Ganjil Genap

Wagub DKI Bilang Warga Naik Angkutan Umum Saat Pandemi Covid-19 Bisa karena Ekonomi Memburuk

Masyarakat yang terdorong naik angkutan umum karena ingin berhemat, biasanya naik kereta rel listrik (KRL) Commuter Line atau Bus Transjakarta.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTA KOTA/RANGGA BASKORO
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di kawasan Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (22/8/2020). 

WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria punya pandangan sendiri soal naiknya jumlah penumpang angkutan umum di Jakarta saat pandemi Covid-19.

Politikus Partai Gerindra ini menyebut, naiknya jumlah penumpang angkutan umum bisa saja karena masyarakat ingin mencari transportasi yang terjangkau.

Bukan karena imbas kebijakan ganjil genap (gage) pelat mobil pribadi.

Djoko Tjandra Suap Jaksa Pinangki Rp 7 Milliar untuk Urus Fatwa MA, Ternyata Itu Cuma Uang Muka

“Bisa saja peningkatan (penumpang) disebabkan ekonomi memburuk lalu berdampak pada pendapatan orang."

"Jadi yang tadinya naik mobil, berpikir ulang lebih hemat naik angkutan umum,” kata Ahmad Riza Patria saat ditemui di Balai Kota DKI, Jumat (4/9/2020).

Pria yang akrap disapa Ariza ini mengatakan, masyarakat yang terdorong naik angkutan umum karena ingin berhemat, biasanya naik kereta rel listrik (KRL) Commuter Line atau Bus Transjakarta.

Djoko Tjandra Bilang Adik Iparnya Meninggal Akibat Covid-19, Penyidik Kejagung Tak Langsung Percaya

Namun demikian, kata dia, Pemprov DKI Jakarta terus mengevaluasi kebijakan gage yang telah berlangsung sejak Senin (3/8/2020) lalu.

“Terkait dengan meningkatnya 3,5 persen orang yang beralih ke angkutan umum akan kami cek. Apakah betul karena gage atau bukan,” ujarnya.

Menurutnya, wabah Covid-19 tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan masyarakat saja, tapi sosial budaya bahkan perekonomian.

Bea Meterai Naik Jadi Rp 10 Ribu Mulai 2021, Berlaku untuk Dokumen di Atas Rp 5 Juta

Bahkan ada pekerja yang dirumahkan hingga terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena ekonomi perusahaannya terpuruk akibat Covid-19.

“Kalau mau jujur kan yang naik kendaraan (pribadi) berkurang karena tidak bekerja, atau karena WFH (bekerja dari rumah)."

"Lalu jumlah yang bekerja juga berkurang disebabkan PHK,” ungkapnya.

Ditentukan oleh Penjual, Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia Bakal Beragam

Kata dia, pemerintah daerah telah menggencarkan sistem WFH.

Setiap dunia usaha hanya mempekerjakan karyawannya maksimal 50 persen dari kapasitas di kantor. Sedangkan 50 persen lagi bekerja dari rumah.

“Tapi bisa saja ada peningkatan (penumpang) karena ada yang kembali kerja, atau ada keperluan."

Seperti Sales Mobil, Andi Irfan Yakinkan Djoko Tjandra Pakai Jasa Jaksa Pinangki untuk Urus Fatwa MA

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved