahkan, kebijakan gage yang dikeluarkan sebelum pandemi Covid-19 memang bertujuan untuk ‘memaksa’ warga pindah ke angkutan umum.

Kemudian pemerintah mencabut kebijakan itu selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dihukum Masuk Ambulans Sambil Tatap Keranda Jenazah karena Tak Pakai Masker, Warga Bogor Kapok

Kemudian di PSBB transisi diberlakukan kembali di awal Agustus 2020.

“Jadi, selain untuk mengurangi kemacetan, juga untuk membatasi (orang) yang keluar rumah."

"Untuk mengatur orang yang keluar untuk sekadar acara belanja atau bertemu dengan teman-teman (nongkrong),” tuturnya.

Raden Brotoseno Bakal Bebas Murni Akhir September 2020, ICW Pertanyakan Status Justice Collaborator

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala BNPB Doni Monardo meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan evaluasi terhadap sistem pembatasan kendaraan berdasarkan pelat nomor ganjil genap.

“Kami juga sudah berbicara kepada pemerintah DKI Jakarta untuk melakukan evaluasi tentang menggunakan sistem transportasi ganjil genap,” kata Doni dalam rapat kerja dengan Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2020), dikutip dari Kompas.com.

Doni mengatakan, akibat dari penerapan sistem ganjil genap, terjadi peningkatan jumlah penumpang di kereta rel listrik (KRL) dan Bus Transjakarta.

Isu Cina Bakal Bangun Pangkalan Militer di Samudra Hindia, Indonesia Menolak Tegas

Dari data yang diterimanya, penumpang KRL meningkat sebesar 3,5 persen.

Kebijakan gage hanya berlangsung pada jam sibuk, yaitu pada pagi dan sore hari.

Pada pagi dimulai dari pukul 06.00-10.00, dan sore pukul 16.00-21.00.

Diprotes Warga dan Tak Ada di Pergub, Satpol PP Hentikan Sanksi Masuk Peti Mati Bagi Pelanggar PSBB

Kebijakan ini tidak berlaku pada Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

Selain itu, kebijakan ini tidak berlaku bagi 13 jenis kendaraan yang dikecualikan termasuk sepeda motor. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved